Motivator Menampar Siswa SMK di Malang? Analisa Kejadian Berdasarkan Cuplikan Videonya

18 Oct 2019 19:05 4341 Hits 0 Comments Approved by Plimbi
Kekerasan bukanlah jalan yang baik.

Hari ini, ketika penulis berjalan-jalan di YouTube niat mencari video musik yang dapat meningkatkan mood penulis, muncul sebuah video di kolom rekomendasi yang baru saja diunggah secara live tadi siang sekitar pukul 11-an.

Di dalam video tersebut, terlihat satu orang menghadap lima orang siswa yang dibariskan. Kemudian siswa tersebut ditampar satu-persatu sambil dimaki menggunakan kata kasar. Setelah penulis mencari beritanya, ternyata video tersebut adalah video dimana seorang motivator yang sedang diundang ke sebuah sekolah menegah kejuruan (SMK) di kota Malang melakukan aksi penamparan kepada para siswa lantaran menurut berita yang penulis baca, sang motivator tersebut tersinggung ketika sang motivator menuliskan kata ‘goblok’ pada seminarnya tersebut dan ada beberapa siswa yang tertawa.

Sampai disini, mungkin beberapa dari Anda dan penulis sendiri merasakan ada beberapa hal yang tidak masuk akal dari kejadian penamparan tersebut.

Seperti ketika sang motivator menampar hanya karena ada yang tertawa saat penulisan kata ‘goblok’. Bisa saja sih hal tersebut terjadi, seperti mungkin karena motivatornya sedang mabuk yang penulis rasa tidak mungkin. Masa iya orang mabuk diundang dan dibiarkan untuk menyelenggarakan seminar?

Atau kemungkinan kedua adalah sang motivator tersebut mungkin sedang mengalami stress berat atau hal yang memang membuat emosinya dalam keadaan tidak stabil. Untuk yang satu ini kemungkinannya lumayan besar, tapi kalau penulis menempatkan diri penulis pada posisi sang motivator tersebut, sepertinya penulis akan menolak untuk datang ke seminar tersebut dengan alasan kurang enak badan.

Kemungkinan ketiga yang merupakan sebuah rekayasa juga sepertinya sangat kecil persentasenya. Soalnya penamparan tersebut sampai terekam jelas pada smartphone si perekam yang lokasinya cukup jauh dari titik penamparan tersebut. Andaikan memang benar video tersebut adalah rekayasa, maka para siswa yang menjadi korban penamparan dan sang motivator yang menjadi pelaku penamparan wajib diberikan job untuk film Holywood.

Lanjut dengan kemungkinan keempat adalah kemungkinan yang menurut penulis paling besar kemungkiannya. Yaitu terjadinya sebuah hal yang tidak hanya sebatas ketawa-ketiwi para siswa sehingga menyinggung sang motivator dan membuatnya naik pitam. Misalnya saja, ketika sang motivator menjelaskan sesuatu hal, para siswa tersebut kemudian mengobrol dan sudah beberapa kali ditegur. Tapi sayangnya, para siswa tersebut tidak mengindahkan teguran tersebut dan malah suara dari obrolannya tersebut lebih keras lagi sehingga mengganggu kondusifnya seminar tersebut. Atau bisa jadi juga para siswa yang ketawa-ketiwi tersebut sedang bergosip hal-hal negatif tentang motivator tersebut yang tidak sengaja terdengar olehnya yang kemudian membuatnya tersinggung dan emosi.

Secara umum, emosi seseorang yang dalam kondisi normal itu tidak akan memuncak kalau memang tidak ada hal yang men-trigger orang tersebut apalagi sampai memukul dan lupa akan lingkungan sekitarnya. Contoh saja, ketika Anda kena marah seorang pengendara jalan ketika Anda belok tanpa menyalakan lampu sein, pasti pengendara yang marah tersebut tidak lantas memukul Anda bukan?

Pada video di atas, bisa dilihat bahwa sang motivator tersebut sudah sangat kehilangan kesabarannya dan mungkin “akal sehat”-nya sehingga baik sadar ataupun tidak sadar melakukan tindakan yang bisa diancam hukuman pidana tersebut. Oh iya, menurut informasi yang penulis dapatkan, kejadian penamparan tersebut sudah dilaporkan ke pihak berwajib, dan saat ini sedang mendapatkan penanganan dari pihak kepolisian setempat.

Bagaimana menurut Anda? Apa Anda setuju dengan kemungkinan-kemungkinan yang penulis paparkan di atas? Atau mungkin Anda punya analisa sendiri dari kejadian tersebut? Silahkan tuliskan analisa Anda di kolom komentar. –BB-

 

 

 

 

Tags

About The Author

Buricak Burinyai 68
Expert

Buricak Burinyai

Seorang warga Bandung yang cinta Bandung, teknologi dan mantannya
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel