Besok malam, Manchester City akan melanjutkan performa impresif mereka dengan menghadapi Manchester United di Etihad Stadium. Kemenangan akan membawa The Cityzens kokoh di puncak klasmen sementara. Sementara kemenangan bagi MU akan membuat persaingan papan atas semakin ketat mengingat jarak poin antara para pesaing di 5 besar tidak terlampau jauh.
Duel ini akan tertuju pada 2 arsitek dari kedua tim ini, siapa lagi kalau bukan Pep Guardiola dan Jose Mourinho. Sepanjang karir kepelatihan kedua pelatih ini, mereka telah bertemu sebanyak 21 kali sejak Pep melatih tahun 2008 lalu. Dari 21 pertemuan tersebut, 9 diantaranya dimenangkan Pep dan Mourinho memenangkan 7 pertemuan.
Adu taktik dari kedua pelatih ini akan menjadi kunci dari ketatnya pertandingan derby Manchester kali ini. Berkat tangan dingin kedua pelatih inilah, performa kedua tim bisa dibilang sangat impresif. Khususnya United, mereka mulai tampil impresif dalam beberapa pertandingan terakhir mereka di seluruh kompetisi. Lalu, seperti apa adu taktik yang diharapkan oleh pecinta sepakbola dalam pertandingan nanti?
Membahas mengenai taktik jelas Pep Guardiola adalah pelatih yang mengadopsi permainan possession dan tiki-taka dari Barcelona. Meski penampilan City tidak mengandalkan tiki-taka seperti apa yang terlihat di Barcelona, namun permainan possession dari Guardiola inilah yang menjadikan City sulit untuk ditaklukkan lawan mereka.
Beberapa perbedaan antara taktik dari Guardiola di Barcelona dan Munchen terhadap taktik Guardiola di City kali ini cukup terlihat. Bila bersama Barcelona, Guardiola mengandalkan umpan satu-dua atau tiki-taka yang sudah diadopsi sejak di akademi, lain halnya dengan Manchester City yang sejak beberapa tahun kebelakang tidak memiliki DNA tiki-taka tersebut. Begitupun ketika Guardiola ketika melatih Munchen.
Lalu, apa yang menjadi kekuatan dari City hingga mereka bisa menapak papan atas?Nah, kecerdasan Guardiola membuktikan hal ini. Permainan City bersama Guardiola cukup luar biasa ketika mereka bertransformasi dari formasi 4-3-3 ke skema 2-3-5 ketika mereka menekan. Tiga gelandang tersebut terdiri dari 2 bek sayap yang berubah peran menjadi Inverted Wing Back atau bek sayap yang bermain kedalam dan satu gelandang bertahan, sementara lima penyerang mereka terdiri dari 3 penyerang utama dan 2 gelandang serang.
Permainan mereka terpusat pada penguasaan bola, dan City mengandalkan Sterling maupun Sane yang punya kecepatan untuk bermain lebih melebar ke sisi sayap untuk menarik 2 fullback mereka keluar dari posisi mereka. Ketika 2 fullback lawan telah terpancing, disinilah 2 gelandang serang City, David dan Bernardo Silva masuk untuk memberikan umpan silang terhadap Aguero yang berdiri di antara 2 bek tengah lawan. Dan beberapa gol mereka tercipta akibat kreasi hebat dari strategi Guardiola ini.
Yang membuat sulit adalah ketika lawan memiliki celah untuk melakukan serangan balik. Alasan Pep tidak mendorong dua fullback mereka ikut menekan ke pertahanan lawan karena mereka juga ingin mengantisipasi terjadinya serangan balik. Karena itulah mereka lebih memaksimalkan gelandang serang untuk mendobrak pertahanan lawan.
Berbahayanya City mungkin harus diperhatikan oleh Mourinho. Seperti yang diketahui kalau United tampil terseok-seok di awal musim karena banyaknya masalah di lini pertahanan mereka. Dibandingkan musim lalu, De Gea hanya mencatatkan 1 clean sheet dibandingkan musim lalu yang berhasil mencatatkan 8 cleansheet sampai 10 pekan awal. Lemahnya koordinasi antara lini belakang dan lini tengah menjadi pemicu masalah tersebut.
Beberapa kali United meninggalkan celah yang cukup luas untuk pemain lawan diantara dua lini tersebut sehingga lawan mampu menciptakan banyak gol dan peluang kegawang United. Lalu, apa yang harus dilakukan Mourinho bila United tidak ingin menjadi bulan-bulanan City?Kuncinya yaitu bermain rapat.
Pemain seperti David dan Bernardo Silva adalah pemain yang mampu memanfaatkan celah antara lini tengah dan lini belakang. Dengan merapatkan dua lini tersebut, kemungkinan kedua pemain ini untuk mengeksploitasi lini pertahanan United semakin kecil karena dua lini tersebut saling rapat agar tidak dilewati. Namun itu saja tidak cukup.
Keberadaan Sane dan Sterling tetaplah ancaman bagi pertahanan United. Ketika Young dan Shaw terpancing oleh kedua pemain ini, kedua winger mereka seperti Martial dan Lingard lebih bertahan agar celah antara fullback dan bek tengah tidak terlalu renggang dan mampu dimanfaatkan City untuk membuat peluang berbahaya langsung kearah gawang mereka. Seperti halnya ketika melawan Juventus, mereka lebih baik menutup rapat semua celah di daerah tengah dan memaksa lawan bermain melebar.
Itulah pembahasan mengenai adu taktik Pep dan Mourinho. Taktik manakah yang akan mampu memenangkan pertandingan besok malam?