Indonesia adalah salah satu dari sekian banyak negara islam yang tersebar di dunia, dan hanya indonesialah negara fanatisme islam terbesar di dunia dengan rata-rata pemeluk agama islam adalah kisaran 222 juta pemeluk agama islam, hal ini jelas menhalahkan arab sebagai pusat peradaban islam dunia. Namun dalam perkembangannya sendiri, islam di indonesia khususnya lambat mengalami gejala-gejala sosial atau masalah sosial yang ditimbulkan oleh pergesekan antar agama yang ada di indonesia sendiri, sebagai negara yang percaya semboyan Bhineka tunggal ika (yang arti dan maknanya mencakup semua elemen yang ada di indonesia baik agam, ras, suku, dan budaya). Nah maka dari itu islam sebagai agama mayoritas di indonia pada akhir-akhir ini terkadang bisa dibilang sangat anarkisme dengan beberapa cara yang mereka lakukan untuk menunjukkan eksistensi mereka kepada yang lain, bahkan sampai-sampai beberapa cara melalui pergerakan bisa di katakan masuk ke dalam hal-hal yang bersifat radikal, contoh yang sangat hangat di perbincangkan sekararng yaitu pergerakan HTI (hizbut tahrir indonesia) yang menuntut agar negara khilafah islamiah didirikan di negara ini, namun jika di fikir-fikir juga hal ini juga tidak salah bila mana tidak sampai ada maksud mengganti ideologi, dasar negara indonesia juga, karena bila mana di ganti maka jelas akan ada kesenjangan yang nampak akan jelas di negara indoneisa, karena indonesia adalah pelangi, campuran rasa, agama, ras dan budaya, yang sangat erat kaitanya dengan keberadaan negara ini. Pada 22/10/2018, yaitu tepatnya pada peringatan hari santri nasional yang di peringati di seluruh indonesia, di salah daerah yaitu Garut, juga sama memperingati hari santri nasional juga, namun di saat tujuan bangsa ini agar dengan di adakannya hari santri membuat santri lebih solid lagi, memiliki secara mendalam rasa patriotisme, nasionalisme dan yang lain, ada beberapa oknum yang di anggap mencoret hari tersebut dengan mengibarkan berdera selain bendera merah putih yang menjadi tanda kecintaan santri kepada negara, di anggap bendera itu adalah bendera yang bertuliskan tauhid atau bendera yang di anggap radikal oleh masyarakat dan juga di anggap sangat berbahaya jika di biarkan ada dan berkibar diacara yang sangat sentral itu. Namun teman-temanku terlepas dari radikalnya bendera tersebut, disini saya ingin mengajak temen-temen permbaca untuk membuka fikiran, untuk lebih memhami bukan malah menambah bara di masyarakat kita. Karena teman meski negara ini tidak tau mau berlayar di mana, namun masih layak kita perjuangkan teman..! Dan disini tidak ada pihak yang pro dan kontra, teman-teman, dalam sejarahnya sendiri indonesia ini di perjuangkan tidak hanyak oleh kaum ras, suku, budaya, agama terterntu, namun, terlepas dari pemahaman kita mengena negara ini berjuan, ada hal yang sangat menarik yaitu salin mendukungnya, menguatkannya, bersenerginya semua elemen baik agama, ras, budaya, dan yang lain. Dari keunikan berjuangnya negara ini dalam bertahanlah yang membuat kita sebenarnya harus lebih membuka fikiran kita megenai hal-hal yang positif. Dalam kejadian pembakaran bendera itu, ada kaum oknum yang memnag setelah terjadi ingin memperkeruh suasana dengan meyebarkan berita hoax, dan lain-lain, yang bertujuan mengadu domba negara dengan berkedok keyakinan atau agama, nah hal inilah yang harus sama-sama kita luruskan teman. Karena kalok menurut aku pribadi, dari di ambli dan di bakarnya bendera itu tidak ada yang salah dan yang benar, karena apa ? karena, seperti yang saya jelaskan indonesia sebagai mayoritas pemeluk islam yang dalam dalam logikannya sneidir tidak ada hal yang di buat makin besar bila tidak ada rasa fanatisme yang tinngi, dan dari situlah dapat kita ambil bahwa dengan mengibarkan berdera tauhid itu adalah bentuk kecil dari kecintaan rakyat indonesia terhadap agama islam ini, namun kita juga harus memahami dari sisi lain juga teman, yaitu adalah kerja oknum banser yang sampek membawa dan membakar bendera itu, nah hal ini juga tidak dapat di salahkan secara pemikiran yang masih tertutup, tetapi jika kita mau membuka fikiran kita mengenai alasan mereka melakukan itu, adalah ingin mejaga kesucian bendera dan arti dari lafadz tersebut bagi agama islam dan menjaga kesatuan NKRI, nah.. terlepas dari pembakaran tersebut artinya apa, artinya bahwa ada sisi positif yang dapat kita ambil yaitu rasa rendah hati yang harus kita pupuk dan kuasai, karena intinya bukan yang membawa bendera ataupun oknum banser yang salah namun sejaran dan riwayat bendera itulah yang salah yang memang di pergunakan untuk pergerakan yang bersebrangngan dengan ideologi bangsa kita! Kemudian setelah kita mencoba memahami dari kedua sisi dalam kejadian tersebuta, maka jangan biarkan negara ini di racuni oleh pemikiran yang bersifat membakar hal yang negatif melainkan kita harus memberikan hal hal yang positif melaui banyak hal khusunya pemikiran kita.
BERFIKIR TENTANG PEMBAKARAN BENDERA TAUHID OLEH OKNUM BANSER
BERFIKIR TENTANG PEMBAKARAN BENDERA TAUHID OLEH OKNUM BANSER