Sebelum mengalokasikan uang untuk investasi di pasar forex, trader harus memutuskan terlebih dahulu jangka waktu trading. Ini termasuk dalam rencana awal yang perlu dibuat sebelum mulai trading.
Ada tiga jenis jangka waktu trading yaitu jangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek. Pada kesempatan kali ini, HSB akan membahas strategi trading jangka pendek.
Trader jangka pendek melakukan banyak trading selama periode tertentu untuk mengumpulkan keuntungan mulai dari volume yang kecil hingga sedang. Trader jangka pendek biasanya memiliki frekuensi transaksi yang besar yang membantu mereka untuk menyeimbangkan loss. Timeframe jangka pendek yang paling populer untuk transaksi di pasar Forex adalah 30 menit, 15 menit, dan 5 menit dan 1 menit. Selain trading jangka pendek, ada juga scalp trading yaitu trading jangka waktu yang sangat singkat dan berlangsung hanya beberapa menit.
Seorang trader Forex jangka pendek adalah trader yang melakukan transaksi dan menutup posisi mereka dalam periode 24 jam atau di hari yang sama. Trader jangka pendek biasanya akan membuka banyak transaksi dengan tujuan untuk meraih keuntungan yang relatif kecil dari setiap transaksi. Tujuan dari banyak trader jangka pendek adalah untuk menghasilkan pendapatan bulanan yang stabil berdasarkan penerapan strategi mereka di pasar forex.
Support & Resistance
Support dan resistance adalah salah satu strategi terbaik dalam trading jangka pendek. Jika harga menembus level support ke bawah, trader harus membuka transaksi di jangka pendek. Jika harga menembus level resistance ke atas, maka trader harus membuka transaksi di jangka panjang.
Manajemen risiko dari strategi ini sangat mudah. Lakukan stop loss order di luar level yang ditransaksikan. Misalnya, jika trader membuka posisi jauh setelah breakout resistance, trader harus menempatkan stop loss order di bawah level resistance itu. Jika trader membuka posisi sesaat setelah breakout support, trader harus berhenti di atas area support tersebut.
Trader harus menentukan posisi exit yang optimal. Dalam transaksi jangka pendek, trader ingin keluar dari order dengan cepat, dan menghindari transaksi jangka pendek itu menjadi transaksi jangka panjang. Konsep ini sangat penting untuk dipahami. Terkadang disadari atau tidak, trader membiarkan posisi mereka di luar kendali, biasanya ketika mereka loss. Dan ketika ini terjadi sesi trading harian ini justru berubah menjadi jangka panjang dengan loss yang besar. Jadi trader perlu menetapkan jangka waktu pendek dan memastikan untuk menggunakan stop loss dan take profit.
Strategi selanjutnya yang akan didiskusikan adalah tren. Strategi ini bertujuan menangkap tren hari itu juga dan terus menggunakannya. Ketika breakout muncul, trader harus menutup posisi. Aksi ini akan menciptakan peluang lain pada chart yang berlawanan dengan order sebelumnya. Sekarang trader bisa transaksi dengan arah breakout.
Trader mencoba mengikuti tren yang sedang berkembang. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan alat garis tren dan menempatkan stop di bawah garis tren. Ikuti stop saat harga bergerak ke arah yang diinginkan. Tetap dalam transaksi sampai harga menembus tren. Trader juga dapat mentransaksikan pelarian tren. Untuk penembusan tren, trader akan bertujuan untuk pergerakan harga yang setara dengan setengah dari tren sebelumnya.
Trader mengamati chart untuk pola pembalikan candlestick pada timeframe kecil (15 menit, 5 menit, dan 1 menit). Ketika trader menemukan pola pembalikan candlestick, buka order setelah harga menembus level tinggi / rendah ke arah yang diharapkan. Berhenti di sisi berlawanan dari pola dan tahan order sampai ukuran candlestick selesai.
Â
Disclaimer
Artikel di atas hanyalah sebagai informasi dan pendidikan saja. Informasi di atas tidak bertujuan untuk dijadikan saran. Produk dengan leverage memiliki tingkat risiko yang tinggi terhadap modal yang Anda investasikan. Nilai investasi dapat turun atau naik dan Anda dapat kehilangan pembayaran margin awal Anda. Pastikan Anda telah memahami sepenuhnya semua risiko yang terlibat trading di HSB Forex.
www.hsb.co.id
Â