Mengenal Taman Nasional Kayan Mentarang

26 Dec 2019 09:53 1653 Hits 0 Comments Approved by Plimbi
Taman kayan Mentarang ,salah satu hutan lindung di Kalimantan utara yang dihuni oleh masyarakat suku dayak

     Taman Nasional Kayan Mentarang adalah kawasan hutan primer dan hutan tua masih tersisa di Kalimantan .Taman Kayan adalah kawasan wisata alam yang meliputi pantai pulau datok,bukit lubang tedong ,gunung palung,gunung panti,sungai matan dan sungai simpang seluas 1.360.500 hektar .Taman Kayan ini terletak ketinggian 200-2258 meter dari permukaan laut berada sebagian di wilayah kabupaten Malinau disebelah selatan,,Kabupaten Nunukan disebelah utara ,serawak bagian selatan dan sabah bagian utara.

 

      Taman Nasional  Kayan adalah cagar alam yang kemudian dikembangkan menjadi Taman Nasional  .Kawasan Taman Kayan bermukim sekitar 27.000 warga suku dayak tersebar di 11 wilayah adat besar yang dipimpin oleh kepala adat membawahi beberapa wilayah adat lokasi dan desa. 27.000 orang  ini terdiru dari bermacam etnik dan sub kelompok bahasa yang dikenal sebagai suku Dayak.Wilayah Taman Kayan adalah tanah leluhur beberapa suku dayak seperti dayak lundayeh dayak kenyah,dayak punan,,lun bawang .tagel,saben,badeng,bakung ,makulit  dan sejumlah suku dayak lainnya yang menghuni sekitar 50 desa yang ,ada di kawasan Taman kayan w sejak ratusan tahun .

 

     50 desa yang mendiami wilayah ini sebagian berada disepanjang sungai Kayan,sebagian berada di dalam hutan yang masih berupa desa hutan dan di luar kawasan hutan. Masyarakat adat Dayak yang ada di kawasan Taman Kayan masih sangat tergantung pada pemanfaatan hutan sebagai sumber penghidupan seperti: kayu,tumbuhan obat dan binatang buruan .Mereka menjual hasil hutan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari

 

      50 desa yang ada di kawasan Taman Kayan  ini wilayah terdepan berbatasan langsung dengan wilayah Sabah dan Serawak  negara Malaysia.50 desa ini sebagian besar terletak didaerah dataran tinggi 750- 1250 meter dari permukaan laut sehingga wilayah ini selalu diselimuti hawa dingin dan kabut.50 desa ini  sebagian besar berada di dataran tinggi yang berbukit- bukit tersembunyi dibalik belantara hutan tropis dipelosok pedalaman terisolir di negeri sendiri.

 

       50 desa yang ada di kawasan taman Kayan masih terisolir tak ada transportasi darat yang memadai .Transportasi utama di taman Kayan hanya aliran sungai ,akibatnya masyarakat yang tinggal di taman Kayan tetap akan terisolasi .Kawasan taman Kayan sudah terlalu lama terisolir dan satu-satunya akses menjangkau kawasan Taman Kayan hanya melalui penerbangan perintis dengan dibangun bandara kecil.

 

       50 desa  yang ada di Taman Kayan memiliki sumber daya alam melimpah ,tetapi disisi lain  keadaan wilayahnya terisolasi tidak ada akses jalan menuju daerah- daerah lain di kawasan  taman Kayan .Kondisi tersebut membuat masyarakat di kawasan ini sulit bertahan hidup .Masalah silih berganti yang dihadapi masyarakat perbatasan membuat mereka sangat tergantung pada Malaysia  untuk memenuhi kebutuhan sehari- hari seperti :semen,bensin,telur,gula pasir,tepung terigu dan kebutuhan lainnya. Barang- barang ini harus melewati get-get semacam pintu- pintu pemeriksaan tak resmi yang sengaja dipasang oleh askar Malaysia agar mereka mendapatkan upeti dari barang tersebut . Semenjak  dulu masyarakat desa yang ada di kawasan taman Kayan mengambil barang dari Malaysia ,Hal ini dilakukan tanpa alasan ,karena bantuan dari pemerintah setempat tidak ada kepastian membuat mereka ambil barang dari Malaysia ilegal.

 

         Masyarakat yang tinggal di kawasan taman Kayan  sebagian besar suku dayak selama ratusan tahun dikenal konsisten pada adat istiadat dan leluhur nenek moyang yang terdahulu  tetap mempertahankan sampai sekarang.Tradisi masyarakat suku dayak yang berlangsung ratusan tahun berpadu dengan hutan dan lingkungan alami membentuk pola hidup dan kepribadian masyarakat Dayak yang hidup bersama kearifan budaya lokal .Masyarakat Dayak  yang tinggal di kawasan taman Kayan ini pula ikut membentuk hutan dan lingkungan seperti sekarang ini. Puluhan ribu suku dayak yang menetap di kawasan taman Kayan memiliki pengetahuan yang tinggi tentang alam,lingkungan sehingga pengetahuan kearifan budaya lokal telah mengakar dalam kehidupan masyarakat suku dayak .Hal ini menjadi salah satu keunikan taman kayan terlihat dari kemampuan masyarakat Dayak melestarikan keanekaragaman hayati dalam kehidupannya .

 

      Sejumlah peninggalan arkeologi ditemukan dikawasan taman kayan  berupa kuburan batu di hulu sungai bahau dan sungai pujungan yang diduga peninggalan suku ngorek .Penemuan ini diduga 400 tahun yang lalu masyarakat dayak sudah menghuni kawasan ini.Kawasan taman Kayan ini diduga telah ada sejak ditemukan peninggalan sejarah .

  

       Pemukiman penduduk yang ada di taman Kayan sebagian besar dikelilingi hutan tropis seluas 1,35 hektar membentang sepanjang perbatasan Kalimantan Utara dengan bagian Sabah Serawak Malaysia.Kawasan hutan tropis yang ada di Taman Kayan sebagian besar berada di daerah pelosok  pedalaman pesisir sungai- sungai .Hutan tropis yang ada di Taman Kayan adalah bagian kawasan konservasi alam terbesar di Indonesia.

 

       Hutan perbukitan ini ada disepanjang sungai Bahau dengan tebing- tebing terjal sulit didaki dari tepi sungai ,Hutan di wilayah ini memiliki banyak air terjun dari berbagai ukuran,alur aliran air terjun yang berukuran kecil mempunyai tepi sungai yang cukup landai dan dipergunakslsn masyarakat sekitar untuk memasuki hutan di kawasan ini.Selain hutan ,wilayah taman kayan juga terdapat beberapa sungai yang berasal dari banyak mata air di banyak hulu daerah pegunungan dan mengalir menjadi 1 sungai besar menuju ke hilir hingga ke muara.

 

       Wilayah sebelah selatan taman Kayan terdapat sungai Kayan yang bermuara setelah membelah kecamatan tanjung selor dan tanjung palas .Sungai - sungai yang ada di taman kayan dijadikan sarana transportasi  utama menuju ke wilayah lain di kawasan taman kayan ,karena taman kayan belum dilengkapi akses jalan darat yang memadai .Tanpa akses jalan darat masyarakat dan keberadaan taman Kayan akan tetap terisolasi .

 

      Pengelola taman kayan mengalami kesulitan mengembangkan obyek wisata .Pasalnya selain hukum adat yang mengikat  sebagaimana dilansir Liputan6.com tertanggal taman Kayan belum dilengkapi transportasi darat yang memadai .Pengelola taman kayan berencan membuat jalan darat dapat dilalui kendaraan bermotor sepanjang 50 km membelah desa Long Bawan .Rencana pembangunan jalan darat di taman Kayan lebih ditanggapi dingin warga setempat karena pembangunan jalan darat menurut tokoh adat di kawasan taman kayan justru akan merusak ekosistem  dan ketenangan warga setempat dan akan tetap menentang bila pembangunan jalan darat ternyata merusak hutan .Pembangunan jalan darat kawasan taman Kayan disisi lain justru memudahkan para penebang kayi ilegal masuk ke kawasan taman kayan .

 

      Transportasi utama ke taman kayan hanya aliran sungai dengan menggunakan perahu atau biasa disebut Ketiting .Jalan darat yang ada di tempat ini hanya bisa dilalui oleh pejalan kaki ,akibatnya wilayah taman kayan dan sekitarnya terisolasi dari dunia luar terasing di negeri sendiri terutama wilayah kabupaten Nunukan dan Malinau.Sarana transportasi adalah penunjang utama roda perekonomian warga kedua kabupaten tersebut.Dampak dari terbatasnya tranportasi membuat harga kebutuhan pokok menjadi tinggi.

 

 

 

      Taman Nasional Kayan Mentarang kaya flora dan fauna ada 500 jenis anggrek dan 25 jenis rotan ,277 jenis burung .Taman kayan ini terdapat 12 binatang yang hampir punah diantaranya: Enggang,kuau raja,sepindan kalimantan, dan jenis- jenis raja udang .Selain itu,habitat atau jenis satwa  yang dilindungi ada di taman kayan yakni; banteng beruang madu ,trenggiling,macan dahan,landak dan rusa sambar.Keindahan Taman kayan tak kalah menarik ketika musim tertentu di padang rumput di hulu sungai Bahau berkumpul kawanan banteng yang muncul dari kawasan hutan disekitarnya .

 

    Wilayah kawasan taman kayan dikenal tanahnya yang subur pasalnya kawasan ini  kaya akan hutan tropis dan flora sehingga kawasan taman kayan ini sejak ratusan tahun lalu telah dihuni   suku dayak .Lahan yang subur ada di kawasan taman Kayan dikelola menjadi pemukiman penduduk dan lahan pertanian .

 

      Lahan pertanian yang ada di kawasan taman Kayan seluas hampir 8000 hektar lebih mencakup wilayah kabupaten Nunukan dan kabupaten Malinau yang dikelilingi rimbunan pepohonan hutan menjadi daya tarik tersendiri .Kearifan budaya lokal dan telah berlangsung selama berabad- abad mampu menciptakan siklus pertanian berkelanjutan terus berlangsung sampai sekarang hingga mampu menghasilkan beberapa varian padi salah satunyq yang terkenal Beras  Adan .Beras Adan adalah produk pertanian berasal dari Kecamatan Krayan,Kabupaten Nunukan,Kalimantan Utara yang letak wilayah Kabupaten Nunukan ini berada di kawasan taman Kayan .

 

      Budidaya padi Adan adalah komoditas pertanian yang memiliki nilai jual tinggi di pasaran internasional .Beras Adan ini di tanam secara organik yang menerapkan kearifan lokal dan mengikuti adat suku dayak Lundayeh .Lahan pertanian organik digarap secara bergilir berkelompok sesuai dengan lokasi musim  dan di atur oleh adat .Setiap lahan sawah padi Adan digarap setahun sekali .

 

     Cara pengelolaan lahan padi Adan pun berkolaborasi dengan kerbau dengan membiarkan kerbau menginjak,membuang kotoran dan berkubang di sawah yang telah dialiri air bersih  murni dari pegunungan sekitar kawasan Taman kayan.Sistem pertanian yang dilakukan petani yang tinggal di kawasan taman Kayan dikelola secara organik tanpa memakai pupuk berbahan kimia dan tidak menggunakan pestisida kimia .

 

    Irigasi pertanian dilakukan petani yang tinggal dikawasan taman Kayan dengan memanfaatksn air jernih dari pegunungan yang berada dikawasan taman Kayan yang dikelola secara kolaboratif dengan masyarakat setempat .Padi Adan  yang dihasil secara organik mampu menghasil beberapa jenis varian padi Adan akibat proses adaptasi,persilangan,mutasi alami dan seleksi seperti beras adan putih,beras adan merah serta beras adan hitam.Beras Adan sudah dikenal hingga  negara Malaysia dan Brunei Darussalam ,namun pemasaran beras Adan asal Krayan hanya dipasarkan di Malaysia akibat tidak ada transportasi dan akses darat di wilayah kawasan taman Kayan membuat beras Adan sulit dipasarkan ke negeri sendiri.

 

     Selain beras Adan ,kawasan taman Kayan memiliki potensi ekonomi yang tak kalah menarik yakni garam gunung . Garam gunung yang ada di kawasan taman Kayan tepatnya di desa Long Midang ,Kecamatan Kayan,Kabupaten Nunukan,Kalimantan Utara .Garam gunung asal desa Long Midang ini bentuknya seperti garam biasa berwarna putih dan rasanya asin .Garam gunung ini tidak berasal dari laut melainkan berasal  dari dalam sumur kemudian garam gunung telah ada sejak dulu yang digunakan sebagai bumbu masak .

 

      Garam gunung yang ada di kawasan taman Kayan ini dibuat secara tradisional dengan memasak air garam yang diambil dari sumur dan dimasukkan ke dalam potongan drum .Air garam ini dimasak dengan suhu sangat panas menggunakan kayu bakar sampai menguap dan mengering menjadi kristal garam.Garam gunung dipasarkan secara terbatas hanya dikomsumsi masyarakat setempat dan dijual ke pada pedagang Malaysia Brunai yang datang ke Long Midang secara borongan .

 

       Taman Kayan Mentarang terkenal akan keindahan alamnya sehingga potensi pariwisata pun penting untuk dikembangkan dan beberapa potensi pariwisata yang dimiliki Taman Kayan antara lain: pantai Datok bukit lubang tedong,gunung Palung ,cabang Panti,kampung baru sebagai tempat pengamatan satwa bekantan,sungai matan,sungai simpang dan antraksi budaya di luar taman kayan .Kawasan taman kayan kaya destinasi wisata alam yang mempesona .

 

      Kawasan taman Kayan kaya akan hutan tropis sehingga sebagian masyarakat sekitar yang menetap di kawasan taman Kayan masih tergantung pada pemanfaatan hutan di kawasan ini sebagai sumber penghidupan .baik kayu tumbuhan obat, dan bintang buruan .Selama ini  hutan kawasan taman kayan pengelolaannya dilakukan secara tradisional yakni peraturan adat .dengan memakai alat tradisional yakni tombak dan sumpit.

 

     Peraturan adat ini tidak selamanya dipatuhi  dan tidak dipedulikan oleh pendatang yang terus meningkat untuk mengambil sumber daya dari kawasan dengan memakai alat modern seperti : senjata api,gergaji mesin dan jala .Alat modern seperti ini masyarakat semakin mudah menangkap binatang buruan dan mengumpulkan kayu lebih banyak.

 

        Hal ini berdampak pada perubahan mata pencaharian dari pencaharian tradisional ke ekonomi membuat masyarakat tergoda untuk mengabaikan adat dengan munculnya pencurian kayu ,pengambilan produk hutan komersial dan pembangunan jalan yang mengancam sumber daya alam yang ada di kawasan taman kayan ini sebagai ancaman .Masyarakat yang menetap dikawasan taman kayan dan sekitarnya adalah aset penting  yang berkewajiban menjaga dan mengelola sumber daya alam yang ada di Taman Nasional Kayan Mentarang.

 

   

 

     

 

    

 

      

 

    

 

      

 

     

 

     


















 
Tags

About The Author

Suryatiningsih 46
Ordinary
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel