Meskipun sudah ahli dalam memasak roti, membuat roti dengan hasil seperti tertera pada resep kadang-kadang belum tentu hasilnya sempurna. Ada beberapa tips yang tidak ditulis dalam resep untuk menjadi rahasia pencipta resep tersebut.
Saat ini di toko-toko roti sedang tren menggunakan cast iron pan dan panci dutch oven yang melahirkan kegemaran membuat roti dutch oven. Di samping itu tren sourdough bread juga menyebabkan roti ini digemari oleh home baker karena prosesnya yang lebih mudah untuk diikuti.
Tersebut di bawah ini kami berikan beberapa tips sukses membuat dutch oven bread agar roti buatan anda menghasilkan roti dengan bentuk dan cita rasa yang sempurna.
1/ Pilih panci yang tepat
Yang pertama adalah menyiapkan ukuran dan material dutch oven yang tepat. Yang pasti dutch oven ini wajib memiliki tutup dan tidak ada bahan yang tidak tahan panas. Sebab seluruh panci ini akan masuk ke dalam oven dengan suhu tinggi.
Menurut Chindy Lie dari Pantry Magic Indonesia, material cast iron adalah pilihan terbaik. Karena cast iron mampu menahan suhu panas guna memperoleh crust sekaligus menjaga kelembaban bagian dalam roti. Dutch oven dengan dinding yang tinggi disarankan untuk membangun dan menjaga struktur roti saat dipanggang.
Ketika anda hendak memilih atau membeli dutch oven untuk membuat roti, maka pastikan ukurannya cocok dengan ukuran oven di rumah. Dimana jika tidak memiliki dutch oven maka anda tidak bisa membuat roti ini. Inti dari penggunaan dutch oven adalah untuk menahan panas dan menciptakan uap di dalam panci. Alternatif lainnya adalah dengan mencoba menggunakan panci kaca tahan panas, panci stainless steel, atau panci tembikar dimana hasilnya memuaskan. Yang pasti semua panci mempunyai tutup yang rapat. Â
2/ Terfokus atau perhatikan tepung
Tepung jenis serbaguna bisa digunakan namun untuk hasil yang optimal maka gunakan tepung terigu dengan kandungan protein tinggi. Merek yang dipasarkan adalah Hime (Sriboga), Golden Crown (Bungasari), Cakra Kembar (Bogasari), Komachi dan lain sebagainya bisa digunakan.
Pastikan anda menimbang berat tepung dengan benar supaya mendapatkan adonan tidak terlalu basah dan tidak terlalu kering. Apabila anda menggunakan ukuran cup, maka pastikan tepung yang anda gunakan ada;ah tidak mudah memadat. Ketika tepung disimpan dalam wadah untuk beberapa lama, maka ia akan cenderung turun ke bawah dan akan memadat. Aduk-aduk tepung terlebih dahulu atau proses aerate sebelum anda mengukurnya dengan menggunakan cup. Ini dilakukan agar anda tidak terlalu banyak mengambil tepung yang menyebabkan adonan menjadi terlalu kering.
3/ Alat bantu mengaduk
Pakailah alat bernama scraper atau spatula. Adonan roti jenis ini sifatnya lengket dan ringan. Tentu saja anda tidak ingin adonan menempel di tangan saat mencampur dengan bahan-bahan lainnya. Spatula berguna untuk mencampur bahan kering dengan air. Rata-rata resep dutch oven bread tidak perlu melalui proses menguleni sehingga tidak ada masalah jika mencampurnya dengan memakai spatula.
Ketika proses proofing sudah dilakukan, adonan akan menjadi sangat ringan karena terdapat banyak rongga udara dari proses fermentasi. Pada tahap ini anda perlu mempertahankan udara tersebut dengan cara tidak terlalu menekannya. Karena sifat adonan sangat lengket, anda bisa menggunakan spatula silicon untuk mengeluarkannya dari dalam wadah proofing.
