Selain Physical Distancing, Apakah kita Perlu melakukan Social Media Distancing, Juga?

13 Apr 2020 10:10 1736 Hits 0 Comments Approved by Plimbi
Dengan kamu melakukan pembatasan dalam mengakses sosial media, kamu bisa lebih tenang, fokus, dan juga tidak khawatir dengan isu-isu yang masih abu-abu atau tidak jelas sumber dan juga data nya. Kamu akan menjadi pribadi yang lebih bijak dalam menentukan suatu hal, atau bahkan membagikan suatu hal.

Saat ini, Indonesia sedang masuk dalam zona dimana semua harus lebih waspada dan juga melakukan semua aktifitas rutin mereka dirumah. Yaps, wabah Covid-19 atau Virus Corona, saat ini menjadi hal yang sedang gencar diberitakan media. Baik itu televisi, social media, ataupun yang lainnya.

Tentu, hal ini membuat kita semua sebagai warga Indonesia harus lebih patuh dan juga mengerti tentang peraturan dan juga arahan yang diberikan pemerintah, demi kebaikan bersama untuk melandaikan curva peningkatkan korban positif Covid-19. Mulai dari melakukan gerakan rajin cuci tangan, hidup bersih, menggunakan masker ketika keluar, dan juga melakukan physical distancing atau menjaga jarak, semua sudah dilakukan, demi kebaikan bersama.

Dan terakhir kali diumumkan, adalah ditetapkannya PSBB atau Pembatasan Sosial Berskala Besar. Tentunya hal ini berdampak kepada bagaimana perekonomian dan juga aktivitas warga Indonesia dalam mencari nafkah. Tapi, hal ini tak semata mata tanpa tujuan. Semua dilakukan dengan baik, dan dengan harapan wabah ini cepat selesai.

Saya gak akan bicara jauh soal hal ini. Tapi, yang ingin saya bagikan disini adalah Social Media Distancing.

Memangnya, apa sih social media distancing itu?

Social Media Distancing adalah bagaimana kita, sebagai warga Indonesia lebih cerdas dan membatasi diri, dalam mencerna informasi yang masuk dari social media. Terlebih, terkait dengan wabah Covid-19 ini.

loh, gimana sih! kita ini butuh informasi! kalau misalnya dilarang untuk lait social media, nanti gimana dong kita tau perkembangan wabah Covid-19 ini!

Tenang. Saya gak ngelarang kalian untuk membuka social media kok. Tapi gini, ada beberapa hal yang kadang simpang siur, yang akhirnya menimbulkan stigma tidak beres pada penerima. Maka dari itu, kamu bisa filter informasi yang masuk dengan beberapa cara seperti berikut

 

1. Jangan Mudah Percaya

Apa kamu masuk dalam Grup Whatsapp Keluarga? Jika iya, hal ini sebenarnya tidak masalah. Saya juga tidak mengatakan bahwa sumber berita tidak benar itu berasal dari grup Whatsapp keluarga. Tapi begini, kalau kamu adalah kawula muda yang lebih melek soal gadget dan juga Internet, cobalah berikan pengertian kepada keluargamu, baik itu ayah, ibu, tante, ataupun om kamu.

Kenapa hal ini harus dilakukan? Sederhana kok. Kamu tau gak berita soal bayi yang baru lahir, terus katanya bicara kalau masak telur rebus ditengah malam itu bisa jadi obat virus corona? kalau belum kamu boleh dengar berita ini di Podcast saya - Podcast Gue.

Hal ini sempat ramai jadi perbincangan dimana-mana. Bahkan, keesokan harinya ketika berita tersebut viral, tukang telur mendadak diburu oleh warga sekitar, padahal berita tersebut tidaklah nyata.

Bayangkan. Kalau semisal kamu mendapatkan berita yang kejelasannya masih abu-abu, apakah kamu akan percaya begitu saja?

 

2. Jangan asal Membagikan

Sama seperti poin pertama tadi, jika kamu menemukan sebuah berita yang dirasa cukup heboh (baik dalam komentar dan juga jumlah share) cobalah untuk mencari informasi tentang berita tersebut. Seperti

  1. Darimanakah berita tersebut berasal?
  2. Apakah media yang membagikan berita tersebut valid?
  3. Apakah informasi tersebut memang benar datanya?
  4. Siapa yang membagikan berita tersebut? Apakah kredibel?

Tahan diri kamu untuk tidak mudah membagikan hal-hal yang belum jelas. Karena kenapa? Karena hal ini bisa membuat kamu masuk dalam kategori penyebar hoax di media sosial.

Maka dari itu, kamu harus pintar dalam menyortir berita yang masuk.

Mungkin kamu bertanya-tanya, apa sih untungnya melakukan Social Media Distancing?

Sederhananya seperti ini. Dengan kamu melakukan pembatasan dalam mengakses sosial media, kamu bisa lebih tenang, fokus, dan juga tidak khawatir dengan isu-isu yang masih abu-abu atau tidak jelas sumber dan juga data nya. Kamu akan menjadi pribadi yang lebih bijak dalam menentukan suatu hal, atau bahkan membagikan suatu hal.

Social Media Distancing sangat dibutuhkan untuk orang-orang yang anxiety atau kecemasan ketika membaca berita yang buruk, seperti mungkin meningkatnya pasien positif Covid-19, dll.

Maka dari itu, dengan adanya Social Media Distancing, kita bisa lebih tenang dan tak masalah jika ingin melihat berita-berita yang ada di Social Media, televisi, atau bahkan koran sekalipun. Sekali lagi, mari kita cerdas dalam menggunakan Social Media, agar tidak semakin kacau dengan adanya berita Hoax.

About The Author

Faiz Dawami 21
Novice

Faiz Dawami

Gitu aja ...
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel