Gayatri Sri Rajapatni istri keempat Raden Wijaya pendiri kerajaan Majapahit 1293-1309 M sekaligus putri bungsu Kertanegara raja terakhir Singasari yang digambarkan kecantikannya mewarisi neneknya Ken Dedes memiliki kodrat rareswari atau wanita maha cantik yang dapat menurunkan raja-raja. permaisuri Gayatri bergelar Gayatri sri Rajapatni.Majapahit dibawah kekuasaan raden wijaya-Gayatri Rajapatni Majapahit menjelma menjadi kerajaan besar di Nusantara.
Sosok kepribadian Gajahmada mampu menarik perhatian ratu Gayatri Rajapatni dipandang Gajahmada sebagai pemimpin yang cerdas memiliki kemampuan seni pemerintahan.Semenjak itu hubungan maupun komunikasi antara gajahmada dengan Gayatri makin erat tak segan gayatri membimbing Gajahmada tentang berbagai ilmu pemerintahan,politik perlahan tapi pasti Gayatri mulai mengendalikan,menyusupkan doktrin, ideologi kebijakkan ke dalam diri Gajahmada penuh kekeluargaan.
Pengaruh Gayatri dalam diri Gajahmada memang luarbiasa sampai-sampai Gayatri menggunakan pengaruhnya dan bersekongkol dengan Gajahmada untuk membunuh Jayakarta serta memanfaatkan konflik di keluarga istana melalui operasi tumor gagal yang sebenarnya kebijakkan ini memberatkan Gayatri ,namun harus dilakukan oleh Ra Tancha ahli bedah juga tersulut emosi karena berita perselingkuhan raja dengan isterinya yang disampaikan oleh Gajahmada. Pengaruh pemikiran Gayatri Rajapatni dalam diri Gajahmada luarbiasa terus berlanjut ketika Tribhuana Tunggadewi menjadi penguasa Majapahit dimasa ini Gajahmada diangkat sebagai Mahapatih Majapahit atau setingkat Perdana Menteri.
Semasa pemerintahan Jayanagara inilah Gayatri mulai menunjukkan sosok perempuan nan tangguh banyak memberi motivasi sekaligus guru spiritual bagi Bekel Gajahmada tidak hanya memberi bimbingan melainkan juga menyusupkan doktrin,pemikiran,ideolog i kebijakkannya dalam diri Patih Gajahmada hingga Gajahmada menjelma menjadi pemimpin besar dizamannya. Sepeninggal Jayanagara kehidupan Gayatri jauh berubah menurut serat Nagarakretagama Gayatri memilih hidup menjadi bhikshu atau pendeta Budha, maka pemerintahan Majapahit diwakili putrinya Tribuana Tunggadewi.
Gayatri memiliki pengaruh maupun peranan yang luar biasa bagi pemimpin-pemimpin majapahit sepeninggal Jayangara sosok perempuan ningrat bersahaja,rendah hati sebagaimana dikatakan Prof Earl Drake dalam buku novel sejarah berjudul Gayatri Rajapatni, perempuan dibalik kejayaan Majapahit yang banyak berada dibalik layar pemerintahan Majapahit dari tangannyalah lahir para pemimpin Majapahit yang tangguh. Gayatri memilki banyak ilmu tentang ilmu tata negara ,dll warisan sang Ayah Raja Kertanegara sehingga tak heran jiwa negarawan melekat dalam diri Gayatri ,bahkan Gayatri tidak segan membimbing, memberi nasehat,guru spiritual juga menyusupkan pemikiran, ideologi pada para pemimpin Majapahit tidak lain untuk menyiapkan kelanjutan pemerintahan Majapahit dimasa depan.Sikap Gayatri penuh perhatian,kasih sayang tidak segan menyusupkan ideologi dalam diri Tribhuana Tunggadewi.
