Dahsyatnya Bisnis Mobile Gaming di Indonesia

15 Dec 2018 12:30 2028 Hits 0 Comments
Dengan kenyataan seperti ini, siapa yang tidak tergiur untuk fokus terjun di industri mobile gaming? Semoga industri ini tumbuh sehat.

Setahun belakangan, banyak produsen yang gencar menggenjot kampanye mereka terkait bidang gaming. Tak hanya developer game terkemuka yang giat menggelar turnamen pertandingan game baik online ataupun offline, sejumlah produsen perangkat gaming pun tak mau ketinggalan.

Jika dulu industri gaming masih dikuasai oleh pemain di bidang PC ataupun konsol, kini justru mereka tidak ada apa-apanya dibandingkan keuntungan bisnis yang ditawarkan oleh industri gaming mobile. Ya, revenue di industri game kini dimotori oleh game yang dimainkan di perangkat tablet, terlebih lagi, smartphone.

Menurut data dari NewZoo Global Games Report, di tahun 2018 ini saja, secara global, pendapatan bisnis gaming di perangkat mobile mencapai 70,3 miliar dolar AS. Padahal gabungan bisnis gaming di PC dan konsol saja hanya mencapai sekitar 68 miliar dolar AS. Dahsyat bukan?

Yang lebih dahsyat, tren ini akan terus tumbuh dan diperkirakan mencapai angka 100 miliar dolar AS di tahun 2021 mendatang. Dan yang luar biasa dahsyat, smartphone menyumbang kontribusi teramat sangat besar dalam pendapatan tersebut. Apa pasal?

Tak usah jauh-jauh. Di Indonesia saja, menurut data Admob, di 2018 ini, ada sekitar 47,2 juta pengguna smartphone yang bermain game mobile. Apapun brand smartphone-nya, dan apapun game yang dimainkan. Yang pasti, angkanya mencapai 17,7 persen dari seluruh pengguna smartphone di negeri ini. Tahun depan, diperkirakan angkanya mencapai 20,2 persen atau sekitar 54,7 juta pengguna yang bermain mobile game. Dan ini juga dahsyat.

Menurut hitung-hitungan Statista, tahun 2018 ini, ARPU (Average Revenue Per User) atau rata-rata spending per pengguna pada industri mobile game di Indonesia mencapai 8,91 dolar AS atau sekitar Rp129.950 per bulan. Kalau ada 47,2 juta pengguna smartphone yang bermain mobile game di seluruh penjuru negeri ini, artinya, industri mobile gaming mendapatkan masukan rata-rata Rp6,1 triliun per bulan. Dahsyat kan?

Nggak percaya?

Coba perhatikan di sekeliling. Beraba banyak teman, pasangan, keponakan, adik, kakak, anak atau bahkan orang tua Anda yang bermain game seperti PUBG, Mobile Legends, AOV dan lain-lain. Berapa di antara mereka yang suka membeli karakter, skin, ataupun senjata di dalam game tersebut. Apalagi saat ini pengguna sudah tidak perlu repot-repot memakai kartu kredit. Bisa dengan metode potong pulsa, bisa juga dengan mengisi voucher Google Play mulai di e-commerce sampai di gerai-gerai seperti Indomaret ataupun Alfamart.

Dengan kenyataan seperti ini, siapa yang tidak tergiur untuk fokus terjun di industri mobile gaming? Semoga industri ini tumbuh sehat dan bisa membawa keuntungan bagi produsen lokal. Apalagi, 2019 digadang-gadang merupakan tahunnya mobile gaming.

About The Author

Tedi Kasuma 46
Ordinary

Tedi Kasuma

Penulis pemula yang ingin menjadi lebih baik. Semoga.
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel