Salah satu hal yang wajib ada di sebuah Personal Computer atau yang lebih kita kenal dengan nama PC adalah sistem pendinginan yang baik agar CPU atau prosessor dapat tetap bekerja dengan normal dan tenang.
Pada umumnya, sistem pendinginan untuk prosessor sendiri biasanya menggunakan yang namanya pendinginan udara. Padahal sebetulnya, sekarang ini sudah ada yang namanya sistem pendinginan menggunakan cairan atau liquid.
Â
Â
Perbedaan Air Cooling dan Liquid Cooling
Kedua sistem pendinginan baik air cooling ataupun liquid cooling itu memiliki fungsi yang sama, yakni untuk mendinginkan komponen di dalam PC, terutama CPU dan VGA yang memang paling membutuhkan suhu tertentu ketika bekerja.
Jika kita mengetahui bahwa air cooling itu memanfaatkan angin atau udara disekitar untuk kemudian “ditembakkan†menggunakan kipas ke komponen yang ingin didinginkan, maka liquid cooling ini mirip cara menggunakannya, yakni menggunakan cairan seperti halnya pada mobil ataupun motor yang sudah menggunakan radiator.
Â
Â
Kelebihan dan Kekurangan Liquid Cooling
Banyak para PC builder saat ini lebih tertarik untuk menggunakan liquid cooling ketimbang menggunakan air cooling yang kalau dilihat itu sudah terlalu pasaran. Selain memang karena bisa disebut sebagai sistem pendinginan yang “uniqueâ€, liquid cooling juga bisa menambah nilai estetika atau keindahan dari sebuah komputer, dari yang biasanya terlihat sama seperti PC biasa menjadi PC yang terlihat futuristik.
Kemudian dari segi performa, liquid cooling juga paling banyak digunakan oleh mereka yang suka memanfaatkan PC yang dimiliki hingga ke batas limit atas kemampuan PC tersebut. Contohnya saja untuk melakukan task berat seperti melakukan render yang ekstrim ataupun bermain game berat dengan pengaturan rata kanan. Hal tersebut dikarenakan liquid cooling memang mempunyai kemampuan pendinginan yang lebih baik dibandingkan dengan air cooling.
Selain itu juga, liquid cooling memiliki apa yang tidak dimiliki air cooling yaitu “kesunyianâ€. Kesunyian yang dimaksud disini sendiri dalam artian tidak berisik.
Walaupun memiliki banyak kelebihan di atas, liquid cooling ternyata cukup banyak “ditakuti†banyak orang yang ingin mencobanya. Salah satunya adalah ketakutan bahwa cairan yang ada dalam pipa pendingin tersebut bisa saja bocor dan mungkin menyebabkan kerugian yang jauh lebih besar dibandingkan harga dari liquid cooling tersebut.
Hal kedua yang ditakutkan oleh para calon pengguna liquid cooling adalah dari segi harga. Jika biasanya perangkat air cooling itu bisa didapatkan dengan harga puluhan hingga ratusan ribu saja, liquid cooling yang paling murah dan direkomendasikan itu harganya sudah di atas satu juta. Walau memang ada sebagian yang harganya dikisaran 500 hingga 1 jutaan, tapi sih lebih baik cari aman dengan membeli dari brand yang memang sudah punya nama untuk kategori liquid cooling PC.
Â
Â
Cara Kerja Liquid Cooling
Secara umum, liquid cooling bekerja dengan sistem kondensasi. Atau lebih jelasnya lagi, ketika cairan yang telah menyerap panas dari CPU sehingga menjadi panas akan berpindah ke bagian lain dari pipa pendingin. Hal tersebut dikarenakan air bersuhu tinggi pasti akan selalu pindah ke air yang bersuhu rendah.
Setelah air yang bersuhu tinggi setelah menyerap CPU tersebut kembali dingin, maka air tersebut akan bertukar tempat lagi dengan air yang baru saja menyerap suhu panas CPU. Hal tersebut dilakukan berulang-ulang sehingga suhu pada CPU atau prosessor dapat terjaga.
Â
Bagaimana? Sudah tahu secara garis besar bagaimana cara liquid cooling atau water cooling bekerja? Tahu perbedaannya dengan air cooling yang menggunakan kipas sebagai media pendinginnya? Tahu juga kelebihan serta kekurangan dari liquid cooling?
Semoga setelah membaca ini Anda yang sudah ada rencana untuk membeli perangkat ini tapi masih bingung soal keamanan dan efektifitasnya dibandingkan dengan air cooler biasa sudah bisa memutuskan akan menggunakan sistem pendingin yang mana untuk komputer Anda.  –BB-
Â
Â
Â
Â
Â
Â