Bagi para investor maupun trader aset kripto, pasti sudah tidak asing lagi dengan nama Bitcoin (BTC). Harga asetnya yang sudah menembus Rp 530 juta per koin btc pada tanggal 8 januari 2021, mengukir rekor tertinggi sepanjang sejarah, dan belum pernah terjadi sebelumnya.
Secara tahunan (Year on Year / YoY), hingga akhir tahun 2020 harga Bitcoin sudah mengalami kenaikan lebih dari 400 persen. Hal ini disebabkan pada awal tahun 2020, harga Bitcoin masih sekitar Rp 90 jutaan. Bahkan pada awal pandemi virus Corona terjadi di Indonesia yaitu sekitar bulan Maret 2020, harga 1 BTC sempat mencapai titik terendah yaitu Rp 47 jutaan per koin.
Bagi para penambang maupun penyimpan aset Bitcoin, tentu saja hal ini adalah kabar yang sangat menggembirakan. Bagai mendapatkan hujan uang yang turun dari langit, begitulah kira-kira mereka mengibaratkan. Apalagi di masa Covid yang masih saja terus meningkat kasus yang terinfeksi virus tersebut, kenaikan yang luar biasa fantastis ini pasti akan membuat mereka tersenyum lebar. “Sekarang 2 BTC saja sudah setara Rp 1 miliar. Bayangkan jika mereka menyimpan lebih dari 2 BTC, pasti sudah menjadi Miliarder!†Demikan kata Oscar Darmawan, yang merupakan CEO Indodax dalam siaran pers-nya, Lebih lanjut Oscar menyebutkan, "Saat ini Bitcoin merupakan aset yang sangat menarik, hal ini disebabkan pasokannya yang terbatas, sekitar 21 juta saja dan dapat dilacak peredaran maupun suplainya karena adanya teknologi blockchain. Blockchain ini membuat Bitcoin juga dengan mudah dapat dipindahkan kemana saja hanya lewat internet."
Sebagai informasi, Bitcoin yang sudah berhasil ditambang sekitar 18,5 juta keping. Jika pasokannya hanya ada 21 juta keping saja, itu artinya tidak sampai 3 juta keping Bitcoin yang masih ada tersisa. “Jika suplai atau pasokan aset tersebut terbatas dan permintaannya terus meningkat, maka harganya pasti akan terus naik juga. Ini diibaratkan seperti barang langka yang ingin dimiliki banyak orang. Tentu saja, harganya meningkat,†ucapnya. Oscar juga menambahkan, dengan jumlah yang terbatas dan harga yang terus naik menjadi alasan orang tertarik menjadikan Bitcoin sebagai aset untuk investasi.
Kelebihan lain Bitcoin juga bisa dibeli atau ditransaksikan secara instan. Bitcoin juga relatif sangat mudah untuk dijual kembali jadi sangat liquid. Berbeda dengan aset lain seperti properti yang sangat sulit untuk dijual kembali. Mengapa sangat liquid, karena Bitcoin bisa dibeli atau ditransaksikan dengan pecahan desimal hingga pecahan terkecil. “Bitcoin dan token crypto dapat ditransaksikan dalam desimal sehingga dapat dibeli hanya Rp 10 ribu saja. Inilah yang menjadi daya tarik Bitcoin sehingga lebih unggul dibandingkan aset-aset lainnya,†imbuhnya.
Masih sama dengan alasan kenaikan sebelumnya, permintaan yang masif masih menjadi faktor utama meningkatnya pemahaman orang akan Bitcoin. Banyak orang di seluruh dunia percaya jika Bitcoin merupakan aset safe haven dengan nilai lindung inflasi yang baik. Oscar Darmawan menegaskan, harga Bitcoin masih akan meningkat di tahun 2021 ini. Faktor utamanya adalah pembatasan supply. Bitcoin telah melewati halving day atau pembatasan pasokan di tingkat penambang pada tahun lalu. Dampaknya baru akan terjadi pada tahun 2021 ini. “Harga Bitcoin masih sangat mungkin meningkat tahun ini, meski nantinya ada sedikit penurunan karena pasar jenuh dan muncul aksi taking profit. Saya kira tidak pernah terlambat untuk membeli Bitcoin saat ini apalagi jika tujuannya untuk investasi jangka panjang,†tegas Oscar.
Selain Bitcoin, harga aset kripto lainnya yaitu dogecoin (DOGE) juga ikut meningkat drastis dalam kurun waktu setahun terakhir. Apabila dihitung selama 3 hari terakhir, kenaikan harganya mencapai 150%. Sedangkan apabila dihitung secara tahunan (year on year/YoY), harga DOGE sudah naik 592%. Perlu dicatat, harga DOGE pada Januari 2020 masih Rp 28 dan saat ini melambung menjadi Rp 195, dan masih akan meningkat terus.
CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan, kenaikan harga DOGE salah satunya didorong pernyataan CEO Tesla Elon Musk yang mengaku bahwa DOGE adalah aset kripto favoritnya. “Elon Musk menyatakan DOGE adalah aset kripto favoritnya di Twitter. Orang-orang melihat itu kemudian mereka membeli DOGE. Karena permintaannya masif, tentu berpengaruh terhadap harganya,†katanya dalam siaran pers, Minggu (3/1/2020).
Elon Musk merupakan orang terkaya kedua di dunia dan diketahui beberapa kali mencuit di Twitter soal DOGE. Cuitannya yang paling populer ditulisnya pada 20 Desember 2020 yang mengatakan, “One Word: DOGEâ€. Cuitan itu otomatis mengangkat harga DOGE di pasaran.
Sebelum itu, Boss Tesla itu mengunggah cuitan terkait DOGE pada tanggal 18 Juli 2020, Musk mengunggah cuitan "Tak terhindarkan" beserta ilustrasi standar dogecoin yang menelan sistem keuangan global. Usai cuitan tersebut, harga dogecoin pun mencuat naik 14%.
Kenaikan harga DOGE bukan saja karena faktor cuitan Elon Musk, tetapi juga didorong meningkatnya harga Bitcoin yang melejit luar biasa. Hal ini karena DOGE merupakan salah satu jenis altcoin yang merupakan turunan dari teknologi bitcoin.
Di Indonesia sendiri transaksi jual beli dogecoin banyak dilakukan melalui website Bitcoin.co.id maupun Indodax.com. Buat yang mau menyimpan uangnya dalam bentuk DOGE, ini menjadi kabar yang sangat baik, karena nilainya masih sangat murah yaitu Rp 196 / koin, sehingga bisa menyimpan koin DOGE dalam jumlah yang banyak.
ÂSumber: BeritaSatu.com
Â