Berkunjung ke desa Kalimanggis tepatnya berada di wilayah Kecamatan Kaloran, Temanggung ada yang unik dan berbeda masyarakat desa ini memiliki perbedaan keyakinan agama. Keempat tempat ibadah Islam, Budha, Kristen Protestan, Kristen Katolik dan aliran kepercayaan yang tergabung dalam Persatuan Warga Sapta Darma(Persada). Di desa yang wilayahnya berbatasan langsung dengan Kecamatan Sumowono,Kabupaten Semarang ini .Warga yang berbeda agama maupun keyakinan sudah biasa saling membantu dan saling menghargai.Keragaman beragama yang demikian kental ,namun penuh keharmonisan masih dapat dijumpai di Desa Kalimanggis ini.
Desa Kalimanggis yang terletak 969 mdpl dan sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai petani ini berjumlah kurang lebih penduduk 3.715Â jiwa dan terbagi dalam 8 dusun 9 RW dan 37 RT itu warganya menganut agama Islam ,Budha,Kristen,Katolik dan aliran kepercayaan (Persada). Penduduk Desa Kalimanggis beragama Islamberjumlah 1.319 orang, Kristen 174 orang,Budha 1981 orang dan aliran kepercayaan 174 orang. Tempat ibadah di Desa Kalimanggis masjid berjumlah 6 ,Vihara 7 ,gereja 1 dan sanggar kepercayaan yang berdiri saling berdekatan tetap harmonis menunjukan rasa toleransi masyarakat Desa Kalimanggis yang tinggi apalagi telah dibentuk remaja masjid berjumlah 6,remaja vihara 6 dan remaja gereja 2 dilingkungan masyarakat setempat membuat kerukunan beragama makin harmonis.
Toleransi yang tinggi saling membantu menurut Kadea Kalimanggis Didik Agus Susilo antar warga yang berbeda keyakinan menjadi terbiasa ,karena di desa ini menurut Kades Didik adanya klub Sonjo.Sonjo atau bertamu atau berkunjung. Sonjo menurut Didik merupakan tradisi dan kearifan budaya lokal masyarakat Desa Kalimanggis dalam wujud perilaku sosial yang terus dijaga warga desa di sini sejak puluhan tahun yang lalu hingga sekarang .Kerukunan antar warga di desa Kalimanggis menurut Wanto yang juga penduduk setempat dan ketua pengurus Persada menyebutkan antusias warga dalam gotong royong yang membuat desa ini terbangun kerukunan sehingga tidak terjadi intoleransi.
Tingginya tingkat toleransi beragama masyarakat Desa Kalimanggis di Kecamatan Kaloran membuat Gubernur Jawa Tengah tertarik mengunjungi wilayah Desa ini dalam acara bertajuk Doa bersama merawat toleransi untuk NKRI. Siang itu para tokoh agama berkumpul bergantian memanjatkan doa sesuai ajaran agama dan kepercayaan masing-masing .Sejumlah warga berpakaian Budha terlihat berdoa dengan khusuk kemudian ada warga berpakaian muslimah ,sejumlah suster,pastor serta penganut kepercayaan yang tampil dengan pakaian keagamaan masing-masing penuh hikmat mengikuti acara bertujuan yang sama bersatu untuk mendoakan negara Indonesia.
Ganjar sengaja datang ke desa Kalimanggis ingin melihat kehidupan beragama di Desa ini yang dikenal hidup rukun dan damai ,meski berbeda keyakinan agama menurut Gubernur Jawa Tengah Ganjar menyebutkan Desa Kalimanggis menjadi salah satu desa yang mampu merawat ,menjaga persatuan Indonesia dalam bingkai kebhinekaan.
Potret kerukunan beragama di desa ini telah lama berlangsung sejak puluhan tahun yang lalu seperti dikatakan Kepala Desa Kalimanggis Didik Agus Susilo yang menyebutkan wilayah Desa Kalimanggis terdapat empat agama yang dipeluk serta satu kepercayaan yang dihayati masyarakat setempat.Masyarakat Desa Kalimanggis yang berbeda keyakinan ini menurut Kades Kalimanggis Didik Agus Susilo dalam keseharian mereka rukun dan selalu hidup gotong-royong dalam kegiatan kemasyarakatan dan keagamaan .
Kehidupan beragama di Desa Kalimanggis terlihat jelas menurut Kades Kalimanggis Agus saat perayaan hari besar keagamaan tiba. Semua masyarakat dilibatkan tanpa membedakan agama. Setiap pembacaan doa menurut Agus setiap tokoh agama diminta memimpin doa secara bergiliran. Saat acara Maulud Nabi menurut Kades Kalimanggis Agus panitia dari non muslim juga dilibat dan begitu juga saat acara hari Natal tiba melibatkan panitia dari non Nasrani.