Di tahun 2019 ini, mungkin virus-virus semakin jarang terdengar lagi, kecuali satu virus yang bernama ransomware. Semakin minimnya penyebaran virus-virus ini bukanlah tanpa alasan. Salah satunya ya karena antivirus yang semakin kesini semakin canggih.
Pada Windows 10, pengguna sudah tidak dipaksa untuk memasang program antivirus seperti halnya pada Windows 7. Hal tersebut dikarenakan pada Windows 10 sudah terpasang antivirus bawaan yang namanya adalah “Windows Defenderâ€.
Yang menjadi pertanyaan, “apakah Windows Defender memang layak dijadikan antivirus kepercayaan kita? Atau lebih baik Anda install antivirus lain yang memang sudah terkenal dimana-mana?â€
Â
Jadi, Apa Windows Defender itu recommended?
Banyak yang bilang bahwa Windows Defender itu adalah antivirus yang tidak terpercaya dan juga memperlambat komputer yang Anda miliki.
Namun sebagian besar dari pernyataan tersebut salah. Yang pertama, hanya pihak Microsoft-lah yang memang mengenal sistemnya secara detil, maka antivirus yang dibuat oleh Microsoft sendiri tentunya mencakup semua detil yang ada pada sistem operasi yang dibuatnya. Artinya, tidak mungkin antivirus yang dibuat dengan knowledge atau pengetahuan paling lengkap tentang sistem operasi Windows 10 akan memperlambat komputer. Andaikan memperlambat juga pastinya ya akan lebih lambat dari kebanyakan antivirus pihak ketiga.
Jadi adalah pernyataan yang salah kalau antivirus tersebut tidak bisa dipercaya dan memperlambat komputer. Malah jikalau harus memilih, penulis lebih memilih untuk percaya kepada Windows Defender ketimbang antivirus buatan pihak ketiga lainnya.
Â
Lalu, Apa Windows Defender itu yang terbaik?
Menurut sebuah situs benchmark antivirus bernama av-test. Windows Defender mendapatkan peringkat yang tinggi per bulan Juni 2019, dimana skor untuk protection, performance dan usability-nya mendapatkan skor enam untuk masing-masing kategori.
Skor yang dimiliki Windows Defender ini bisa dikatakan terbaik, setara dengan antivirus pihak ketiga seperti Norton Security, Kaspersky Internet Security, dan Safe 17 dari F-Secure.
Ditambah lagi, Windows Defender itu memiliki satu hal yang tidak dimiliki antivirus buatan pihak ketiga lainnya seperti tidak perlu menghabiskan waktu untuk mengunduh kemudian memasang antivirus karena Windows Defender sendiri adalah bawaan dari Windows 10. Lalu Windows Defender juga tidak menawarkan aplikasi-aplikasi yang biasanya ikut dipasangkan ketika Anda memasang antivirus. Dan yang terakhir, Windows Defender juga tidak melacak kebiasaan Anda dalam browsing di internet seperti kebanyakan antivirus buatan pihak ketiga.
Menurut penulis, itulah security atau keamanan yang baik.
Tapi mungkin ada beberapa sobat pembaca disini yang memang tidak suka karena sudah terlanjur tidak suka (?) dan kebetulan singgah di artikel ini demi mencari antivirus alternatif dari Windows Defender yang tentunya ringan atau tidak memakan banyak resources serta memiliki proteksi yang bisa menangkal dan menjagal hampir semua virus komputer yang ada di bumi ini.
Kalau Anda adalah salah satu sobat pembaca yang seperti itu, penulis sendiri bisa merekomendasikan tiga antivirus yaitu Avira, Avast dan AVG. Ketiga antivirus tersebut bisa dibilang sudah sangat terkenal handal dalam menjagal dan menangkal virus-virus komputer dari tahun 2000-an. Selain karena skornya memang rata-rata stabil di angka lima ke atas, ketiga antivirus tersebut juga banyak digunakan oleh para pengguna komputer di berbagai belahan dunia.
Tapi perlu diketahui, bahwa ketiga antivirus tersebut sayangnya melacak kebiasaan Anda berseluncur di internet. Tapi sih itu wajar saja, karena salah satu sumber penghasilan dari para developer antivirus adalah dari situ. Kalau Anda tidak merasa rugi atau terganggu dengan kebijakan privasi tersebut. Maka pasanglah salah satu dari ketiga antivirus yang penulis rekomendasikan di atas.
Atau kalau mau kemanan total yang tanpa ada lacak-lacak serta mengganggu privasi Anda, maka penulis sarankan untuk mengaktifkan Windows Defender pada Windows 10 Anda. –BB-