Pandemi Covid-19 melahirkan tantangan tersendiri sekaligus membuka peluang baru dalam banyak hal, tak terkecuali dalam investasi saham syariah. Investasi saham syariah yang boleh dikata belum banyak dinikmati di bumi Indonesia dengan jumlah penduduk muslimnya mayoritas ini masih harus berjuang keras agar investasi saham syariah ini benar-benar masyarakat.
Di sisi lain, pandemi justru membuka peluang baru bagi investor pemula untuk menikmati saham-saham syariah dengan mudah, yakni secara daring, semisal dengan platform IPOTSyariah besutan Indo Premier Sekuritas.
Peluang besar kini terbuka lebar di lini investasi syariah di tengah perkembangan pasar saham syariah yang naik signifikan. Data BEI memperlihatkan sisi kapitalisasi pasar saham syariah domestik telah mencapai Rp3,5 triliun atau setara 47,5 persen dari total kapitalisasi dalam waktu lima tahun ke belakang.
Selama 5 tahun terakhir pasar modal syariah di Indonesia tumbuh positif dimana jumlah saham syariah mengalami peningkatan yang signifikan sebesar 33 persen dari 318 saham syariah di akhir tahun 2015 menjadi 426 saham syariah per 22 Januari 2021 atau sekitar 60 persen dari total saham yang tercatat di BEI.
Jumlah investor saham syariah melonjak sangat signifikan mencapai 1.650 persen. Per Desember 2020 lalu, jumlah investor saham syariah mencapai 85.891 investor atau setara 5,5 persen dari total investor yang ada di BEI.
Sementara itu, dari total 51 saham baru yang tercatat di BEI pada tahun 2020 kemarin, sebanyak 38 merupakan saham syariah atau setara 74,5 persen.
Data-data ini menunjukkan betapa masih terbuka lebar peluang investasi saham syariah yang bisa dinikmati di masa pandemi, terutama oleh kalangan minenial yang lagi ganrung dengan saham.
Selain alasan pertumbuhan signifikan dan peluang investasi saham syariah, ada alasan lain mengapa investasi saham itu menarik:
1. Mengacu pada hukum Islam
Investasi saham syariah mengacu pada hukum Islam dan ketetapan yang ada dalam Al-Quran dan Hadits. Karena itu investasi ini tidak mendukung bisnis yang diharamkan oleh syariat Islam, seperti judi, alkohol, dan rokok. Sebaliknya, investasi syariah mendukung bisnis yang mendukung perbaikan lingkungan-sosial dan tentunya diawasi langsung oleh Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI).
2. Bebas gharar dan maisir
Investasi saham syariah bebas gharar yang berarti transparan sehingga investor tidak perlu khawatir dengan penipuan. Selain bebas gharar, investasi saham syariah juga bebas maisir yang berarrti bebas transaksi yang mengandung unsur taruhan atau spekulasi.
3. Bebas riba
Investasi saham syariah bebas riba yang nyata-nyata dilarang oleh syariat Islam. Pada dasarnya keuntungan dari investasi saham syariah adalah praktik bagi hasil.
Â
Â
