5 Jasa Guru Terhadap Murid yang Mungkin Belum Banyak Orang Tahu

25 Nov 2019 13:15 11427 Hits 0 Comments Approved by Plimbi
Jangan sepelekan jasa guru terhadap muridnya.

Guru, sebagian mungkin mengenal sosok tersebut sebagai sosok yang galak, sering membentak atau bahkan sampai ada yang melihat guru itu sebagai sosok yang materialistis dikarenakan selalu mengejar tunjangan. Namun ada juga sebagian pihak lagi yang melihat guru itu sebagai sosok penolong yang membantu orang tua untuk mendidik anaknya ketika mereka tidak berada di rumah dan bahkan banyak anak-anak di Indonesia yang sukses karena guru mereka.

Dari berbagai persepsi positif maupun negatif yang ditujukan pada guru, memang kedua persepsi tersebut tidak dibilang salah, karena di luar sana memang ada guru yang “ngawur” tapi ada juga guru-guru yang memang menunaikan tugasnya sebagai guru dengan baik.

Jadi sebaiknya jangan melihat profesi guru itu secara subyektif, melainkan lihat langsung secara objektif.

Berbicara soal guru, ini dia 5 jasa guru yang mungkin belum Anda ketahui, baik untuk Anda yang sekarang sudah menjadi orang tua, ataupun sebagai mantan murid hingga sekarang.

 

1. Guru Memberikan Kepercayaan Diri Terhadap Murid

Jika Anda berpikir bahwa guru itu tugasnya hanya mendidik murid pelajaran formal saja, maka pemikiran tersebut tidak sepenuhnya benar. Karena perlu diketahui, seorang guru di sekolah itu juga membantu murid-muridnya memiliki kepercayaan diri.

Contohnya saja ketika di dalam pelajaran, seorang murid yang tidak bisa menjawab soal yang diberikan guru biasanya diberikan motivasi untuk belajar lagi. Bentuknya sendiri mungkin bisa mengarahkan langsung dengan halus, atau bisa saja dengan membentak, tergantung tipe murid yang dihadapinya.

Atau dalam struktur organisasi kelas, biasanya guru memotivasi anak-anak muridnya untuk mencalonkan diri menjadi bagian dari struktur tersebut seperti menjadi ketua kelas, wakil, sekretaris, bendahara dan bagian-bagian lainnya.

 

2. Guru Mengajarkan Kekompakan Terhadap Murid

Yang mungkin bisa memperlihatkan jelas tentang ini adalah ketika guru menyuruh para muridnya untuk berkelompok di kelas mengerjakan sebuah tugas yang memang ditujukan untuk kelompok. Dengan beberapa arahan, murid-murid akan mulai membiasakan diri untuk bekerja secara kelompok agar kelak ketika masuk dunia kerja yang memang menuntut untuk bekerja secara berkelompok, para murid tersebut sudah terbiasa melakukannya.

Pengajaran soal kekompakan ini juga bisa dilihat dari kegiatan ekstrakurikuler seperti pramuka dimana para murid akan dibagi ke dalam berbagai kelompok dan melakukan kegiatan baris berbaris yang untuk sinkron antar satu dengan yang lainnya itu butuh kekompakan dan adaptasi antar anggota kelompoknya.

 

3. Guru Mengajarkan Sosialiasi Terhadap Murid

Dulu ketika SD, penulis dan beberapa teman penulis sering sekali disuruh guru untuk melakukan sesuatu hal seperti memfotokopi, beli sesuatu ke warung sampai ke toko bangunan. Penulis dulu itu bingung, kenapa hanya penulis dan beberapa teman yang itu-itu saja yang sering disuruh-suruh. Namun sekarang penulis sadar bahwa ada satu ciri yang penulis dan beberapa teman yang sering disuruh tersebut miliki, yaitu sifat pemalu.

Mungkin beliau (bu guru) tahu bahwa dengan menyuruh kami untuk bertemu dan berbicara dengan orang, kami akan lebih terbiasa untuk bersosialisasi.

 

4. Guru Mengajarkan Kejujuran Terhadap Murid

Usia anak-anak hingga remaja adalah usia dimana seseorang masih aktif menyerap apa yang ada disekitarnya tanpa mempedulikan apa yang dia serap itu positif atau negatif. Di lingkungan sekolah, murid akan diajarkan bagaimana caranya untuk menjadi orang jujur.

Contohnya saja ketika murid dijadikan bendahara kelas ataupun dijadikan penjaga koperasi siswa, secara otomatis murid tersebut akan memiliki beban tanggung jawab terhadap posisinya yang berkaitan dengan uang dan aktivitas pelaporannya terhadap atasannya.

 

5. Guru Mengajarkan Kebaikan Terhadap Murid

Seperti yang sudah dinyatakan pada nomor empat di atas, usia anak-anak hingga remaja itu adalah usia yang tidak dapat menyaring mana itu positif dan negatif. Dan disinilah peran guru sangat dibutuhkan, khususnya ketika anak-anak tersebut berada di sekolah. Menuntun anak-anak tersebut ke arah kebaikan baik dengan halus ataupun dengan kasar adalah salah satu jasa guru yang mungkin hingga sekarang masih belum diketahui banyak orang.

Contoh saja ketika guru memberikan perhatian lebih terhadap anak nakal, bukan tandanya guru tersebut pilih kasih, namun memang anak tersebut butuh lebih banyak perhatian agar ia menjadi baik. Atau ketika seorang murid dimarahi oleh guru ketika melakukan kesalahan, hal tersebut sebenarnya adalah ungkapan kasih sayang dari guru tersebut terhadap murid. Karena dengan dimarahi, gurunya berharap bahwa murid tersebut akan takut untuk mengulangi kesalahan tersebut dan lebih berhati-hati lagi di kemudian hari.

 

Artikel ini dibuat khusus untuk tanggal 25 November 2019 ini yang juga adalah hari guru. Jadi saya mungkin mewakili para penulis yang ada di Plimbi sebelumnya ingin mengucapkan “Selamat hari guru” bagi Anda yang berprofesi sebagai guru. Terima kasih telah mendidik putra - putri bangsa Indonesia sehingga bisa menjadi generasi yang ikut membangun bangsa Indonesia ke arah yang lebih baik lagi. -BB-

Tags

About The Author

Buricak Burinyai 68
Expert

Buricak Burinyai

Seorang warga Bandung yang cinta Bandung, teknologi dan mantannya
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel