Semua Sedang Memantau Liverpool Untuk Ungkap Rahasia dan Titik Lemahnya

27 Jan 2020 19:20 4562 Hits 0 Comments Approved by Plimbi
Saat ini tentunya banyak pihak dalam dunia sepakbola sedang memantau Liverpool. Mengamati sembari berpikir titik kelemahan dan cara mengalahkan Liverpool. Sekalipun lewat perang psikologi dengan menyampaikan berbagai pujian.

Bumi bulat dan berputar. Seperti juga hidup, selalu berputar. Kadang diatas kadang dibawah. Terserah mau pakai analogi apa, entah itu bianglala, jungkat-jungkit dan sejenisnya.

Begitupun bola khususnya dalam permainan sepak bola, yang ditendang sudah pasti putarannya lebih kencang. Bola itu bulat, apapun bisa terjadi diatas lapangan hijau. Selamat fans Liverpool, seperti putaran bola sedang berpihak kepada kalian.

Saat ini ucapan selamatnya cukup untuk fans The Red's. Karena sejatinya Liverpool FC belum meraih apa-apa dimusim ini. Betul tim ini sudah meraih juara dunia antar klub tahun pada 2019. Tapi rasanya Liverpool belum akan puas selagi belum berbuka puasa gelas Premier League.

Dengan kondisi saat ini dengan permainan tim yang stabil. Semakin jauh dari peringkat 2 klasemen. Belum terkalahkan sejauh ini. Bahkan baru sekali bermain imbang melawan Manchester United yang mana musuh bebuyutannya itu sudah mereka kalahkan pekan lalu.

Auranya sangat mendukung dan nyaris memastikan Liverpool akan keluar sebagai juara Liga Inggris. Fans juga sudah mulai pesta "kepagian". Kiranya ini bisa menggoyah tim yang sedang sangat kokoh.

Namun tampaknya Liverpool tidak mau terlena. Tentu mereka akan belajar dari beberapa musim kebelakang yang kehilangan gelar disaat-saat akhir musim.

Puji-pujian pun terus mengalir pada tim besutan Jurgen Klopp ini. Sekalipun tim ini belum juara. Termasuk dari Kylian Mbappe, pemain PSG. Bintang muda yang bikin geger karena nilai transfernya tersebut memuji Liverpool bermain seperti "mesin".

"Apa yang dilakukan Liverpool saat ini sangat menakjubkan. Mereka sepeti mesin, mereka menemukan irama, dan kemudian seperti 'kami main lagi, kami main lagi'," kata Mbappe, kepada BBC, Selasa (21/1/2020). 

"Mereka belum pernah kalah. Ketika Anda melihat sepertinya segalanya mudah, tapi tak pernah mudah. Para pemain Liverpool sangat fokus. Mereka bermain setiap tiga hari dan mereka menang, mereka menang, dan mereka menang." 

"Sekarang masalahnya setiap orang mengamati Liverpool, dan setiap orang memikirkan apa yang bisa dilakukan saat menghadapi mereka. Jadi, sekarang mereka harus menunjukkan lebih kuat lagi. Tapi, mereka tim yang kuat dan punya manajer yang bagus," imbuh Kylian Mbappe. 

Agaknya pujian tersebutnya bak pisau bermata dua. Pujian setinggi langit amat gak baik untuk mental. Kekuatan mental disebut-sebut merupakan rahasia penampilan fantastis The Kop pada musim ini.

Saat ini tentunya banyak pihak dalam dunia sepakbola sedang memantau Liverpool. Mengamati sembari berpikir titik kelemahan dan cara mengalahkan Liverpool. Sekalipun lewat perang psikologi dengan menyampaikan berbagai pujian.

Seperti pujian dari Mbappe. Fokus pemberitaan jadi melebar kemana-mana. Termasuk isu terkait transfer mantan pemain AS Monaco ke Anfield. Meskipun Liverpool diketahui tidak sanggup menebusnya dari Paris Saint Germain.

