Bagaimanakah siklus akuntansi perusahaan dagang? Jika kalian adalah seorang pebisnis di bidang perdagangan, maka sangat diperlukan bagi kalian untuk memahami bagaimana siklus akuntansi dari perusahaan dagang. Dengan mengetahui siklus akuntansinya maka akan meminimalisir terjadinya kekeliruan dan kecurangan.
Dalam mengisi waktu WFH kalian, disini saya akan menjelaskan lebih rinci mengenai siklus akuntansi perusahaan dagang secara sederhana..
Dalam ilmu akuntansi, siklus akuntansi perusahaan dagang ialah sebuah proses membuat laporan keuangan perusahaan dagang pada suatu periode tertentu. Perlu kalian ketahui pada dasarnya siklus akuntansi perusahaan dagang selalu dimulai dari transaksi sampai pada pembuatan laporan keuangan perusahaan yang dilanjutkan dengan adanya saldo yang ditutup dengan jurnal penutup sampai pada jurnal pembalik. Berikut ini ialah  siklus akuntansi perusahaan dagang yang perlu kalian ketahui:
Â
1. Mencatat Transaksi di Jurnal Umum
Mencatat semua transaksi di jurnal umum ialah  langkah pertama dalam siklus akuntansi dan digunakan untuk mencatat semua transaksi bisnis dan peristiwa dalam sistem akuntansi. Ketika terjadi peristiwa bisnis sepanjang periode akuntansi, entri jurnal dicatat dalam jurnal umum untuk menunjukkan bagaimana peristiwa tersebut berubah dalam persamaan akuntansi.
Â
2. Mencatat di Buku Besar Pembantu
Setelah  mengentri jurnal dalam jurnal umum, selanjutnya ialah entri ini harus diposting ke akun buku besar. Hal Ini merupakan langkah kedua dalam siklus akuntansi perusahaan dagang. Akun buku besar mengkategorikan perubahan atau debet dan kredit ini ke dalam akun tertentu, sehingga manajemen dapat memiliki informasi yang berguna untuk tujuan penganggaran dan kinerja.
Â
3. Membuat Neraca Saldo Belum Disesuaikan
Selanjutnya ialah membuat Neraca saldo yang belum disesuaikan. Neraca saldo ini  merupakan daftar semua akun bisnis yang akan muncul di laporan keuangan sebelum entri jurnal penyesuaian akhir tahun dibuat. Itulah sebabnya neraca saldo ini disebut tidak disesuaikan. Ini merupakan langkah ketiga dalam siklus akuntansi. Setelah semua entri jurnal diposting ke akun buku besar, saldo percobaan yang belum disesuaikan dapat disiapkan. Posting akun ke neraca saldo yang belum disesuaikan cukup sederhana. Pada dasarnya, masing-masing saldo akun ditransfer dari akun buku besar ke neraca saldo. Semua akun dengan saldo debit terdaftar di kolom kiri dan semua akun dengan saldo kredit terdaftar di kolom kanan.
Â
4. Jurnal Penyesuaian
Setelah itu kalian membuat jurnal penyesuaian, jurnal ini merupakan entri jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk mengoreksi akun sebelum laporan keuangan disusun. Ini adalah langkah keempat dalam siklus akuntansi. Entri penyesuaian paling sering digunakan sesuai dengan prinsip pencocokan untuk mencocokkan pendapatan dan pengeluaran pada periode terjadinya. Ada tiga jenis entri jurnal penyesuaian sebagai berikut:
- Pembayaran di muka
- Akrual
- Pengeluaran non tunai
Masing-masing dari entri diatas menyesuaikan pendapatan atau pengeluaran agar sesuai dengan penggunaan periode saat ini. Konsep ini didasarkan pada prinsip periode waktu yang menyatakan bahwa catatan dan aktivitas akuntansi dapat dibagi menjadi periode waktu yang terpisah.
Â
5. Neraca Saldo Telah Disesuaikan
Neraca saldo setelah penyesuaian ini ialah daftar semua akun perusahaan yang akan muncul pada laporan keuangan setelah jurnal penyesuaian akhir tahun dibuat. Mempersiapkan neraca saldo setelah penyesuaian amerupakan langkah kelima dalam siklus akuntansi perusahaan dagang dan merupakan langkah terakhir sebelum laporan keuangan dapat diproduksi. Ada dua cara utama untuk menyiapkan neraca saldo yang disesuaikan. Kedua cara ini bermanfaat tergantung pada situs perusahaan dan akun yang digunakan. Anda dapat memposting akun ke saldo setelah penyesuaian menggunakan metode yang sama yang digunakan dalam membuat saldo percobaan yang tidak disesuaikan. Saldo akun diambil dari akun buku besar dan ada pada neraca saldo yang belum disesuaikan.
Â
6. Membuat Laporan Keuangan
Langkah selajutnya ialah menyiapkan laporan keuangan umum. Laporan Keuangan ini  termasuk neraca, Laporan laba rugi, laporan laba ditahan, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Hal ini ialah yang paling penting dalam siklus akuntansi karena merupakan tujuan dari akuntansi keuangan. Dengan kata lain, konsep pelaporan keuangan dan proses siklus akuntansi difokuskan pada penyediaan informasi yang berguna bagi pengguna eksternal dalam bentuk laporan keuangan.
Â
7. Membuat Lembar Kerja Akuntansi
Lembar kerja akuntansi meruapakan alat yang digunakan untuk membantu akuntan menyelesaikan siklus akuntansi dan menyiapkan laporan akhir tahun seperti neraca saldo yang belum disesuaikan, jurnal penyesuaian, neraca saldo setelah penyesuaian, dan laporan keuangan. Lembar kerja akuntansi pada dasarnya adalah lembar kerja yang melacak setiap langkah dari siklus akuntansi. Dokumen ini biasanya memiliki lima set kolom yang dimulai dengan akun saldo percobaan yang belum disesuaikan dan diakhiri dengan laporan keuangan. Dengan kata lain, lembar kerja akuntansi pada dasarnya adalah lembar kerja yang menunjukkan semua langkah utama dalam siklus akuntansi secara berdampingan. Tetapi hal ini sifatnya tentatif seorang akuntan bisa langsung melewat langkah ini jika dirasa sudah bisa langsung membuat laporan keuangannya.
Â
8. Membuat Jurnal Penutup
Selanjutnya ialah membuat Jurnal penutup. Jurnal ini  adalah entri yang dibuat pada akhir periode akuntansi untuk menghapus semua akun sementara dan mentransfer saldo mereka ke akun permanen. Dengan kata lain, akun sementara ditutup atau diatur ulang pada akhir tahun. Ini biasa disebut dengan menutup buku. Akun sementara adalah akun laporan laba rugi yang digunakan untuk melacak aktivitas akuntansi selama periode akuntansi. Sedangkan Akun permanen adalah akun neraca yang melacak aktivitas yang bertahan lebih lama dari periode akuntansi.
Â
9. Neraca Saldo Setelah Tutup Buku
Neraca Saldo setelah penutupan buku ialah daftar semua akun setelah entri penutupan telah dijurnal dan diposting ke buku besar. Dengan kata lain, neraca saldo setelah penutupan buku adalah daftar akun atau akun permanen yang masih memiliki saldo setelah entri penutupan dibuat. Daftar akun ini identik dengan akun yang disajikan pada neraca. Ini masuk akal karena semua akun laporan laba rugi telah ditutup dan tidak lagi memiliki saldo berjalan. Tujuan penyusunan saldo uji coba pasca penutupan adalah memverifikasi bahwa semua akun sementara telah ditutup dengan benar dan total debit dan kredit dalam sistem akuntansi sama dengan setelah entri penutupan dibuat.
Â
10. Membuat Jurnal Pembalik
Langkah terakhir ialah membuat Jurnal pembalik. Jurnal ini merupakn  entri jurnal yang dibuat pada awal periode akuntansi untuk membalik atau membatalkan jurnal jurnal penyesuaian yang dibuat pada akhir periode akuntansi sebelumnya. Jurnal pembalik dilakukan karena akrual tahun sebelumnya dan pembayaran di muka akan dilunasi atau digunakan selama tahun baru dan tidak lagi perlu dicatat sebagai kewajiban dan aset. Jurnal ini bersifat opsional tergantung pada apakah ada atau tidak menyesuaikan entri jurnal yang perlu dibalik.
Jadi itulah serangkaian siklus akuntansi perusahaan dagang secara sederhana yang perlu kalian ketahui. Setiap proses akuntansi  akan terus mengalami pengulangan untuk menghasilkan laporan keuangan yang bisa Anda gunakan sebagai pertimbangan untuk pengambilan keputusan bisnis. Jika ternyata perusahaan kalian berbentuk Koperasi dan  belum memiliki sistem pengelolaan akuntansi yang baik, kalian dapat menggunakan software akuntansi dari Smartcoop untuk pembukuan dan pelaporan keuangan yang aman dan nyaman bagi Koperasi kalian
Smartcoop, ini merupakan salah satu software akuntansi online yang membantu kalian membuat laporan keuangan secara instan dan realtime. Dengan laporan keuangan dari Smartcoop, Anda dapat lebih bebas mengelola Koperasi di mana pun dan kapan pun. Â Untuk info lebih lanjut mengenai Smartcoop dapat Anda temukan disini.
Semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan kalian selama WFH ini ya…