4/ Ragi aktif
Yang keempat adalah erat hubungannya dengan penggunaan ragi. Pastikan ragi yang akan anda gunakan masih aktif. Dikenal beberapa jenis ragi yang banyak beredar di pasaran. Dimana pada umumnya dikenal ada dua jenis antara lain dry yeast dan instant yeast. Yang termudah digunakan adalah instant yeast karena tidak perlu melalui proses pengaktifan terlebih dahulu.
Apabila kurang yakin ragi anda masih hidup atau tidak maka larutkan terlebih dahulu dengan air hangat-hangat kuku kurang lebih 35 derajat C. Tunggulah sekitar 5 s/d 10 dimana jika larutan ragi berbuih maka ragi anda masih aktif.
5/ Lama proofing
Resep roti jenis yang satu ini rata-rata berasal dari luar negeri yang mempunyai suhu dingin. Jika anda aktif melihat-lihat koleksi beberapa resep, ada resep yang membutuhkan waktu proofing hanya sekitar 2 jam saja namun ada juga yang hingga semalaman. Semakin rendah suhu ruangan maka semakin lama ragi membutuhkan waktu untuk memfermentasi adonan. Di suhu tropis yang hangat seperti di Indonesia rata-rata membutuhkan waktu proofing selama 2 jam sudah cukup.
Â
6/ Wadah proofing
Sebelum anda memindahkan roti ke dalam dutch oven untuk memanggangnya maka terlebih dahulu lakukan proofing kedua yang biasanya dilakukan dalam wadah khusus untuk membentuk roti. Ada yang memakai banetton basket agar tampilan menjadi cantik, namun jika tidak tersedia bisa menggunakan wadah bersih yang ada di rumah juga tidak masalah.
Apabila dutch oven milik anda berbentuk bundar, maka gunakan mangkok atau baskom biasa untuk proofing kedua. Jika dutch oven anda berbentuk oval, maka gunakan wadah yang memiliki bentuk serupa. Ukuran wadahnya pun harus disesuaikan dengan ukuran dutch oven yang sedang dipilih, hindari jangan terlalu besar.
Juga dibutuhkan menggunakan parchment paper yaitu kertas kue sebagai alat bantu untuk memindahkan adonan ke dalam dutch oven. Karena suhu dutch oven sangat panas saat adonan dimasukkan, maka menggunakan parchment paper adalah cara yang paling mudah untuk dilakukan. Tinggal angkat adonan yang dikembangkan di atas kertas ini lalu masukkan ke dalam dutch oven bersama dengan kertasnya. Apabila tidak memiliki kertas tidak menjadi masalah namun anda perlu berhati-hati ketika akan memindahkan adonan karena dutch oven sangat panas.
7/ Teliti saat memanggang
Perhatikan cara menempatkan dutch oven ke dalam oven. Jika anda meletakkannya terlalu dekat ke sumber panas (di rak bawah) kemungkinan besar roti yang dihasilkan akan memiliki crust bagian bawah yang terlalu keras. Ini disebabkan karena oven lebih panas dari suhu yang seharusnya dipakai.
Kadang-kadang menghasilkan roti yang tidak terlalu matang di bagian dalam. Salah satu penyebabnya adalah kurang lama memanaskan oven dan dutch oven yang digunakan. Untuk memastikan oven yang digunakan sudah mencapai suhu yang diinginkan, gunakan thermometer dengan mencapai suhu rata-rata 23 derajat C yang membutuhkan waktu lebih dari 30 menit.
8/ Tunggu sebelum dipotong
Tips terakhir adalah jangan langsung dipotong-potong rotinya ketika baru matang. Sebab proses pemasakan masih berlangsung lama. Proses ini perlu dilakukan agar bagian dalam roti benar-benar matang dengan sempurna. Jika dianggap perlu tutup roti dengan kain bersih saat dikeluarkan. Tunggu hingga dingin.
Demikian kami menjelaskan dengan singkat tentang artikel dengan judul ‘Tips Sukses Membuat Dutch Oven Bread’ dirangkum dari berbagai sumber berita. Semoga berguna bagi para pembaca.
Â