Ini Alasan Mengapa Tidur Cukup Diperlukan Selama Diet

27 Jul 2021 11:30 1001 Hits 0 Comments Approved by Plimbi
Ini alasan mengapa tidur cukup diperlukan selama diet.

Sudah menjaga pola dan asupan makan ? Sudah pula melakukan olahraga secara teratur ? Namun jika diet tidak diimbangi dengan istirahat atau tidur cukup maka manfaat diet tidak akan diperoleh secara maksimal.

Nah berikut ini ada sejumlah alasan kenapa tidur yang cukup sangat diperlukan selama anda melakukan diet agar berat badan bisa turun sesuai dengan harapan.

1/ Lemak yang menumpuk

Kurang tidur bisa menyebabkan adanya peningkatan kadar kortisol atau stres dimana pada akhirnya akan menjadi satu alasan mengapa lemak mudah menumpuk di dalam tubuh. Terutama penumpukan lemak di dalam perut lebih mudah terjadi saat seseorang kehilangan kualitas tidurnya. Saat lemak di dalam perut terus terakumulasi tanpa diatasi, ini justru akan memicu terjadinya pelepasan zat-zat inflamasi. Zat-zat ini cukup berbahaya karena memiliki potensi menstimulasi timbulnya kortisol atau hormon stres. Dalam beberapa hari saja, menurut hasil studi terpublikasi di Journal of Lipid Research tahun 2019, seseorang yang mengalami kurang tidur bisa menyimpan lemak lebih banyak dari makanan yang setiap hari masuk ke dalam tubuh. 

Kualitas tidur yang berkurang tidak bisa mendukung program diet yang sedang dijalankan. Sekalipun diet yang dilakukan melalui makanan sehat dan olahraga teratur tergolong seimbang namun kurang tidur tidak akan membuat pelaku diet mendapatkan manfaat diet. Juga pembatasan kalori setiap hari perlu diseimbangkan dengan tidur yang cukup karena jika tidak, massa otot akan lebih banyak hilang daripada lemak.

2/ Erat hubungannya dengan ketidakseimbangan hormon leptin dan ghrelin

Dalam tubuh masing-masing manusia terdapat hormon yang dikenal dengan nama leptin dan ghrelin. Leptin adalah salah satu jenis hormon yang memiliki fungsi untuk meningkatkan rasa kenyang sedangkan ghrelin adalah hormon yang meningkatkan rasa lapar. Saat seseorang kurang tidur, kandungan leptin di dalam tubuh akan menjadi berkurang padahal hormon inilah yang membantu agar berat tubuh tetap terjaga dengan baik. Saat hormon peningkat rasa kenyang mulai menurun tentu nafsu makan sebagai akibatnya akan meningkat. Inilah selanjutnya akan menyebabkan makan menjadi berlebihan seperti keinginan untuk ngemil saat larut malam dan di waktu senggang secara lebih sering.

Ditambah dengan kondisi hormon peningkat rasa lapar atau ghrelin yang juga justru meningkat. Ghrelin yang melonjak ini akan menyebabkan tubuh menginginkan asupan kalori lebih banyak. Ketidakseimbangan kedua jenis hormone ini juga akan dipengaruhi oleh adanya pelepasan hormon kortisol atau hormon stres, menurut pendapat dari Dr. Cynthia Li, MD, seorang dokter dari Kedokteran Integratif dan Fungsional yang ada di Berkeley, California.

3/ Berhubungan dengan peningkatan keinginan terhadap makanan tidak sehat

Istirahat dengan tidur sangat dibutuhkan oleh masing-masing orang agar memiliki rasa kenyang dan lapar dalam kondisi normal dan menghindari terjadinya kondisi buruk. Dalam hal ini kurang tidur akan memliki pengaruh terhadap jenis makanan yang diinginkan. Dimana menurut sebuah hasil studi yang dipublikasikan di Sleep tahun 2016, bagian otak yang erat hubungannya dengan motivasi dan penghargaan menjadi lebih aktif ketika seseorang kurang tidur. Hal inilah yang berkaitan dengan adanya peningkatan keinginan untuk makan secara terus-menerus. Bagian porteks prefrontal otal yang berfungsi utama mengontrol keputusan tubuh agar tetap sehat bisa terpengaruh secara negatif oleh adanya penurunan kualitas tidur. Juga keinginan untuk makan makanan yang tidak sehat bisa tak terbendung karena ketidakmampuan tubuh dalam mengontrol keinginan tersebut.

4/ Erat hubungannya dengan ritme sirkadian berantakan

Dalam sistem pencernaan manusia yang sehat ditemukan sekumpulan bakteri bersifat baik yang pada umumnya bisa mendukung proses pencernaan makanan, obat, minuman, maupun zat-zat lainnya yang masuk ke dalam tubuh. Saat seseorang mengalami kesulitan untuk tidur dengan kualitas tidurnya yang berkurang maka ritme sirkadian di dalam tubuh akan menjadi kacau. Yang dimaksudkan dengan ritme sirkadian adalah waktu internal tubuh yang berfungsi mengatur waktu tidur secara alami dimana kemudian hari bisa mengganggu kesehatan pencernaan menurut sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2019 lalu dan dipublikasikan di Nature. Resiko peradangan pada tubuh akan meningkat dimana hal ini justru akan menjadi lebih buruk lagi karena berdampak terhadap penurunan kualitas tidur yang lebih baik.

Demikian kami menjelaskan dengan singkat mengenai artikel dengan judul ‘Ini Alasan Mengapa Tidur Cukup Diperlukan Selama Diet’ yang dirangkum dari berbagai sumber berita. Semoga bermanfaat bagi para pembaca artikel ini.

Tags Kesehatan

About The Author

Utamii 69
Expert

Utamii

Suka membaca dan menulis
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel