Masih seputar virus Corona 2019 atau yang dikenal juga dengan Covid-19. Rasa-rasanya, semakin hari ketika kita menyaksikan berita di layar kaca televisi ataupun komputer, sering pembawa berita ataupun narasumber mengucapkan istilah-istilah baru yang membuat kita bingung dari maksud istilah yang diucapkan tersebut.
Disini penulis akan secara khusus merangkum istilah-istilah yang seringkali diucapkan di masa-masa atau selama musibah Covid-19 berlangsung. Tanpa panjang lebar lagi, ini dia 10 istilah yang sering muncul di berita-berita atau sering digunakan saat pandemi Covid-19 ini.
Â
1. Epidemi
Menurut KBBI, epidemi memiliki arti wabah atau penyakit menular yang berjangkit atau menimbulkan korban dengan frekuensi yang cepat.
Dalam kasus Covid-19 sekarang ini, Epidemi pernah dipakai sebagai istilah yang digunakan untuk kota Wuhan di China sebelum akhirnya berganti status menjadi Pandemi.
Â
2. Pandemi
Pandemi adalah status lanjutan dari Epidemi dimana yang membedakannya adalah skala geografis atau wilayah yang terkena wabah. Covid-19 statusnya sudah disebut sebagai Pandemi karena wabah tersebut berjangkit di ratusan negara di dunia dengan jumlah penderita mencapai jutaan orang.
Â
3. Suspect
Suspek atau Suspect (bahasa Inggris) memiliki arti literal “orang yang dicurigai†atau “tersangkaâ€. dalam kasus Covid-19 sekarang, kata “suspect†digunakan untuk orang yang dicurigai terinfeksi Covid-19. Selain itu, kata ini juga digunakan untuk mereka yang pernah melakukan kontak dengan penderita positif Covid-19, pernah bepergian ke tempat dengan tingkat penyebaran Covid-19 yang tinggi, atau bisa juga mereka yang menunjukkan gejala-gejala klinis infeksi virus Covid-19.
Â
4. ODP
Merupakan singkatan dari “Orang Dalam Pemantauanâ€. Orang dalam pemantauan disini memiliki arti bahwa orang terkait menunjukkan gejala-gejala infeksi virus Covid-19 tapi orang tersebut tidak pernah ada kontak dengan orang yang sudah positif Covid-19 ataupun bepergian ke tempat-tempat dengan penyebaran virus yang cepat.
Ketika seseorang berstatus ODP, maka orang tersebut diwajibkan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah selama 14 hari hingga kondisinya membaik. Atau jika gejalanya semakin parah, maka orang tersebut akan bisa dirawat inap di rumah sakit. Tergantung dari hasil pengecekan di rumah sakit, status pasien tersebut bisa berubah dari ODP menjadi positif ataupun sebaliknya.
Â
5. PDP
Berbeda dengan ODP, PDP yang merupakan singkatan dari Pasien Dalam Pengawasan adalah status yang diberikan kepada mereka yang pernah melakukan kontak dengan orang yang positif serta menunjukkan gejala klinis seperti demam, batuk, sesak nafas dan sakit tenggorokan.
Mereka yang berstatus PDP akan dirujuk ke rumah sakit yang memang menerima pasien Covid-19 untuk kemudian menjalani prosedur-prosedur pemeriksaan dan pemulihan di rumah sakit.
Â
6. Positif
Dalam kaitannya dengan Covid-19, Positif bisa dibilang memiliki konotasi yang negatif. Karena dengan seseorang ditandai positif setelah menjalani berbagai hasil pemeriksaan, maka pasien tersebut akan dirawat di rumah sakit dengan penanganan khusus Covid-19 hingga pulih kembali.
Â
7. Lockdown
Adalah sebuah tindakan penguncian wilayah sehingga tidak ada yang bisa masuk ataupun keluar dari wilayah yang terkena lockdown tersebut. Contohnya saja seperti negara Italia yang kini menjadi salah satu pusat penyebaran Covid-19 terbesar di dunia setelah Amerika.
Di Indonesia ada sebutan lockdown dipersempit lagi ke partial lockdown yang artinya penguncian wilayah sebagian. Dengan melakukan penguncian wilayah sebagian, biasanya hanya wilayah tertentu saja yang dikunci. Contohnya saja Kota A memiliki kecamatan A1, A2 dan A3. Ketika di kecamatan A3 terdapat banyak orang yang positif Covid-19, maka pemerintah bisa melakukan partial lockdown pada kecamatan A3 tersebut sehingga mereka yang menjadi bagian A3 ataupun yang ingin masuk ke kecamatan A3 akan ditolak untuk keluar ataupun masuk.
Â
8. Social Distancing
Adalah sebuah istilah yang menurut penulis itu salah penerapannya untuk Covid-19. Kenapa salah? Karena social distancing itu adalah memisahkan atau menjauhkan diri dari masyarakat secara sosial. Contoh yang bisa disebut social distancing adalah mengurung diri di kamar dan tidak ada kontak sama sekali dengan dunia luar, seperti kontak lewat media sosial ataupun kontak dengan tetangga.
Seharusnya, istilah yang harus diterapkan itu adalah physical distancing atau penjagaan jarak kontak fisik antar individu. Karena seperti kita tahu bahwa Covid-19 itu menyebar melalui droplet atau cipratan dari orang yang positif sehingga menyebar ke individu-individu lainnya.
Â
9. Work From Home
Adalah sebuah istilah yang digunakan untuk mereka para pegawai yang melakukan pekerjaannya dari rumah. Tidak semua pekerja dapat melakukan hal ini karena ada profesi yang memang harus terjun langsung ke lapangan agar pekerjaannya dapat berjalan. Oleh karena itu, bagi Anda yang bisa melakukan pekerjaan dari rumah, syukurilah dan tetap fokus menjalankan tanggung jawab tersebut.
Â
10. Hand Sanitizer
Adalah sebuah cairan yang biasanya digunakan sebagai pengganti air untuk membersihkan tangan dari bakteri dan kuman-kuman. Produk ini sekarang langka di pasaran karena banyak yang percaya bahwa hand sanitizer dapat membunuh virus. Padahal kenyataannya, hand sanitizer tidak dapat mematikan virus. Cuci tangan menggunakan sabun yang mengandung disinfektanlah yang dapat mematikan virus. Itu juga cuci tangannya harus benar dan tidak asal-asalan.
Â
Akhir Kata
Itulah 10 istilah yang sering digunakan ketika pandemi Covid-19 ramai di berbagai belahan dunia. Mari berdoa agar wabah ini segera hilang dari muka bumi. Mari juga kooperatif dengan himbauan-himbauan pemerintah agar wabah ini segera dapat terselesaikan di Indonesia. -BB-