Bagi yang serius mendalami bahasa Jepang, dan memang berencana untuk meniti karir di di negeri matahari terbit, Japanese Language Proficiency Test atau yang lebih dikenal dengan JLPT adalah sebuah tes kemampuan bahasa Jepang kita yang pastinya akan dibutuhkan dalam karir nantinya (terutama sertifikatnya).
Serupa tapi tak sama dengan TOEFL, JLPT memiliki tes yang prosedurnya hampir mirip dengan TOEFL untuk bahasa Inggris, namun yang membedakannya, pada JLPT ini akan ada tingkatan-tingkatan tertentu dimana untuk dapat mengikuti tes berikutnya, memerlukan sertifikat di tingkatan sebelumnya.
Tingkatan-tingkatan pada JLPT sendiri ada lima yaitu dari yang terendah adalah N5, N4, N3, N2 dan yang paling atas adalah N1.
Pada kesempatan kali ini, penulis akan berbagi sedikit pengalaman ketika penulis mengikuti tes N5 yang memang sudah berkali-kali karena beberapa diantaranya selalu gagal. Dan dari kegagalan tersebut, penulis mendapat pengalaman tentang apa yang memang sebenarnya harus dilakukan agar dapat lulus dengan nilai yang baik.
Â
Â
1. Perluas Vocabulary
Baik bahasa Inggris maupun bahasa Jepang, vocabulary atau kosakata atau åèª yang luas adalah satu hal yang wajib jika ingin lulus tes N5.
Karena dengan memiliki kosakata yang luas, maka seseorang dapat mengenal serta mengetahui makna sebuah kata dalam sebuah bahasa. Cara yang mudah untuk memperluas berdasarkan pengalaman penulis adalah dengan selalu membaca setiap hari, temukan kosakata baru dalam konten yang dibaca, kemudian sering-sering gunakan kosakata baru tersebut dalam mesin pencarian google.
Karena nantinya di google akan banyak konten-konten menarik soal kosakata terkait yang Anda cari.
Penulis sendiri suka membaca yang namanya “Light Novelâ€. Jadi tidak sulit bagi penulis untuk menemukan konten dengan banyak kosakata baru.
Â
Â
2. Mengenal Hiragana, Katakana dan Kanji
Yakin memiliki minat untuk belajar bahasa Jepang? Kalau memang sudah punya minat dan niat. Secara otomatis Anda akan bersemangat untuk belajar.Â
Tinggal yang harus dicari itu adalah referensinya. Ada dua yang wajib dimiliki seseorang yang ingin menguasai hiragana, katakana dan kanji. Salah satu buku yang wajib dimiliki menurut penulis adalah buku berjudul Genki volume I.
Di buku yang memang ditujukan untuk mereka yang ingin belajar bahasa Jepang dari awal, banyak hal-hal yang memang penulis temukan sangat bermanfaat untuk perkembangan bahasa Jepang penulis kedepannya.
Kemudian yang kedua adalah referensi audio. Jika Anda sudah punya referensi tertulis, maka yang kedua adalah dengan mencari guru bahasa Jepang yang dapat mengajarkan Anda bahasa jepang menggunakan suara. Penulis sendiri berhubung agak pelit mengeluarkan uang untuk kursus bahasa Jepang, penulis lebih memilih untuk mencari channel YouTube yang mengajarkan bahasa Jepang.
Banyak channel yang mengajarkan bahasa Jepang dengan baik di YouTube. Tapi rata-rata gurunya menggunakan bahasa Inggris untuk menerjemahkan bahasa Jepang. Jadi mau tidak mau Anda harus juga menguasai bahasa Inggris untuk belajarnya.
Mengajarkan dengan bahasa Indonesia juga ada, tapi penulis masih belum tahu yang mana yang memang mudah dicerna dan dipahami.
Â
Â
3. Latihan dengan Soal-Soal Tes JLPT
Di google, sudah banyak bertebaran soal-soal tes JLPT di tahun-tahun sebelumnya. Fungsi dari latihan ini sendiri adalah membiasakan diri dengan tipe-tipe soal serta prosedur tes yang nantinya akan dihadapi peserta dalam uji tes JLPT yang sebenarnya.
pada latihan soal ini, yang utamanya perlu dipelajari adalah mekanisme bagaimana soal disajikan, dan bagaimana tata cara pengerjaan soalnya.
Â
Â
4. Berhati-Hati dalam Mengerjakan Tes JLPT
Yang pertama penulis sarankan dalam tes JLPT adalah jangan nervous atau gugup. Karena jika gugup kesalahan-kesalahan kecil seperti salah membaca huruf jepang yang mirip penulisannya sangat sering terjadi. Padahal membedakan keduanya sendiri sangat mudah bagi pemula yang sudah mengenal hiragana dan katakana.
Kemudian untuk bagian listening, pastikan telinga sudah bersih dari kotoran sehingga nantinya tidak akan salah mendengarkan apa yang diucapkan oleh native speaker pada tes listening tersebut. Jika memang tidak ada hambatan pada pendengaran, tapi masih tidak paham dengan apa yang dibicarakan oleh native speakers pada listening section, itu artinya Anda kurang belajar. Lebih sering lagi tonton channel YouTube sesuai tuntunan penulis di atas.Â
Â
Â
5. Lakukan Semua Hal yang Sekiranya akan Menggangu Tes Sebelum Tes Dimulai
Ini memang terkesan tidak signifikan, tapi menurut penulis sendiri hal ini memiliki dampak yang cukup hebat terhadap konsentrasi peserta nantinya.
Contohnya pada tes pertama kali JLPT, penulis sendiri pernah mengalaminya, dimana ketika tes sedang berlangsung, penulis merasa ingin buang air kecil. Disitulah konsentrasi mulai buyar, yang ada dipikiran penulis hanya ingin cepat selesai dan ingin cepat lari ke WC. Alhasil, penulis gagal JLPT dengan kekecewaan yang lumayan dalam.
Â
Mungkin segitu saja dari penulis tentang bagaimana cara lolos JLPT N5 dengan mudah. Sekarang ini penulis sendiri sedang berada di tingkatan N4, dan ingin mencoba N3 tapi belum ada waktu untuk belajar lagi. Kabarnya sendiri N3 itu cukup sulit dan sudah masuk level intermediate jika dibandingkan dengan N5 dan N4 yang masih masuk ke tingkat beginner atau pemula. -BB-
Â
Â
Â