Syaifuddin Zuhri, seorang tenaga laboratorium medis di salah satu rumah sakit yang dikelola oleh PT Perkebunan Nusantara XII Jawa Timur. Lulusan perguruan tinggi jurusan Laboratorium Medis, ya benar, namun jika anda juga mengatakan bahwa ia juga berlatar pendidikan SMA atau SMK bidang medis maka jawabannya adalah tidak. Pria yang akrab disapa Zuhri ini adalah lulusan SMK jurusan Multimedia.
Cerita ini mirip dengan saudari Silia, lulusan S1 Sistem Informasi dari perguruan tinggi yang ada di Pati, Jawa Tengah dengan tugas akhirnya adalah membuat sebuah website Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Pati, namun kini ia sukses berkarir sebagai seorang Humas Universitas Widya Kartika, salah satu kampus di Surabaya.Â
Dari profil keduanya jika kita perhatikan maka ada hal yang bertolak belakang, namun apa yang sebetulnya mendasari hal ini terjadi?
Sepertinya akan semakin rumit ketika kita urai mengapa hal semacam ini terjadi. Dari pertemuan bersama adik-adik yang kini sedang menyelesaikan pendidikan SMA/sederajat tak sedikit dari mereka nampak ragu menyampaikan rencananya setelah lulus sekolah. Sebagian dari mereka yang menyatakan untuk lanjut ke perguruan tinggi sudah menentukan jurusan yang akan ia tekuni, mereka memilih berdasarkan bidang yang mereka inginkan dan sukai. Ada pula yang mulai memberanikan diri menyampaikan bahwa dirinya masih belum tahu rencana berikutnya. Â
Situasi yang demikian bisa menjadi salah satu penjelasan mengapa bisa terjadi pada Zuhri dan Silia. “Ketika berbicara dengan pelajar SMA/sederajat serasa berkaca dengan diri saya ketika seusia mereka. Beruntung bagi mereka yang mendapat pendampingan tepat dari orang tua mereka tentang bagaimana menyiapkan rencana masa depannya. Itu juga yang menjadi agenda saya dan teman-teman dari Pusat Media dan Komunikasi Universitas Widya Kartika untuk mengedukasi mereka untuk menyiapkan rencana masa depan para pelajar, termasuk rencana pendidikan tinggi merekaâ€, jelas Silia.
Zuhri juga menyampaikan bahwa tidak perlu khawatir dengan masa depan, hanya perlu dipersiapkan saja dengan baik. Berdasarkan pengalamannya, “penting untuk memastikan bahwa apapun yang menjadi pilihan kita adalah hal yang disukai dan dipilih karena keinginan kita sendiri dengan terlebih dahulu mempertimbangkannya secara tepat, bukan karena ikut-ikutan. Tidak perlu khawatir dengan masa depan, Allah akan mengaturnya untuk kitaâ€, terangnya.