Sakit maag atau Dispepsia adalah istilah untuk sejumlah gejala tidak nyaman pada perut bagian atas, seperti lambung perih, perut begah, kembung, dan sensasi terbakar di ulu hati. Beragam faktor bisa memicu kambuhnya sakit maag, termasuk pola makan yang tidak teratur, mengonsumsi makanan yang mengandung gas, stress, dan emosi.
Maag dibagi menjadi dua jenis yaitu maag fungsional dan organik. Klasifikasi ini bisa didapatkan setelah penderita melakukan pemeriksaan endoskopi (teropong saluran pencernaan atas).
Pada penderita maag organik ditemukan adanya gangguan organ pencernaan seperti adanya luka di lambung, usus halus, atau organ lain. Sementara pada penderita maag fungsional tidak ditemukan kelainan.
Umumnya, penderita maag fungsional diperbolehkan berpuasa, sedangkan pada penderita maag organik, puasa bisa memperberat kondisinya jika tidak dilakukan penanganan yang baik.
Penelitian menunjukkan bahwa asam lambung meningkat di puncaknya di siang hari, sehingga kalian perlu memperhatikan gejala dan tanda yang timbul di saat itu. Agama Islam tidak memaksakan kalian berpuasa jika tidak mampu sehingga kalian bisa mengeksplorasi alternatif lain sesuai kemampuan kalian.
Â
Lakukan Tips Puasa bagi Penderita Sakit Maag Ini
Berpuasa selama bulan Ramadan memang bisa terasa berat bagi penderita sakit maag yang kerap dianjurkan untuk tidak melewatkan waktu makan. Tapi, bukan berarti penderita sakit maag tidak boleh berpuasa.
Bila kalian memiliki sakit maag, lakukanlah beberapa tips berikut ini saat berpuasa, agar ibadah puasa kalian lancar:
1. Makan secukupnya saat sahur dan berbuka
Makan terlalu banyak dalam satu waktu dapat membuat lambung bekerja lebih keras. Hal ini dapat memicu munculnya keluhan berupa perut begah dan terasa penuh. Maka dari itu, saat sahur dan berbuka, makanlah dengan perlahan dan dalam jumlah secukupnya. Hindari makan dalam jumlah yang banyak dalam satu waktu.
Saat berbuka, awali dengan mengonsumsi makanan yang ringan dulu, kemudian baru melanjutkan dengan makan besar. Jika kalian masih lapar setelah berbuka, misalnya setelah salat tarawih, cukup konsumsi camilan ringan yang sehat, seperti pisang, granola, atau biskuit.
Â
2. Jangan makan terburu-buru
Selama menjalani ibadah puasa, kadang mungkin kalian terlambat bangun saat sahur. Namun kalian hatus ingat, jangan terburu-buru menghabiskan makanan. Selain itu, hindari makan sembari mengobrol.
Kebiasaan makan terlalu cepat, apalagi sambil mengobrol, bisa membuat banyak udara masuk ke saluran cerna dan memicu sakit maag. Maka dari itu, usahakan untuk bangun lebih pagi, agar bisa bersantap sahur dengan tenang dan perlahan.
Â
3. Hindari makanan pemicu sakit maag
Sebisa mungkin hindari mengonsumsi makanan yang berpotensi memicu sakit maag, baik saat sahur maupun berbuka. Contohnya adalah makanan yang terlalu berlemak, makanan siap saji, seperti sosis dan pizza, acar, dan makanan yang terlalu asam.
Demikian juga dengan minuman, pilihlah minuman yang tidak mengandung kafein dan soda, untuk menghindari munculnya keluhan sakit maag.
Â
4. Pilih menu makan yang tepat
Saat berbuka dan sahur, pilihlah sajian yang cocok dikonsumsi pederita sakit maag seperti nasi dan oatmeal. Jenis karbohidrat yang terkandung dalam makanan ini dapat mengurangi risiko munculnya keluhan maag, karena dapat menyerap asam lambung berlebih.
Konsumsilah buah yang tidak asam, seperti apel, pisang, dan pir; serta daging rendah lemak, seperti dada ayam dan ikan. Selain itu, disarankan untuk memasak makanan dengan cara dipanggang, dikukus, atau direbus. Sebaiknya jangan mengolah makanan dengan cara menggoreng, agar kadar minyak dalam makanan tidak tinggi.
Â
5. Hindari tidur setelah makan
Setelah sahur, kalian mungkin masih mengantuk dan ingin kembali tidur. Namun, sebaiknya jangan langsung tidur setelah makan. Hal ini karena langsung tidur setelah makan juga bisa memicu sakit maag.
Namun bila rasa kantuk tidak tertahankan, kalian bisa tidur dengan posisi setengah duduk. Jadi, posisi kepala dan bahu tetap lebih tinggi daripada perut. Caranya adalah dengan menyangga kepala dan bahu dengan tumpukan bantal. Posisi ini dapat mencegah makanan kembali ke kerongkongan.
Â
6. Kendalikan emosi
Saat berpuasa, sebisa mungkin kendalikanlah emosi dan kelola stress yang kalian alami dengan cara yang positif. Hal ini karena tujuan berpuasa bukan hanya untuk menahan rasa lapar, namun juga hawa nafsu, seperti emosi marah dan sedih. Selain berpahala, hal ini dapat menurunkan risiko munculnya keluhan sakit maag.
Caranya, beristirahatlah sejenak jika kalian lelah, dan lakukan sejumlah teknik relaksasi, latihan pernapasan, atau yoga ketika kalian merasa stres.
Bila keluhan masih juga muncul meski kalian telah menerapkan tips puasa bagi penderita sakit maag seperti yang telah dijelaskan di atas, sebaiknya kalian berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Â
Nah sekian tips puasa untuk penderita maag yang bisa di ikuti agar ibadah puasa tetap lancar tanpa khawatir gelaja maag kambuh. Dengan begitu, puasa Ramadan bisa dilewati hingga tuntas sampai menyambut lebaran…