Hamil di Kolam Renang dan Statement "Seksi" Pejabat Publik

27 Feb 2020 20:40 5151 Hits 0 Comments Approved by Plimbi
Rasanya agak malas untuk menanggapi kehebohan "berenang bersama lawan jenis bisa mengakibatkan hamil". Heh, emangnya bisa ya sperma meresep lewat pori-pori. Ini lagi ngomongin manusia atau ikan sih yang penetrasi spermanya lewat media air. Ketidak-masuk akalan ini membuat rasanya malas membahas ini. Tapi karena statement itu keluar dari pejabat publik (KPAI) maka statement yang gak penting ini dianggap "seksi". "Seksi" karena dapat memicu reaksi banyak orang dan viral.

Rasanya agak malas untuk menanggapi kehebohan "berenang bersama lawan jenis bisa mengakibatkan hamil". Heh, emangnya bisa ya sperma meresep lewat pori-pori. Ini lagi ngomongin manusia atau ikan sih yang penetrasi spermanya lewat media air. Ketidak-masuk akalan ini membuat rasanya malas membahas ini. Tapi karena statement itu keluar dari pejabat publik (KPAI) maka statement yang gak penting ini dianggap "seksi". "Seksi" karena dapat memicu reaksi banyak orang dan viral.

Oke, ini sebagian dari pendidik seks. Sudah jadi rahasia umum sih ini. Mungkin sebagian kita sewaktu kecilnya pernah dibilangin atau di doktrin lah istilahnya. Seperti kalau berciuman bisa hamil, begitu juga bisa hamil karena berenang sebab spermanya meresap ke pori-pori atau apalah itu. Ini semacam menakut-nakuti anak-anak agar gak sembarangan bergaul dengan lawan jenis. Soal ini efektif atau gak pendidikan seksual seperti ini, mungkin bisa didiskusikan lagi.

Sudah sejak lama pemahaman seksual yang tidak masuk akal ini menjadi bahan lucu-lucuan saja. Karena dasarnya itu pemahaman masa kecil. Dan seharusnya sewaktu dewasa, pemahaman tersebut sudah berubah lagi.

Tentu akan timbul protes bila ada pejabat publik yang berkata atau mengeluarkan statement bahwa berenang bersama lawan jenis dapat menyebabkan kehamilan. Dan itu disampaikan tidak dalam lawakan.

Kalau kita bicara seperti itu pada teman dan tidak didepan publik, mungkin jatuhnya akan dianggap humor. Karena pada dasarnya itu lucu-lucuan saja.

Seperti beberapa waktu lalu ada fenomena kerajaan khayalan. Orang-orang mungkin akan berpikir itu sebagai lelucon. Tapi menjadi perbincangan serius ketika tahu pengikutnya ternyata cukup banyak dan beberapa diantarnya mengalami kerugian secara materi. Sontak saja Polisi langsung menciduk pelaku kerajaan halu karena terdapat unsur pidana.

Dan media  mengangkatnya dan menjadi perbincangan publik. Tentu isu-isu seperti ini "seksi" sekali.

Nah, kembali kepada "hamil karena berenang di kolam renang". Mungkin jika bukan pejabat publik yang bicara. Keadaannya tidak akan seramai sekarang.

Mungkin ini tidak menjadi persoalan yang serius hingga menjadi pembodohan publik. Ya kita tahulah itu tidak benar. Melainkan kepada statement "seksi" pejabat publik yang disenangi media. Penting diluruskan dulu, media disini maksudnya bukan hanya media mainstream. Tapi media sosial juga. Pasti banyak yang senang bikin konten jika ada yang seperti ini.

Bukan salahnya media. Memang media sudah sejak lama seperti itu. Apalagi sekarang dengan majunya teknologi informasi. Setiap masyarakat bisa speak up lewat gawai.

Nah, menjadi pejabat publik maupun publik figurlah yang seharusnya jangan mengeluarkan pernyataan. Dan rasanya mustahil menarik kembali penyataan pejabat publik dan menganggap tidak ada kejadian apa-apa. Apalagi meminta untuk tidak memviralkan.

Publik jangan dilarang untuk tidak bereaksi dan jadi heboh jika ada pejabat publik yang keseleo lidah. Meski pada akhirnya dengan publik heboh dengan "hamil dikolam renang", resikonya media internasional akan ikut menyoroti. Dan itu sudah terjadi, hadeh..

Tags

About The Author

Rianda Prayoga 48
Ordinary

Rianda Prayoga

Gak banyak bicara, sedikit cuek tapi lumayan ramah
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel