Mengapa Komodo Disebut Naga?

4 Nov 2019 18:30 4539 Hits 0 Comments Approved by Plimbi
Kita tahu Komodo itu sejenis kadal. Dengan embel-embel hewan purba seperti dinosourus, dan reputasinya sebagai pemangsa puncak di habitatnya. Lantas apa yang membuat Komodo disebut juga sebagai Naga?

Ketika mendengar kata Naga, apasih yang pertama kamu pikirkan? Mitos, Budaya China, semburan api, atau apa? Banyak cerita-cerita dari luar negeri yang mengangkat legenda Naga. Di China, Naga dianggap hewan suci. Sedangkan di Eropa, Naga dianggap jahat. Dalam budaya Jawa dan Bali juga mengenal Naga.

Tapi sebetulnya, Naga di dunia nyata juga ada. Komodo, the real dragon. Meskipun naga masih dianggap hewan legenda dalan cerita mitologi dari sejumlah suku bangsa. Komodo dianggap sebagai sebagai representasi Naga di dunia nyata.

Kita tahu Komodo itu sejenis kadal. Dengan embel-embel hewan purba seperti dinosourus, dan reputasinya sebagai pemangsa puncak di habitatnya. Lantas apa yang membuat Komodo disebut juga sebagai Naga?

Nama naga atau dalam bahasa inggris disebut dragon diberikan saat komodo pertama kali ditemukan pada tahun 1910 di pulau Komodo.

Bermula pada saat pelaut-pelaut asal Belanda beberapa kali melihat hewan berukuran raksasa. Sebelum diteliti lebih lanjut, hewan tersebut disebut naga.

Lalu berita mengenai Naga tersebut terdengan oleh Letnan Steyn Van Hensbroek yang pada saat itu menjabat sebagai Administrasi Kolonial Belanda. Letnan Steyn selanjutnya melakukan sebuah ekspedisi dan menangkap serta meneliti Naga tersebut di Belanda.

Setelah diteliti bahwa Komodo termasuk kedalam Kadal Purba raksasa. Nama Naga tetap disematkan pada nama Komodo.

Komodo pertama kali didokumentasikan oleh orang Eropa pada tahun 1910. Namanya meluas setelah tahun 1912, ketika Pieter Antonie Ouwens, direktur Museum Zoologi di Buitenzorg (kini Bogor), menerbitkan jurnal tentang komodo setelah menerima foto dan kulit reptil ini. Selanjutnya, komodo adalah faktor pendorong dilakukannya ekspedisi ke pulau Komodo oleh W. Douglas Burden pada tahun 1926.

W. Douglas Burden adalah orang yang pertama memberikan nama "Komodo dragon" kepada hewan ini. Jadi mister Douglas inilah yang berinisiatif menyematkan kata "naga" pada nama Komodo.

Tentunya hal itu gak terlepas dari wujud dan reputasi Komodo yang begitu menakjubkan. Memenuhi kriteria sehingga disebut sebagai naga.

Naga dikisahkan merupakan sebagai Ular Naga. Dalam arti lain merupakan reptil. Komodo pun demikian merupakan jenis reptil, yakni kadal.

Kemudian Naga juga digambarkan sebagai hewan suci. Dalam cerita rakyat Nusa Tenggara, Komodo disebut juga Ora. Sebagai anak dari Putri Naga. Masyarakat setempat sangat menghargai keberadaan Komodo dan hidup berdampingan dengan Naga.

Teori lain juga melihat dari sisi Naga yang menyemburkan api. Bedanya kalau Komodo menyemburkan bisa dan liur berbakteri. Persamaannya, Komodo dan Naga sama-sama kekuatan berasal dari mulutnya.

Air liur Komodo mengandung bisa yang sangat berbahaya. Dapat menyebabkan bengkak secara cepat dalam beberapa menit, gangguan pembekuan darah, rasa sakit hingga ke siku, disertai dengan beberapa gejala yang bertahan hingga beberapa jam kemudian. Bakteri yang paling mematikan di air liur komodo diperkirakan adalah bakteri Pasteurella multocida.

Di samping mengandung bisa, air liur komodo juga memiliki aneka bakterimematikan di dalamnya; lebih dari 28 bakteri Gram-negatif dan 29 Gram-positif telah diisolasi dari air liur ini.

Sekalipun si mangsa dapat melarikan diri dari terkaman Komodo. Tapi Ia tidak bisa bertahan lama. Satu jam hingga seminggu waktu yang tersisa bagi mangsa yang kurang beruntung untuk bertahan hidup.

Segala kehebatan, pesona dan reputasi Komodo. Memang layak bila disandingkan dengan hewan legenda Naga.

Nama "naga" kerab diposisikan sebagai simbol kekuatan yang luar biasa. Dalam permainan Clash of Clan, karakter Naga menjadi salah satu pasukan terhebat. Petinju kebanggaan Indonesia, Chris Jhon juga mendapat julukan "the dragon" karena kehebatan juara dunia asal Indonesia.

Komodo yang juga kebanggaan Indonesia. Disebut Naga Komodo karena hewan tersebut bisa dibilang fantastis. Sosok dinosaurua yang masih bisa disaksikan langsung oleh umat manusia hingga kini.

Maka itu pelestarian Komodo terus mendapat perhatian. Terbaru, Taman Nasional Komodo mulai awal 2020 akan membatasi pengunjung khususnya ke Pulau Komodo. Dengan memasang tarif masuk selangit yaitu Rp. 14 juta.

Tujuannya agar pengolahan area wisata Pulau Komodo lebih baik lagi. Mengingat Taman Nasional Komodo bukan hanya tempat wisata, tapi juga area konservasi. Arus pengunjung mesti lebih terkendali demi menjaga kelangsungan hidup Si Naga. Termasuk fasilitas, lingkungan, tingkah laku dan ketersedian makanan Komodo.

Tags

About The Author

Rianda Prayoga 48
Ordinary

Rianda Prayoga

Gak banyak bicara, sedikit cuek tapi lumayan ramah
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel