Potret Kehidupan Masyarakat Suku Lundayeh di Krayan ,Kalimantan Utara

9 Jul 2019 12:25 6153 Hits 0 Comments Approved by Plimbi
Potret Kehidupan masyarakat Suku Lundayeh yang menetap di Kalimantan Utara dikenal memiliki sisi lain kehidupan yang unik dan khas mulai dari kebiasaan ,ekonomi ,pertanian hingga pola hidup di daerah perbatasan dengan wilayah negara Malaysi

Pasca panen lahan dibiarkan tidak produktif selanjutnya lahan pertanian ini dialiri air dari gunung yang murni,jernih tanpa zat kimia untuk dijadikan kolam. Kolam inilah kemudian dijadikan tempat perternakan kerbau, unggas dan pemeliharaan ikan dalam satu tempat. Ternak kerbau adalah simbol prestise masyarakat Krayan. Jadi siapa yang memiliki kerbau banyak menunjukkan status sosial seseorang tinggi dan disegani .Kerbau juga menjadi persyaratan ketika warga Krayan menikah atau mas kawin kalau sekarang jujuran untuk perkawinan hanya menyediakan 3 ekor kerbau.

 Kerbau Krayan terus mengalami perkembangan yang berarti bahkan  daging kerbau Krayan rasanya yang enak terkenal di Brunei Darussalam ,Malaysia menjadi makanan favorit warga Brunei. Transaksi jual beli ternak kerbau Krayan terus meningkat berikut permintaan kerbau juga ikut meningkat  saat bulan ramadhan tiba terutama warga Brunei yang penduduknya mayoritas beragama Islam  lebih senang mengkomsumsi daging kerbau Krayan.

 Kerbau Krayan laris manis meningkat setiap tahun  menjelang hari-hari besar Islam seperti Idul fitri dan Idul Adha. Saat itu permintaan kerbau Krayan meningkat tajam 2 sampai 3 kali lipat harganya dari hari - hari biasa bisa terjual 50 - 100 ekor, bahkan permintaan tidak menentu tergantung jumlah kerbau tersedia. Permintaan kerbau yang tinggi tidak diikuti dengan peningkatan kuantintas berupa pengadaan kerbau tidak maksimal, akibatnya ketika permintaan tinggi saat menjelang hari - hari besar Islam  terjadi berbagai persoalan. Masalah tersebut antara lain jumlah permintaan tinggi sedangkan populasi kerbau terbatas, tidak adanya program pengadaan kerbau. Akibatnya, untuk memenuhi permintaan warga Brunei tergantung pada kepemilikan kerbau dalam arti siapa yang memiliki kerbau mereka yang menyerahkan kerbau ke para pedagang Brunei.

 Sementara itu, Tempat penggembalaan kerbau selama ini hanya di areal persawahan, namun tempat ini pada perkembangan tidak memadai. Alasan inilah mendorong peternak kerbau di Krayan melakukan perluasan kawasan penggembalaan untul memperbanyak populasi. Selain itu,digalakkan pula intensifikasi kawin alam dan gerakan massal inseminasi buatan dengan menggunakan straw kerbau unggul memperbaiki kualitas kerbau di Krayan.Masalah lain berkaitan dengan usaha ternak kerbau yang dihadapi peternak kerbau yakni pakan kerbau yang semakin menipis ,maka digalakkan pemanfaatan jerami pakan ternak selama ini tidak dimanfaatkan. Masalah pakan ternak menjadi dilema perternak di Krayan untuk itu digalakksn pula penanaman rumput pakan ternak, legum pohon dan gamai.

 Potensi ternak tak kalah menarik yakni pemeliharaan ikan di lahan pertanian setelah panen .Ikan dipelihara diareal pertanian bersama. Kerbau yang dilepas bebas ke tengah sawah.Ikan yang dipelihara itu tidak dibeli dari pasar ,tetapi menariknya ikan- ikan tersebut datang sendiri ke sawah.Komoditi yang lain memiliki potensi ekonomi potensial yakni perkebunan buah. Wilayah Krayan yang berada di dataran tinggi dikenal tanahnya subur beragam tumbuhan flora  tumbuh subur di kawasan ini salah satunya pohon buah-buahan yakni buah apel dan nanas.

Buah apel juga memiliki potensi ekonomi yang tak kalah menarik, bahkan semenjak tahun 1997 telah diadakan program penanaman apel di wilayah Long Bawan. Daerah perkebunan Long Bawan telah dibentuk kelompok tani kemudian bibit pohon apel yang telah diserahkan ke petani buah tidak semua ditanam di daerah Long Bawan, namun sebagian bibit apel di jual ke wilayah Ba'klalan Malaysia. Apel tidak bisa ditanam di daerah Long Bawan entah bagaimana bisa terjadi.Apel yang berasal Long Bawan itu justru tumbuh subur dan Ba' klalan Malaysia mampu memproduksi banyak buah apel.

Daerah  Ba' klalan tumbuh subur buah apel, karena petani Ba' klalan mendatangkan petani dari Malang serta membudiyakan layaknya di Malang sehingga Ba' klalan saat ini terkenal sebagai kota penghasil apel.Krayan juga terkenal dengan tanaman Nanas yang diproduksi dari beberapa desa yakni Long Bawan ,Long Umung, serta kampung Baru.

Komoditi yang memiliki potensi ekonomi selain komoditi buah yakni tanaman hortikultura berupa kacang tanah dan kubis. Komoditi sayuran berkembang baik tumbuh subur di daerah Long Bawan. Petani Krayan yang menanam tanaman hortikuitura terbatas, akibat kurang pengalaman bercocok tanam holtikultura. Petani sayur yang menanam tanaman hortikultura bukan petani Krayan justru petani berasal dari jawa serta Tana Toraja .Pengalaman bercocok tanam petani Krayan dalam hal menanam tanaman hortikultura masih kurang ,tetapi tanaman hortikultura seperti : kacang tanah dan buncis mudah dijumpai di warung-warung kecamatan Krayan. 
    
Komoditi pertanian yang diberkembang daerah Krayan di samping pertanian padi Adan komoditi Garam juga pesat kemajuannya yang dikenal garam gunung. Garam gunung ditemukan daerah Krayan oleh seorang pemburu selanjutnya sang pemburu menembak seekor burung dengan menggunakan sebuah sumpit dan burung itu jatuh ke rawa di hutan. Burung yang jatuh ke rawa- rawa tersebut kemudian dicabuti bulu-bulunya dan dicuci dengan menggunaka.Air rawa kemudian dipanggang, tapi rasanya gurih. Sejak peristiwa masyarakat sekitar rawa mulai menggunakan air tersebut untuk memasak makanan dan masyarakat setempat dengan kecerdikan, ketrampilannya mengubah air yang memiliki sanilitasi tinggi menjadi garam.

Garam gunung atau Tusu Abu bersumber dari mata air di dataran tinggi Kayan yang memiliki kadar garam tinggi. Garam gunung berasal dari Kayan dikenal dan diperdagangkan sejak zaman nenek moyang. Kawasan dataran tinggi Krayan terdapat mata air mengandung garam yang tinggi konsentrasinya tersebar di lembah - lembah aluvial yang datar, daerah rawa tempatnya rendah yang lain mengalir dari kaki bukit serta bercampur air sungai. Saat ini terdapat 33 mata air garam yang terdapat di dataran tinggi Krayan.

Garam gunung yang ada di Krayan, Kalimantan Utara tepatnya di Desa Long Midang, gunung Krayan. Desa Long Midang adalah sentra industri garam gunung. Desa ini jauh dari laut, bahkan berada di dataran tinggi Krayan pada ketinggian 2.400 meter dari permukaan laut. Garam gunung memiliki persamaan dengan garam laut yakni seperti pasir berwarna putih, tetapi garam gunung sebagaimana dilansir Detik.com tertanggal 25 April 2012 memiliki kandungan yodium yang tinggi. Selain kandungan yudiom tinggi  garam gunung memiliki kelebihan lain yaitu tidak mengubah warna pada sayur hijau sayur, dan warna, kesegaran sayur tetap terjaga.

Garam gunung yang diproduksi di desa Long Midang berada di dalam sumur yakni 2 sumur dengan menggunakan kaleng cat air sumur ditimba untuk dikeluarkan kemvdian ditampung suatu wadah besar terbuat dari potongan drum dan dimasak suhu sangat panas menggunakan kayu bakar sampai 100 derajat celsius hingga menjadi kristal garam. Produksi garam gunung terjadi sepanjang tahun secara bergilir oleh masyarakat setempat.

(bersambung ke halaman ke-3)
Tags

About The Author

Suryatiningsih 46
Ordinary
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel