Semakin masifnya penyebaran Virus Corona atau biasa kita sebut COVID-19 mempengaruhi sejumlah bidang kehidupan masyarakat, mulai dari bidang sosial, politik, budaya hingga industri. Salah satu industri yang merasakan imbas dari kemunculan COVID-19 ini ialah Industri jasa konstruksi.
Untuk membahas hal tersebut Universitas Esa Unggul bekerjasama dengan Universitas Tarumanegara menggelar Seminar Nasional Manajemen Konstruksi bertajuk "Peran Pemerintah dan BUMN Konstruksi Dalam Merespo Dampak COVID-19 terhadap penyelenggaraan Industri Konstruksi di Indonesia," Rabu (06/05). Seminar Nasional ini dilakukan secara virtual dengan memanfaatkan webinar di aplikasi Zoom.
Dalam sambutannya, Rektor Universitas Esa Unggul, Dr. Ir. Arief Kusuma, A.P., MBA, IPU, mengatakan seminar ini digelar sebagai tindak lanjut dari seminar yang diselenggarakan sebelumnya yang juga membahas manajemen Konstruksi di saat pandemi. Dengan kembali terselenggaranya seminar ini, Arief melanjutkan output yang dihasilkan dari seminar ini dapat diterima dan mampu menyumbangkan solusi khususnya dibidang manajemen Konstruksi di Indonesia.
Arief pun menjelaskan saat ini pengaruh dari wabah corona sangat dirasakan oleh sejumlah kalangan terutama di Industri Konstruksi. Pemberlakuan PSBB serta Phisycal Distancing membuat kinerja konstruksi di Indonesia menjadi lambat. menurutnya banyak permsalahan yang dihadapi oleh pelaku industri konstruksi Indonesia, mulai dari perlambatan proses pembangunan konstruksi, pembatasan jam kerja konstruksi hingga pembiayaan.
"Saat ini efek yang diberikan karena penyebaran Virus Corona ini sudah sangat masif terbukti dunia industri konstruksi terkena efek yang lumayan besar, ini menjadi tantangan kita kedepan bagaimana mengkonsolidasikan kembali metode-metode yang efektif selama wabah ini untuk menekan penerunan terhadap jasa konstruksi di Indonesia," tuturnya.
Dirinya pun berharap kajian tentang manajemen konstruksi dalam seminar ini dapat memberikan hasil yang progresif bagi perkembangan dunia konstruksi di Indonesia terutama saat menghdapai pandemi COVID-19 ini.
"Kondisi ini dapat menjadi pelajaran bagi kita, akademisi, peneliti, pengamat, pemangku kebijakan dan pelaku industri konstruksi dalam menghadapi kondisi yang tidak menentu seperti saat ini, muddah-mudahan hal ini dapat menjadi pelajaran bagi kita semua dan tentunya kita pun harus bergandengan tangan dalam menghadapi pandemi COVID-19," tutupnya.
Seminar Manajemen Konstruksi ini juga dihadiri oleh Rektor Universitas Tarumanegara, Prof. Dr. Ir. Agustinus Purna Irawan, Pejabat kementerian PUPR, Pelaku Industri Konstruksi di Indonesia, akademisi sejumlah perguruan tinggi dan mahasiswa dari beragam Universitas.