Kedekatan Partai Demokrat Bersama Rakyat

11 Jan 2019 13:48 1676 Hits 0 Comments
Masyarakat  bisa membedakan antara kebijakan partai Demokrat (PD) disaat berkuasa (Periode 2004-2014) dengan partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) disaat Joko Widodo memimpin bangsa ini.

Masyarakat Indonesia tentu bisa membedakan, kelebihan dari kebijakan partai Demokrat (PD) disaat berkuasa (Periode 2004-2014), dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh Presiden RI Joko Widodo disaat memimpin negeri ini dalam kurun waktu empat tahun terakhir. 

Di era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Partai Demokrat paham akan kebutuhan masyarakat. Selain peduli, kedekatan pemerintah dengan rakyat begitu nyata. 

Hal ini menurut yang saya rasakan, kader partai sangat menguasai knowladge komunikasi politik yang baik dan benar.

Penulis melihat partai ini begitu tahu akan permasalahan yang dihadapi masyarakat. Salah satunya soal kebijakan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

Di era SBY, harga BBM tidak begitu mencekik. Masih terjangkau. Harga nya tidak sering naik. Sangat berbeda dengan era Jokowi. Di era ini harga BBM bisa naik tiap tahun.

Dari rekam jejak media yang saya temukan, tercatat adanya kebijakan penghapusan subsidi bensin jenis premium. Sehingga, terjadi perubahan beberapa kali disaat Jokowi dilantik 2014 lalu.

Dilansir dari beberapa sumber menyebutkan perbandingan harga era Jokowi dengan pemerintahan sebelumnya.

Harga premium awal pemerintahan SBY sebesar Rp1.820 per liter, kemudian terjadi kenaikan 2 kali pada 1 Maret 2005, Rp2.400 per liter, lalu 1 Oktober 2005 terjadi kenaikan menjadi Rp4.500 per liter.

Di tahun 2008 terjadi kenaikan menjadi Rp6.000 per liter, lalu tahun yang sama turun 2 kali menjadi Rp5.000 per liter dan tahun 2009 turun lagi menjadi Rp4.500 per liter. Namun pada 2013 naik menjadi Rp6.500 per liter.

Awal pemerintahan Jokowi, harga minyak dunia melambung. Ditambah dengan adanya kebijakan penghapusan subsidi jenis premium.

Sehingga di tahun 2014 mengalami kenaikan menjadi Rp8.500 per liter. Tapi pada 2015 diturunkan menjadi Rp7.600 per liter, dan turun lagi menjadi Rp6.800 per liter.

Pada tahun yang sama juga naik lagi menjadi Rp7.300 per liter, kemudian tahun 2016 turun lagi ke Rp6.950 per liter dan tahun 2017 turun menjadi Rp6.550 per liter sampai sekarang.

Dengan menyerap aspirasi rakyat melalui turun ke tengah-tengah masyarakat, sudah dilakukan partai ini disaat SBY menjabat sebagai Presiden RI ke 6 hingga sekarang.

Saya merasakan kedekatan kader Partai ketika berkunjung ke kampung halaman di kota Padang beberapa tahun lalu, tepatnya di tahun 2004 setelah dilantik. SBY begitu ramah menyapa warga Minang.

Di Kota bengkuang tersebut, SBY bersama istri Ani Yudhoyono tak sungkan mengajak ngobrol masyarakat dengan menanyakan uneg-uneg yang dirasakan warga Padang kala itu.

Di sana, SBY bersama para kader mendengarkan keluhan serta masukan dari masyarakat. Salah satu keluhan masyarakat seingat saya soal buruknya sistem birokrasi di kantor-kantor Instansi pelayanan.

Saya melihat di partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono ini begitu peduli akan masyarakat. Bukan hanya kebijakan harga BBM. Kebijakan harga-harga bahan pokok kebutuhan sehari-hari pun tidak sampai harga daging satu kilo mencapai Rp100 ribu. Di era Jokowi harga daging sempat menembus harga Rp 130 ribu/kilo.

Lapangan pekerjaan begitu mudah disaat SBY menjabat sebagai Presiden. Investor tidak berat dalam membayar pajak. Upah minimum regional dan Provinsi tidak memberatkan para investor kala itu. 

Pegawai dan karyawan banyak hidup makmur karena harga bahan pokok masih terjangkau. Para pegawai honorer dan Guru honorer diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil. Jumlahnya hampir jutaan Honorer.

Dan masih banyak lagi kemudahaan yang diberikan SBY kala memimpin. Yang sampai sekarang masih bisa dinikmati masyarakat ialah, adanya tunjangan kesehatan bagi rakyat. Seperti BPJS. Infrastruktur yang tersebar di beberapa wilayah di Indonesia, dan dibidang Pendidikan. 

Partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono ini pernah berkuasa selama 10 tahun. Di periode 2004 hingga 2014 tersebut, PD banyak beri kontribusinya kepada rakyat. Sehingga tidak salah rasanya jika sebagai rakyat jelata, penulis ingin Partai Demokrat kembali berjaya di pemilu 2019 mendatang.

Sebagai partai koalisi pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto, diharapkan Demokrat mampu membantu pasangan ini dalam menangani persoalan rakyat di kursi DPR RI untuk lima tahun kedepan. 

Jika dituangkan semuanya, tentu tidak muat satu halaman. Pastinya, penulis begitu merasakan pemerintahan Partai Demokrat begitu baik terhadap masyarakat dibandingkan di era Joko Widodo-Jusuf Kalla.   

Tags

About The Author

Sandi Manua 23
Novice

Sandi Manua

Pemerhati sosial
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel