Masyarakat Temanggung begitu familiar dengan nama bebek Betisan yang berasal dari Dusun Betisan, Desa Sumokarto, Temanggung, Jawa Tengah hingga kemudian bebek Betisan ini terkenal di Indonesia. Bebek Betisan telah lama ada sejak ratusan tahun yang lalu pada masa zaman Kerajaan Mataram .Bebek Betisan diduga kuat peninggalan dari Sayyid Abdurrahman, seorang Tumeggung kerajaan Mataram Islam yang saat itu menyebarkan ajaran Islam di daerah ini. Ketika itu Sayyid Abdurrahman sambil berdakwah Ia berternak bebek dan mengajarkan penduduk setempat bagaimana berternak bebek yang kemudian dikenal bebek Betisan.
Dusun Betisan yang di Desa Sumokarto, Kecamatan Jumo, Kabupaten Temanggung dulu dikenal sentral peternakan Bebek Betisan. Sekitar 600 KK di Dusun Betisan adalah peternak bebek yang kemudian peternakan bebek menjadi mata pencaharian masyarakat setempat salah, namun seiring berjalannya waktu hanya tinggal 20% yang setia menjadi peternak bebek .Kini penduduk setempat lebih memilih menjadi petani tembakau yang dipandang menjanjikan .Dahulu bebek Betisan menjadi sumber pendapatan masyarakat setempat . Hampir setiap rumah memiliki bebek Betisan, tetapi sekarang tinggal segelintir orang saja yang setia menjadi peternak bebek.
Bebek Betisan berbeda dengan bebek biasa, Bebek Betisan perlu pangon atau diangon ke ke lahan pertanian biar mencari makan dan tidak bisa di kandang saja .Kini tak ada lagi lahan untuk pangon bebek .Pasalnya peternak bebek sendiri beralih menjadi petani tembakau dan lahan untuk pangon beralih menjadi lahan pertanian tembakau akibatnya bebeknya dijual sebagai modal tanam tembakau.
Sisi lain yang menarik dari Kehidupan masyarakat Dusun Betisan sebagian besar peternak bebek adalah tradisi Grebeg Bebek Betisan.
Grebeg Bebek Betisan digelar oleh masyarakat Desa Sumokarto, Kecamatan Jumo, Temanggung setiap menjelang bulan Maulud Nabi, adalah tahun kelahiran Nabi SAW. Ritual grebek Bebek Betisan di awali kirab budaya arak-arakan 2 buah gunungan hasil bumi, nasi tumpeng, telur, ingkung ayam, ingkung bebek (hewan piaraan yang dikembangkan Sayyid Abdurrahman) juga replika bebek raksasa ke komplek makam Sayyid berjarak 500 m dengan berjalan kaki dari balai desa. Puncak acara perebutan gunungan hasil bumi oleh seluruh warga yang hadir sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan YME sekaligus mengenang Sayyid Abdurrahman pendiri desa sekaligus perintis peternak bebek Betisan, Kegiatan grebeg tersebut ditutup dengan makan nasi tumpeng bersama- sama di komplek makam .Acara grebeg bebek betisan digelar 2 hari yang dimeriahkan beragam lomba seperti: lomba volly,sepak bola,panjat pinang,lomba balap bebek yang diakhiri dengan pentas kesenian wayang kulit
   Â
Adalah cara unik dan khas yang dilakukan masyarakat Dusun Betisan saat ritual Grebeg Bebek Betisan adalah lomba balap bebek Betisan. Lomba lari bebek Betisan digelar di Dusun Betisan yang sejak dulu sebagai sentral bebek di Temanggung ini telah berlangsung puluhan tahun yang lalu. Arena balap bebek seluas satu setengah meter diberi pembatas kain agar penonton tidak masuk arena kemudian arena itulah yang akan digunakan oleh para bebek untuk adu lari mencapai garis finish.Tanda garis dan finish start pun hanya berupa garis putih dari kaleng cat yang disemprotkan di permukaan jalan. Peserta lomba balap bebek tidak hanya warga dusun Betisan, tetapi semua warga desa Sumokarto agar menciptakan rasa solidaritas antar dusun. Peserta lomba setiap tahun pun kian meningkat.
Lomba balap bebek digelar setiap tahun bertujuan peningkatan kesejahteraan petani, meningkatkan animo pemelihara unggas juga menarik minat pengunjung datang ke Dusun Betisan ini sekaligus hiburan bagi masyarakat setelah melakukan perayaan maulud Nabi.
Sisi lain dari Lomba balap bebek yang terkesan unik, aneh dan nyleneh adalah agar masyarakat mengetahui kalau bebek - bebek yang ikut serta dalam lomba balap bebek Betisan ini sehat dan layak dikomsumsi. Lomba balap bebek Betisan memang nyleneh membuat lomba ini diklaim penduduk sekitar sebagai satu- satunya di Jawa Tengah mungkin juga di Indonesia.