Yuk Cari Tahu 3 Bahaya Rokok untuk Penampilan Perempuan

Tak dapat dipungkiri, pilihan gaya hidup seseorang dapat mempengaruhi kesehatan dan penampilan. Peran merokok tidak sekedar menjadi gaya hidup, namun menjadi kebutuhan bagi banyak orang, Kebiasaan menghisap batang rokok yang merugikan, tidak lagi dimonopoli oleh laki – laki, namun semakin banyak perempuan yang secara terang – terangan menunjukkan kebiasaan tersebut.

Menurut Riset Kesehatan Dasar oleh Kemenkes (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia) menyatakan, bahwa jumlah perokok perempuan mengalami peningkatan sebanyak 4 kali lipat dalam lima tahun terakhir. Hingga kini, lebih dari 6 juta perempuan di Indonesia adalah perokok. Ikut andilnya perempuan dalam merokok, tidak hanya terjadi pada wanita dewasa, namun juga remaja.

Banyak perempuan menggangap rokok sebagai pelampiasan stress dan rasa kesepian. Namun alasan berbeda, seperti yang dialami Shella (19), mahasiswa asal Tangerang yang merokok karena memiliki banyak teman – teman yang perokok, sehingga mendorongnya untuk mencoba menghisap rokok tersebut. “Dulu cuma ikut – ikutan saja, baru coba saat masuk kuliah, karena kuliah susah dan melihat teman merokok, jadi keterusan sampai sekarang,” ujarnya.

Kembali ke penampilan. Bagi kaum perempuan, memiliki penampilan yang baik dapat meningkatkan rasa percaya diri. Tak jarang, mereka sangat menjaga dan merawat penampilan agar terlihat cantik dan menarik. Mereka hanya sekedar tahu bahwa rokok merugikan kesehatan, namun fakta menunjukkan rokok juga berdampak buruk pada penampilan. Nah, apa saja dampak buruk rokok bagi kecantikan perempuan?

 

1. KULIT KUSAM

Ketika seseorang menghirup rokok, maka sekitar 4000 bahan kimia masuk ke dalam tubuhnya. Selain saluran pernapasan, asap rokok juga masuk melewati kulit. Bahan kimia rokok masuk melalui hidung diteruskan ke paru – paru, kemudian melalui jantung dan pembuluh darah, bahan kimia rokok akan tersebar ke seluruh tubuh. Organ dalam seperti jantung dan paru – paru akan mendapatkan efek jangka panjang, namun rokok  membuat kulit kusam.

“Orang merokok itu pilihan hidupnya, namun kualitas hidup tentu akan berbeda, Untuk penampilan, yang paling terlihat adalah kulit kusam, bisa jadi efek jangka pendek merokok. Tidak hanya perokok aktif, namun juga orang disekitarnya, karena terpapar juga,” papar  Dr. Andrew Uidjaja, M. Biomed-AAM, saat diwawancarai di Klinik Kesehatan Cure Health and Beauty, Jakarta Pusat, Rabu (23/10/19).

Kandungan nikotin yang ada di dalam rokok akan menurunkan tingkat vitamin C dalam tubuh. Vitamin C dikenal baik sebagai antioksidan kuat, atau dalam kata lain melindungi kulit dari serangan radikal bebas. Menurut Dr. Andrew, rokok adalah salah satu bentuk radikal bebas, selain asap kendaraan, polusi, sinar UV dan lainnya yang merusak kulit. Produksi vitamin C yang terganggu akan membuat produksi kolagen menjadi tak maksimal dan hasil akhirnya, kulit menjadi kusam dan tak cerah.

“Aku merasa kulit aku memang kusam, sih. Mungkin karena teman – teman merokok juga,” ujar Shella ketika ditanyai pendapat mengenai dampak rokok yang secara langsung dirasakannya. Kulit kusam tidak hanya terjadi pada perokok aktif, namun juga orang – orang disekitarnya. Asap rokok akan tetap tersisa di tempat orang merokok, dan masuk kedalam kulit perokok pasif.

 

2. PORI - PORI TERSUMBAT BERAKIBAT JERAWAT

Pori - pori adalah lubang yang berfungsi untuk menjadi jalan oksigen dan cairan. Selain produksi minyak (sebum) yang berlebihan dan bakteri, merokok dapat menyumbat pori - pori. Asap rokok masuk melalui pori – pori meski penyerapannya tidak sebanyak ke saluran pernapasan. Akibatnya, terjadi penumpukan bahan kimia rokok yang akan menimbulkan komedo dan jerawat. 

Dr. Andrew menambahkan, jika seorang remaja merokok pada usianya, selain faktor hormon dan genetika, mereka akan lebih mudah mengalami peradangan jerawat. Sebuah penelitian mengungkapkan, asap rokok tidak hanya menyebabkan tersumbatnya pori - pori, tetapi juga membuat efek jerawat pada perempuan jauh lebih parah. Tidak hanya bagi perokok yang memang sudah memiliki kulit berjerawat, namun bagi mereka akan merasakan timbulnya jerawat.

 

3. PENUAAN DINI

“Bahan berbahaya dalam rokok adalah nikotin. Namun efek jangka panjang bagi perokok adalah kerutan yang cepat muncul,” terang Dr. Andrew. Beliau menambahkan bahwa usia seorang perempuan mengalami penuaan, dapat dimulai sejak usia 20 tahun, namun efeknya belum terlalu terlihat. Berbeda ketika seiring berjalannya usia, perempuan yang mencapat usai 30 tahun, tanda – tanda penuaan akan semakin terlihat.

Kerutan yang muncul sebelum waktunya, terjadi pada perokok aktif yang jauh lebih cepat dari perokol pasif.. Meski tidak dapat terhindarkan jika perokok pasif akan merasakan efek yang sama, namun tidak separah perokok aktif. Zat nikotin dalam rokok akan menurunkan kadar oksigen dalam aliran darah, sehingga kulit tidak mendapatkan nutrisi yang cukup.

Orang akan terlihat lebih tua daripada usia aslinya, dan proses regenerasi kulit dapat terganggu. Selain itu, produksi kollagen akan menurun, menyebabkan munculnya keriput dan garis – garis halus. Padahal fungsi kollagen yang membuat kulit jauh lebih muda dan berpengaruh pada elastisitas kulit.

 

Setelah mengetahui dampak bahaya rokok pada penampilan, apakah masih banyak orang yang mau merokok? Cara yang terbukti ampuh untuk mengatasinya adalah dengan berhenti merokok. Tentu, perempuan tidak mau memiliki jerawat, kulit kusam, bahkan kerutan sebelum waktunya. Berhenti merokok tidak hanya baik untuk penampilan, namun kesehatan tubuh secara keseluruhan. Perempuan dapat mulai untuk menjalankan pola hidup sehat, dan melakukan perawatan kulit dengan benar untuk menghindari dampak berbahaya dari rokok. Tentu, jika seorang perempuan melakukan perawatan di klinik kecantikan, namun masih tetap merokok, semua akan menjadi sia – sia.