Mahapatih Gajahmada ,Hayam Wuruk yang memberi pengaruh luar biasa bagi Majapahit hingga kerajaan Majapahit mencapai puncak kejayaan. Kejayaan Kerajaan Majapahit tak lepas dari sosok Gayatri.
Kontribusi Gayatri Rajapatni dalam kejayaan Majapahit begitu besar sebagaimana dikatakan Earl Drake dalam buku Gayatri Rajapatni, perempuan dibalik kejayaan Majapahit bahwa Gayatri Rajapatnilah sosok perempuan yang sebenarnya dibalik kejayaan Majapahit. Gayatri Ratnapatni menjadi saksi saat Majapahit baru berdiri maupun ketika Majapahit berada dalam masa jayanya kemudian Gayatri juga berperan besar menjadikan mereka sebagai penguasa dengan mengawasi,membimbing serta menyusupkan ideologi ,doktrin ,pemikiran, ,kebijakkan sekaligus sebagai guru spiritual mereka sebagaimana dikatakan Earl Drake buku novel sejarah Gayatri Rajapatni,perempuan dibalik kejayaan Majapahit.Sosok Gayatri yang dikenal cerdas,bijaksana,berani juga berpengaruh besar luarbiasa dalam panggung sejarah Majapahit terlihat ketika Majapahit berada masa krisis pasca meninggalnya Jayanegara hingga pihak kerajaan Majapahit mengangkat Gayatri Rajapatni untuk memegang tahta ratu kerajaan sebagaimana dikatakan kitab negarakertagama bahwa Gayatri herhak atas tahta Majapahit,namun Ia khawatir terjadi resistensi yang membahayakan Majapahit.
Gayatri Rajapatni lebih memilih menolak dan menjadi bikshu atau pendeta Budda demi menjaga perdamaian serta melakukan rekonsiliasi untuk memulihkan luka masa lalu hingga akhirnya Ia menyerahkan tahta kepada Tribhuana Tunggadewi ,karena Gayatri tidak ingin terjebak pusaran konflik kemudian pilihan inilah membuat Gayatri disegani banyak pihak.Pengaruh Gayatri Rajapatni memang luarbiasa dalam panggung sejarah Majapahit walau Ia sering berada di belakang layar Gayatri tetap menunjukkan ekssistensinya sebagai pemimpin sejati terutama saat Mahapatih Gajahmada dengan sumpah palapanya mempersatukan nusantara. Pada saat Mahapatih Gajahmada menyatukan nusantara awalnya Ia menggunakan metode penaklukkan,tetapi atas usul Gayatri Rajapatni akhirnya Gajahmada memakai doktrin Majapahit raya.
Doktrin Majapahit raya,sebuah doktrin yang tidak bermaksud menaklukan negeri-negeri tetangga justru Majapahit mengundang negeri tetangga untuk bergabung dalam keramahan khas jawa untuk saling menjaga demi kepentingan ekonomi negeri yang saling bertetangga .Gayatri Rajapatni masih menurut Earl Drake berhasil menekan agresivitas Gajahmada yang berambisi besar menaklukan dan Gayatrilah mampu mengendalikan Gajahmada hingga Gajahmada tidak lagi menggunakan istilah menaklukan tetapi mempersatukan nusantara sebagaimana cita-cita ayah Gayatri Raja kertanegara dibawah naungan bendera Majapahit.Gayatri Rajapatni ,seorang perempuan sejati yang berperan penting dibalik kebesaran Majapahit dengan kata lain Gayatrilah mampu melahirkan generasi emas Majapahit karena dimasa merekalah Nusantara berhasil dipersatukan.Pada masa Majapahit mencapai masa kejayaan mempersatukan nusantara Gayatri Rajapatni memilih menyingkir sebagai bikshuni atau pendeta Budda dampaknya Gayatri tidak dikenal dalam sejarah Nasional serta keberadaan sosok Gayatri hampir tak tersenttuh oleh historisÂ