Ratusan orang berkumpul di areal lahan pertanian tanaman Jali di Desa Losari ,Grabag,Kabupaten Magelang untuk gelar tradisi wiwitan Jali di siang itu.
Sengatan matahari yang panas tidak mengurangi semangat warga ikuti acara Wiwitan panenJali.Tradisi wiwitan biasanya digelar sebelum masa panen tiba.
Wiwitan Jali : sebuah tradisi yang biasa dilakukan masyarakat Desa Losari sebagai tanda panen raya segera dimulai. Prosesi ritual tradisi Wiwitan Jali diikuti oleh masyarakat Magelang, Kecamatan Jambu Semarang dan Temanggung mengingat wilayah Grabag berbatasan dengan Kabupaten Semarang.
Kearifan lokal dalam tradisi wiwitan Jali masih terjaga hingga kini terlihat dari rangkaian prosesi ritual yang dilakukan masyarakat setempat demikian sakral dan hika. Tradisi Wiwitan Jali diawali dengan kegiatan memetik Jali yang dilakukan oleh para tokoh agama selanjutnya mereka berjalan ke area persawahan sebagai tanda panen raya Jali telah dimulai.
Ketika para tokoh agama berjalan ke area lahan pertanian Jali yang diikuti iringan suara tetabuhan yang berasal dari mainan tradisional .Prosesi selanjutnya Jali yang dipetik tersebut kemudian diterima para tokoh masyarakat setempat dan disucikan dengan air kelapa muda.
Setelah Jali disucikan dengan air kelapa para tokoh masyarakat berdoa bersama dengan masyarakat setempat yang diikuti dari tokoh agama Islam,Budha dan tokoh beragama Katholik.
Acara ritual wiwit Jali diakhiri makan bersama jenang Jali dengan pincuk ( tempat jenang yang terbuat dari daun pisang. Lembaran daun pisang dibentuk sedemikian rupa hingga terbentuk seperti mangkuk).
Ritual Wiwitan Jali dalam tradisi ini tidak sekedar upacara semata.Bentuk ungkapan syukur masyarakat Desa Losari, Kecamatan Grabag,Magelang yang telah mampu melakukan panen Jali. Sisi lain dari ritual tradisi wiwitan Jali yang digelar masyarakat Desa Losari dengan mengundang berbagai tokoh lintas agama sebagai bentuk potret kerukunan umat beragama di wilayah Magelang dan sekitarnya.Â
Jali adalah sejenis tumbuhan biji- bijian dari suku padi- padian( Coix Lacryma Jobi tergolong dalam famili Poacae) dan sejenis tanaman pangan jagung yang kini dijadikan sebagai bahan makanan pengganti nasi. Jali dalam sebuah penelitian ilmiah bisa dijadikan bahan pangan lokal non beras dan non terigu. Jali dikenal sebagai pengganti nasi yang dibuat sebagai jenang Jali.
Proses membuat jenang Jali cukup mudah .Biji Jali ditumbuk terus sampai halus hingga menjadi tepung kemudian tepung Jali direndam semalam .Pagi harinya tepung yang direndam semalam tersebut dimasak hingga menjadi jenang Jali.
Budidaya Jali memang belum sepopuler seperti tanaman pertanian lainnya,namun di desa ini Jali mulai dikembangkan dengan memanfaatkan lahan kosong.
Lahan kosong inilah yang kemudian dijadikan sebagai lahan pertanian Jali.Lahan pertanian yang dijadikan sebagai lahan pertanian Jali tidak luas hanya 2000meter persegi milik R.Suwigyo ini menghabiskan bibit 1,5 kilogram bibit Jali.
Jali yang ditanam dilahan pertanian milik R.Suwigyotersebut baru bisa dipanen setelah 6-7 bulan kemudian dengan proses pengolahan sama dengan padi menggunakan Selepan.
Tanaman Jali mulai dibudidayakan awalnya dari daerah Rejosari,Kecamatan Jambu,Kabupaten Semarang ,namun komunitas petani yang berasal dari Losari banyak yang ikut budidaya tanaman Jali hingga akhirnya Losari kini menjadi central tanaman Jali di Magelang.