Dalam investasi saham selain profil risiko, strategi juga sangat dibutuhkan agar tujuan investasinya tercapai. Nah, dari sisi analisis fundamental pada dasarnya ada 4 strategi dalam investasi saham.
Keempat strategi tersebut adalah income investing (income stock), growth investing (growth stock), value investing (value stock) dan quality investing yang memadukan ketiga strategi sebelumnya.
Seperti apa pemahaman strategi-strategi tersebut sehingga perlu dipahami dan dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk meningkatkan pencapaian tujuan investasi yang tepat waktu.
1. Income investing (income stock)
Strategi investasi ini pada dasarnya dijalankan investor yang hanya fokus pada saham dari perusahaan yang rutin membagikan dividen. Tujuan strategi ini mencari memperoleh pemasukan (pendapatan) rutin dari saham. Risiko jenis strategi ini tergolong kecil.
Â
2. Growth investing (growth stock)
Strategi demikian ini fokus pada saham-saham yang dipercaya memiliki pertumbuhan dan cuan yang tinggi di masa depan. Oleh sebab itu, investor dengan strategi ini biasanya tak peduli denga valuasi karena saham yang sudah tinggi harganya pun tetap dibelu manakala diliat ada potensi pertumbuhannya. Risiko staregi ini tergolong sedang.
Â
3. Value investing (value stock)
Investor dengan strategi ini biasanya fokus pada saham-saham yang sudah berada di bawah harga wajarnya atau memang sedang murah. Tujuan memilih saham-saham yang demikian adalah mendapatkan harga di paling termurah untuk dijual di harga yang tertinggi. Risiko strategi ini sedang, namun bisa berubah saat menjadi agresif.
Â
4. Quality investing
Strategi yang keempat ini sebenarnya memadukan ketiga strategi sebelumnya. Pada praktiknya, investasi saham yang saat ini sudah sangat mudah, semisal dengan aplikasi IPOT milik Indo Premier Sekuritas, dalam kerangka strategi ini fokus dengan membidik saham-saham yang memiliki pertumbuhan tinggi, tetapi valuasinya masih murah. Namun, hal ini tentu saja tidak mudah dilakukan untuk mendapatkan saham bagus sekaligus murah.
