Kasus penipuan merambah berbagai sektor layanan keuangan, tak terkecuali di ranah pasar modal. Penipu berkeliaran mencari setiap celah yang bisa dimasuki untuk melakukan penipuan.
Ada banyak modus penipuan yang biasanya sukses memperdaya korban, pun di sektor pasar modal yang korbannya biasanya para investor pemula (newbie) yang baru saja memulai atau mencoba investasi saham saat dilanda kebingungan.
Secara umum sistem keamanan platform transaksi investasi saham sudah sangat aman karena dilapisi berbagai sistem keamanan. Masalahnya, banyak kasus penipuan terjadi karena kelalaian nasabah (investor) itu sendiri karena memberikan password, secure PIN dan data penting lainnya.
Sistem keamanan platform untuk investasi saham biasanya sudah berlapis-lapis, semisal aplikasi IPOT milik PT Indo Premier Sekuritas. Aplikasi untuk transaksi jual beli saham ini sudah dilapisi sistem keamanan yang berlapis-lapis.
Sebelumnya, IPOT telah dilapisi sistem keamanan 3 Factor Authentication (3FA) atau three layer security yang selangkah lebih maju dari sektor perbankan yang masih 2 Factor Authentication (2FA). Â
IPOT terproteksi dengan SSL 256 bit dan three layer security, yaitu level password, randomized numerical PIN dan OTP (One Time Password) serta terdaftar dan diawasi OJK (Otoritas Jasa Keuangan) sebagai kelegalannya secara hukum.
Adapun level passwordnya sendiri yang ditanam di aplikasi ini adalah kombinasi (minimum) 8 digit angka, huruf dan spesial karakter. Level randomized numerical PIN adalah sistem pengacakan 10 digit nomor yang hanya bisa dipilih melalui klik atau layar sentuh hasil kreasi team IT Indo Premier. Dengan demikian, lapis keamanan ini mampu mengantisipasi malware seperti key-logger.
Sementara itu, level OTPnya sendiri berupa password acak dan unik yang dikirimkan melalui SMS kepada investor dengan masa berlaku 3 menit. Dengan sistem keamanan lapis tiga ini data pribadi di akun IPOT aman dan terlindungi dari ancaman hacker yang mencoba membobol rekening. Apalagi, rekening di bank dibuat atas nama investor sendiri.
Menariknya, sistem keamanan ini kini dilengkapi dan diupdate dengan teknologi fingerprint (sidik jari). Teknologi fingerprint recognition ini menjadi lebih personal karena teknologi pemindai sidik jari yang tidak bisa dipalsukan ini. Sidik jari setiap orang unik dan tidak ada yang sama.
Cara kerja fingerprint ini sendiri sejatinya sangat mudah, yakni dimulai dengan merekam dan menyimpan sidik jari dan cara mengidentifikasinya pun very easy, yakni dengan mencocokkan pola unik yang telah tersimpan. Jika polanya sama maka akses otomatis terbuka seketika, tetapi jika pola sidik jarinya beda maka akses akan ditolak.
Dalam sejumlah kasus, investor newbie terperdaya penipu dengan memberikan password, secure PIN dan data penting lainnya. Padahal, ini semua sifatnya pribadi. Indo Premier juga tidak pernah meminta password, secure PIN dan data penting lainnya, apalagi meminta nasabah baru mentransfer sejumlah uang.
Username, password dan secure PIN ini sifatnya personal sehingga tidak boleh diinformasikan ke pihak lain. Dalam aksinya penipu kerap mengatasnamakan Indo Premier, padahal Indo Premier juga tak pernah meminta informasi yang demikian.
Modus terbaru para penipu yakni berkeliaran di media sosial milik Indo Premier yang sudah resmi centang biru dan menDM (Direct Message) ke korban. Karena para investor sudah melek informasi, penipuan pun gagal.
So, kunci utama investasi saham bebas penipuan adalah kesadaran diri untuk tidak memberikan password, secure PIN dan data penting lainnya.