Belakangan ini, thermometer infrared yang berbentuk seperti pistol, atau biasa juga disebut dengan thermometer gun, banyak dicari warga negara +62 tercinta.
Alasannya, thermometer infrared tersebut menjadi salah satu alat penting untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 lebih luas lagi. Karena dengan Thermometer tersebut, kita bisa mendeteksi seseorang memiliki suhu tubuh tinggi atau tidak dimana suhu tubuh tinggi bisa jadi diakibatkan oleh virus corona. Dengan demikian langkah pencegahan atau antisipasi pun bisa dilakukan.
Rakyat Indonesia adalah pecinta harga murah, penulis sangat tahu itu, karena penulis sendiri adalah seseorang yang ketika melihat barang dengan harga murah, biasanya langsung cek saldo rekening. Kalau masih banyak ya beli, terlepas dari bermanfaat atau tidak barang tersebut.
Namun untuk urusan thermometer gun atau thermometer infrared sendiri, kita tidak boleh main-main. Jangan tergiur harga murah ketika Anda menemukan thermometer jenis tersebut. Dibaca dulu deskripsinya, atau kalau perlu tanya mbah google agar lebih meyakinkan.
“Kenapa seperti itu?â€
Hal tersebut dikarenakan, beberapa waktu ke belakang, penulis melihat berita di YouTube tentang bagaimana sebuah mall yang pada waktu itu masih beroperasi memberikan sebuah thermometer infrared kepada satpam penjaga mall untuk memeriksa setiap pengunjung yang berkunjung ke mall tersebut. Jika ditemukan pengunjung tersebut memiliki suhu tidak normal untuk seorang manusia, maka pengunjung tersebut tidak diperbolehkan masuk.
Sayangnya sebuah blunder besar dilakukan oleh pihak mall tersebut dimana thermometer gun yang digunakan untuk memeriksa para pengunjung tersebut adalah thermometer yang diperuntukkan untuk benda dan bukannya manusia.
“Bedanya apa thermometer untuk manusia dan benda? Dan kenapa sangat berpengaruh kepada hasil pengukuran?â€
Perlu kita ketahui, thermometer yang biasanya diperuntukkan untuk mengukur suhu benda dan suhu tubuh manusia itu memiliki beberapa perbedaan mendasar dimana beberapa diantaranya adalah sebagai berikut.
Â
1. Akurasi dalam Pengukuran Suhu
Mulai dari yang paling penting adalah akurasi dari thermometer tersebut. Untuk thermometer industri atau thermometer yang diperuntukkan untuk benda biasanya memiliki tingkat akurasi 1-5 derajat celsius lebih dari suhu aslinya dimana jika kita gunakan pada suhu tubuh manusia, akan terasa sekali perbedaannya walau hanya 1 derajat celsius saja.
Sedangkan pada thermometer medis yang memang diperuntukkan untuk mengukur suhu tubuh manusia, akurasinya hanya nol sekian derajat celsius saja dari suhu asli.
Bayangkan saja jika seseorang datang ke mall dimana suhu tubuhnya seharusnya 39 derajat celsius kemudian dicek dengan thermometer industri yang memiliki akurasi sampai selisih 5 derajat celsius. Maka suhu orang yang dicek tersebut bisa saja hanya 36 derajat celsius atau dianggap normal. Itu sangat-sangat berbahaya.
Â
2. Nilai Minimal dan Maksimal Pengukuran Suhu
Jika dilihat pada poin nomor satu di atas, dari segi akurasi bisa dilihat bahwa juaranya adalah thermometer medis yang memiliki rentang akurasi nol koma sekian saja dari suhu asli. Namun jika berbicara nilai maksimal dan nilai minimal yang dapat diukur kedua thermometer ini, thermometer infrared untuk industrilah yang menjadi juaranya.
Hal tersebut dikarenakan pada thermometer industri, suhu minimal dan maksimal yang dapat diukur bisa mencapai minus 50 derajat celsius hingga 1000 derajat celsius. Sedangkan pada thermometer medis suhunya paling hanya mencapai maksimal 100 derajat celsius dan minus 5 derajat celsius saja tergantung merek dan spesifikasinya seperti thermometer omron yang penulis cek.
Â
Itulah sedikit informasi penting tentang perbedaan thermometer medis yang biasa digunakan untuk mengukur suhu tubuh manusia dan thermometer industri yang biasa dipakai mengukur suhu ruangan, benda ataupun hal-hal lain yang tidak ada kaitannya dengan makhluk hidup. Semoga membantu dan tetap jaga diri serta usahakan beraktivitas #DiRumahAja. -BB-
Â