Istilah ghosting sebenarnya sudah lebih dulu trending sebelum heboh berita Kaesang yang katanya meng-ghosting mantan pacar itu. Tapi meski begitu, seperti masih banyak deh yang belum tahu apa arti kata ghosting dalam sebuah hubungan?
Sebelum itu mari kita bahas tentang Kaesang, putra bungsu Presiden Jokowi. Meski ini merupakan masalah pribadi Bos Sang Pisang, nama karena dia anak Presiden. Jadi mau tidak mau menjadi konsumsi publik. Kiranya apa yang dijelaskan disini bisa meluruskan apa yang tidak lurus.
Jadi awalnya ibu dari mantan pacar Kaesang Pangareb ini curhat di Instagram menagih janji Kaesang untuk menikahi putrinya. Bahkan sampai men-tag akun Presiden Jokowi.
Berbagai spekulasi berkembang di publik. Sampai akhirnya Kaesang buka suara. Kaesang sendiri mengaku sebenarnya tidak mau bahas urusan pribadinya ini ke publik, karena menurut gak etis. Singkatnya Kaesang menjelaskan bahwa sejak pertengahan Januari 2021 hubungan antara dirinya dan mantan pacar sudah berakhir. Selengkapnya bisa dilihat di video ini.
Cukup disini ghibah-in kisah percintaan anak Presiden. Kalau kamu masih penasaran apa arti ghosting, silahkan lanjut membaca artikel ini.
Arti Ghosting
Mungkin kamu sudah paham kata ghosting berasal dari bahasa Inggris. Yang mana artinya ghosting bisa diartikan sebagai hantu. Bisa juga disebut bayang-bayang.
Dalam istilah populer, anak muda memaknai kata ghosting sebagai tindakan menghilang tiba-tiba layaknya hantu. Istilah ghosting sering digunakan dalam hubungan percintaan maupun pertemanan yang berakhir tanpa kejelasan. Karena pelaku ghosting atau kita bisa menyebutkan kang-ghosting ini tiba-tiba menghilang dan memutuskan kontak.
Biasanya alasan ghosting hanya diketahui oleh si pelaku atau kang-ghosting (tukang ghosting). Sementara korban ghosting tidak tahu kenapa dia menerima ghosting.
Tentunya bagi korban ghosting ini sangat menyakitkan. Karena gak ada hujan, gak ada angin, tau-tau basah. Maksudnya tanpa tahu apa kesalahannya, korban ghosting tiba-tiba ditinggalkan pujaan hatinya tanpa pesan dan kabar.
Ghosting terjadi bukan karena punya salah
Terjadinya ghosting tidak selalu karena pasangan memiliki kesalahan. Masalahnya biasanya bersumber dari pelaku ghosting itu sendiri. Umumnya karena pelaku baru menyadari bahwa Ia sebenarnya tidak benar-benar mencintai pasangannya. Lalu perlahan menjauh dan meninggalkannya.
Ghosting merupakan cara terburuk untuk mengakhiri hubungan, baik hubungan asmara maupun pertemanan. Dan pelaku ghosting sering dicap pengecut. Bisa juga disebut pemberi harapan palsu.
Alasan lain seseorang melakukan ghosting karena tidak siap dengan komitmen untuk hubungan yang lebih serius. Bisa juga karena alasan kesibukan. Ingin mengakhiri hubungan, namun takut menyakiti hati pasangan dengan mengatakannya langsung. Padahal dengan ghosting justru semakin membuat sakit hati.
Ghosting dalam hubungan pertemanan
Praktik ghosting tidak hanya terjadi pada hubungan asmara. Namun juga hubungan pertemanan ataupun hubungan laki-laki dan perempuan tanpa status pacaran.
Ini disebut juga sebagai pertemanan Platonic. Yakni hubungan pertemanan antara laki-laki dan perempuan yang memiliki ketertarikan hati.
Namun karena demi menjaga hubungan pertemanan, maka hubungan ini disamarkan menjadi persahabatan. Ghosting terjadi ketika salah satu pihak dalam hubungan platonic tidak tahan dengan perasaannya. Karena takut merusak pertemanan, maka orang tersebut lebih memilih menghindar, pergi dan memutus komunikasi.
Ghosting dalam hubungan asmara maupun pertemanan sama saja, sama-sama bikin sakit hati. Yang kelihatannya tindakan ghosting dapat "menyelesaikan" masalah dengan mudah. Namun tidak ada masalah yang selesai dengan hanya menghindar saja. Ditakutkan akan menimbulkan masalah dikemudian hari.