Liverpool dikenal tidak pernah mendatangkan pemain bintang dengan harga selangit. Pemain seperti Salah, Mane, Firmino dan sejunlah pemain lainnya sebenarnya pemain biasa-biasa saja dalam konteks harga. Tidak seperti C. Ronaldo, Pogba, Mbappe, Maguare. Kecuali Van Dijk yang memang disorot sejak kehadirannya di Anfield karena harganya dinalai kemahalan.

Tapi secara keseluruhan Liverpool bukan tim yang gemar hambur-hambur uang untuk belanja pemain. Beruntung mereka tidak seperti Arsenal.

Maka itu setiap orang saat ini menjadi bertanya-tanya apa rahasia permainan fantasis Liverpool. Tentunya ada sejumlah bocoran terkait hal ini. Termasuk dari dalam skuad Liverpool tidak sungkan menceritakan rahasia sukses mereka. Salah satu "bocoran" tersebut datang dari sang kiper andalan.

âKami bermain dengan kerja keras. Kami adalah tim yang sangat kuat secara mental. Ini penting untuk dipertahankan pada level tertinggi bahkan di banyak pertandingan. Kami punya skuat yang sangat baik secara kuantitas dan kualitas,â ujar Alisson kepada Premier League Porductions, Jumat (17/1/2020).

âKetika ada pemain yang cedera dan digantikan pemain lain, level kami tidak berubah. Ini penting bagi tim yang ingin mencapai hal-hal hebat di sepak bola dan itu sangat membantu kami. Kami adalah tim yang sudah bersama dalam waktu cukup lama dan kami terus membaik tiap musimnya,â ia menambahkan.

Mantan kiper AS Roma tersebut mengungkapkan timnya saat ini lebih merata kekuataannya dibanding musim lalu. Tentunya hal demikian sangat membantu Liverpool untuk tampil konsisten disetiap pertandingan. 

Sementara itu Jurgen Klopp,  sang juru taktik menekankan kreativitas dan tidak lelah mencari cara untuk menang.

Salah satu kunci sukses Liverpool ialah tidak pernah terpaku pada satu cara untuk mencetak gol. Sebaliknya mereka rajin melakukan berbagai cara untuk menang, improvisasinya dilakukan dengan baik.

Selain tentunya mental yang kuat untuk menang. Kerja keras tim yang berani mencoba hal-hal berbeda untuk menang sangat disukai Klopp.

"Taktik kami tidak hanya mengumpan bola ke sisi sayap lalu mengembalikannya ke kotak penalti dengan umpan silang. Jika situasinya mendukung, itu bagus, tapi tidak selalu seperti itu," kata Klopp pada Goal Internasional.

"Kami tidak hanya mengandalkan satu opsi dan biasanya lawan bermain tangguh. Setiap tim bisa bermain kompak dan bertahan sangat dalam, itu membuat kami sulit menembus lini terakhir mereka," tandasnya.

Pada akhirnya kegemilangan yang dicapai Liverpool saat ini merupakan sebuah kewajaran. Ada saatnya tim sepakbola berada di puncak penampilannya. Sebelumnya ada Barcelona dengan tiki taka dibawah nahkoda Pep Guardiola yang sangat ditakuti pada masanya. Berlanjut juga pada timnas Spanyol yang juara dunia dan menguasai Eropa. Ada Belanda dengan total football. Brazil dengan Samba-nya. Kejayaan Manchester United Class of '92. Ya semuanya wajar.

Saat siapapun berada diatas. Tentu banyak yang melihat dan ingin menggantikan. Termasuk juga dengan "The Minnions" julukan untuk pasangan ganda putra nomor satu dunia saat ini Kevin-Marcus. Pebulutangkis dunia tentunya tengah menyoroti Ganda andalan Indonesia ini.

Semua bisa berada dipuncak. Semua orang berkerja keras mencari berbagai cara untuk berbuat yang terbaik untuk tampil lebih baik dari orang-orang didepannya.

Tags

About The Author

Rianda Prayoga 48
Ordinary

Rianda Prayoga

Gak banyak bicara, sedikit cuek tapi lumayan ramah
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel