Waspada, Trading Saham Jangka Pendek Cenderung Spekulatif

4 Dec 2020 13:16 1792 Hits 4 Comments Approved by Plimbi
Fakta membuktikan bahwa investor pemula yang terjebak melakukan trading harian dan mingguan senyatanya tidak mendapatkan hasil return yang positif dan maksimal.

Harga-harga saham selama pandemi Covid-19 terdiskon atau berada di level harga yang murah dan sangat terjangkau. Harga-harga saham rontok terdampak Covid-19. Alhasil, banyak investor masuk dan memulai investasi saham.

Harga yang terjangkau selama masa pandemi memang menjadi salah satu daya tariknya. Dengan harga yang relatif kecil, siapa pun bisa mulai investasi saham dengan mudah. Apalagi, investasi saham saat ini sudah 100% online berbasis aplikasi, semisal dengan aplikasi IPOT yang dimiliki Indo Premier Sekuritas. Dengan smartphone investasi saham pun gampang dilakukan dalam hitungan detik.

Semasa pandemi Covid-19 hingga detik ini, banyak investor pemula terjun ke pasar saham dengan niat investasi, namun terjebak menjadi trader dengan melakukan aksi jual-beli saham dalam jangka pendek.

Membeli saham saat harga sedang murah-murahnya alias terdiskon alias kelewat murah selama Covid-19 tentu akan mendatangkan cuan maksimal tatkala investor mau bersabar dan tak terpengaruh fluktuasi pasar.

Fakta membuktikan bahwa investor pemula yang terjebak melakukan trading harian dan mingguan senyatanya tidak mendapatkan hasil return yang positif dan maksimal.

Tidak sedikit investor pemula yang mulai masuk membeli saham pada periode Maret-Mei di tengah kondisi Covid-19 yang mencemaskan, dimana harga-harga saham pun rontok,  terjebak melakukan trading.

Anak-anak muda di bawah usia 34 tahun mulai masuk pasar saham di tengah pandemi Covid-19 menyerang, namun hasil trading harian tidak selalu berhasil dengan hasil return yang positif.

Tidak sedikit investor pemula yang melakukan trading di masa pandemi terpaksa melakukan cut loss karena ketidaksabaran. Tidak sedikit dari mereka ini ingin cepat-cepat melepas sahamnya karena fluktuasi saham yang sangat tinggi.

Padahal jika mau bersabar dalam menahan saham yang dimiliki dan tidak buru-buru dijual pada periode April-Agustus maka hasil saat ini (hingga awal Desember) bisa lebih tinggi cuan yang didapatkan.

Faktor kesabaran bisa mendatangkan cuan maksimal, pasalnya trading jangka pendek itu mau tidak mau cenderung spekulatif dan memerlukan faktor keberuntungan bagi investor yang benar.

Tags

About The Author

Johanes Sutanto 40
Ordinary

Johanes Sutanto

Pembelajar dalam menulis
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel