Guna mengantisipasi keterbatasan makanan di musim dingin terutama sayuran maka masyarakat Korea mengawetkan bahan makanan yang saat ini dikenal dengan nama Kimchi.
Kalau sekali waktu anda memiliki kesempatan untuk berkunjung ke resto-resto Korea yang saat ini banyak ada di Indonesia, anda kemungkinan hanya akan mencicipi Kimchi saja yang terbuat dari sawi putih besar atau lobak. Kimchi dalam hal ini dibuat sebagai cadangan makanan maka bahan-bahan yang digunakan pun tergantung dari bahan makanan yang ada di sekitarnya. Terutama untuk masyarakat yang berada di pesisir pantai akan membuat Kimchi dari bahan ikan Pollack, rumput laut, abalone, kepiting dan lain sebagainya. Sedangkan warga masyarakat yang tinggal di daerah pegunungan akan membuat Kimchi dari lobak, sawi, daun perilla dan lain sebagainya. Sehingga dikenal ada banyak sekali jenis Kimchi di Korea seperti yang pernah dipamerkan dalam acara Seoul Kimchi Festival yang berlangsung awal November tahun ini.
Berlangsung di area Seoul Plaza yang sudah digelar setiap tahun dimulai dari tahun 2014 yang lalu, Seoul Kimchi Festival berusaha memperkenalkan kepada masyarakat umum tentang tradisi pembuatan Kimchi untuk masyarakat lokal maupun turis mancanegara. Selama festival digelar, diadakan demonstrasi membuat Kimchi bersama dengan chef profesional atau para ahli, belajar membuat Kimchi untuk orang asing, belajar membuat Kimchi untuk anak-anak, serta membuat Kimchi bersama keluarga.
Kimjang atau membuat Kimchi pada umumnya dilakukan sekali yaitu ketika musim gugur guna persiapan memasuki musim dingin. Tetapi di daerah selatan yang lebih hangat dimana panen sayuran lebih cepat terjadi, Kimjang bisa dilakukan dua kali dalam setahun. Namun di daerah dimana sawi yang biasa dibuat untuk Kimchi bisa tetap tumbuh di musim dingin, maka pembuatan Kimchi tidak terlalu dibutuhkan.
Kimchi adalah salah satu jenis makanan fermentasi yang unik, dimana pilihan bahan masing-masing daerah termasuk setiap keluarga memiliki bumbu yang berbeda-beda. Pada satu sesi demo tahun lalu yang dilakukan oleh Yoon Mi-wol adalah seorang Kimchi Master memperlihatkan tentang beberapa bumbu yang digunakan untuk mencampur selain garam yaitu mulai dari pasta udang, buah pir, bawang putih, bubuk cabai, dan lain sebagainya yang terdiri dari 7 jenis bahan utama sehingga berpengaruh terhadap rasa Kimchi menjadi berbeda-beda.
Setelah melihat contoh yang dipertunjukkan oleh master Yoon, para penonton yang mendaftar diajak mencoba untuk secara langsung membuat Kimchi dari bahan sawi utuh yang dibagi dua. Sekarang ini Kimchi sawi utuh dibagi dua sangat populer di dalam warga masyarakat Korea termasuk Kimchi yang dijual dalam kemasan-kemasan siap saji. Namun ternyata sesungguhnya jenis Kimchi dari sawi utuh yang dibagi dua ini baru mulai dikenal pada pertengahan abad ke-19 dan baru dibuat massal pada awal abad ke-20. Pada abad ke-18 yang umum dibuat adalah sawi yang disobek-sobek atau dicampur dengan bahan lainnya sejenis.
Bagi masyarakat Korea, Kimchi memiliki fungsi tidak hanya sebagai makanan yang diawetkan saja melainkan sudah diproduksi dalam jumlah banyak khusus Kimchi yang dapat disimpan lama di dalam kulkas. Aroma Kimchi yang kuat di dalam kulkas bisa mempengaruhi makanan lainnya seperti wine maka Kimchi membutuhkan suhu yang tepat agar rasanya makin lama makin enak. Dimana pada zaman dahulu Kimchi pada umumnya disimpan dalam gentong-gentong tanah liat atau kayu lalu ditanam di dalam tanah agar suhunya tetap terjaga.
Cara Membuat Kimchi Sendiri Di Rumah, Mudah Dan Enak
Bahan-bahan :
|
Cara membuat : |
|
Demikian kami menjelaskan dengan singkat tentang artikel berjudul Kimchi dari simpanan jadi makanan wajib. Semoga bermanfaat bagi pembaca artikel ini. Â Â |
Â