Bandung, plimbi.com- Melanjut pertemuan Eka Santosa dengan Sahrul Gunawan, kala itu sebagai Wakil Bupati Bandung terpilih saat peringatan Perhutani ke-60 pada 29 Maret 2021 lalu di Gunung Puntang, Desa Campaka Mulya, Cimaung Kabupaten Bandung, paling anyar pada Kamis, 6 Mei 2021 di Kawasan Ekowisata dan Budaya Alam Santosa giliran Dadang Supriatna, Bupati Bandung bertemu Eka Santosa, Ketua Umum Gerakan Hejo. Saya mengapresiasi aktivitas Kang Eka Santosa selaku tokoh nasional, beliau sangat peduli terhadap pelestarian alam dan lingkungan, termasuk pengembangan kepariwisataan desa, papar Dadang Supriatna beberapa saat setelah melakukan dialog intensif dengan Eka Santosa yang dihadiri oleh puluhan aktivis lingkungan dan budaya di Kabupaten Bandung yang tergabung dalam berbagai forum dan komunitas.
Sementara itu Eka Santosa dalam dialog menyambut kehadiran Dadang Supriatna sempat memperkenalkan berbagai elemen masyarakat di luar Gerakan Hejo, yang selama ini bergiat mengembangkan beberapa desa dalam hal budaya dan kepariwisataan di Bandung selatan maupun utara. Hadir di antaranya beberapa unsur masyarakat dari LMDH (Lembaga Masyarakat Desa Hutan), Pegiat Keparawisataan Sahabat Desa, Aktivis Karang Taruna di Kecamatan Cimenyan, serta dari unsur pemerintahan setempat, termasuk beberapa Kepala Desa. Terpenting kehadiran Kang Dadang yang saya kenal bedas sehingga ia tangguh dan terpilih menjadi bupati bandung, hari ini berbagai forum dan komunitas yang selama ini gereget ingin ngabret mengembangkan kepariwisataan di Kabupaten Bandung, merasa terwadahi. Wujudnya nanti akan diperkerap pertemuannya di Alam Santosa, papar Eka Santosa.
Sementara itu ADM Perum Perhutani KPH Bandung Utara Usep Rustandi, dan ADM Perum Perhutani KPH Bandung Selatan Tedy Sumarto yang selama ini wilayahnya kerap digunakan, serta berkelindan dengan unsur LMDH juga dengan dinamika perkembangan desa wisata, merasa memperoleh angin segar atas terjadinya dialog di Alam Santosa: Sangat konstruktif adanya dialog desa dalam konteks pengembangan keparawisataan kini dan mendatang. Positifnya, para pegiat ini sangat intensif bersinggungan dengan masyarakat, dan mereka sudah terbukti mampu secara mandiri mengembangkan desa wisata selama ini, papar Usep Rustandi yang diamini koleganya Tedy Sumarto. Sementara itu HM Arifin, Wakil Ketua Paguyuban LMDH Jawa Barat yang sehari-hari berbasis di Bandung Selatan, kepada redaksi mengomentari hasil dialog para pegiat keperiwisataan di level perdesaan dan akhirnya bertemu dengan Dadang Supriatna: Utamanya, kita harus bisa bersinergi untuk mengembangkan kepariwisataan di perdesaan, sekaligus harus mampu melestarikan keberadaan hutan, bukan mengeksploitanya secara tak berkelanjutan. Pokoknya, leuweung hejo rakyat bisa ngejo (hutan menghijau rakyat terpenuhi pangannya), begitu pungkasnya.