Indonesia...
Negeri dengan segala kekayaan alam yang melimpah ruah. Sawah terpampang luas, gunung menjulang tinggi, laut yang kaya akan jenis ikan dan terumbu karang, serta masih banyak kekayaan-kekayaan lain yang tak terhitung jumlahnya. Selain daripada itu, Indonesia juga merupakan negeri dengan tingkat keanekaragaman masyarakat yang tinggi. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya budaya, suku, ras, golongan serta agama yang mewarnai jalannya roda kehidupan di negeri ini. Tetapi sayang beribu sayang, dengan keanekaragaman ini justru yang membuat “Indonesia Sedang Tidak Baik-baik sajaâ€. Mulai dari perang antar suku, hoax yang merajalela, saling mencaci antar kubu, kepentingan politik yang saling menjatuhkan, hingga ujaran kebencian agama yang sering dilontarkan oleh masing-masing pengikut yang terlalu fanatik.
Berkaitan dengan hal tersebut, akhir-akhir ini kita lihat adanya kasus yang sedang hangat diperbincangkan di masyarakat sekaligus membuat miris kita selaku pengikut dari salah satu agama. Yaitu beredarnya video pembakaran bendera yang diduga bendera tersebut adalah bendera tauhid. Dalam kasus ini, ada 2 pandangan yang mewarnai.
Pertama, pandangan yang meyakini bahwa bendera yang dibakar adalah bendera HTI. Dalam kegiatan hari santri nasional yang seharusnya dirayakan dengan penuh suka cita, berubah menjadi menegangkan tatkala ada salah satu anggota yang diduga banser membakar bendera HTI. Alasannya karena organisasi HTI sudah dilarang di banyak negara, salah satunya Indonesia, jika organisasinya saja sudah dilarang, apa lagi bendera nya dikibarkan, iya kan ?. kejadiannya berawal dari dilaksanakannya hari santri nasional di garut, tepat nya pada tanggal 22 Oktober 2018 di lapangan kecamatan limbangan. Dalam kegiatan ini diperkirakan dihadiri oleh 4.000 orang. Didalam kegiatan santri nasional ini pula anggota yang diduga banser melihat adanya bendera HTI yang dikibarkan, sontak saja mereka menurunkannya dan kemudian membakar bendera tersebut di khalayak ramai. Banyak  dari masyarakat yang hadir dalam acara tersebut merekam dan mengunggah nya di social media.
Kedua, pandangan yang meyakini bahwa bendera yang dibakar adalah bendera Tauhid. Dalam pandangan ini, masyarakat dan banyak tokoh agama mengatakan bahwasanya yang dibakar oleh oknum yang diduga banser itu adalah bendera tauhid. Akibat dari perkataan para tokoh agama yang menyebut bahwa bendera ini adalah bendera tauhid menyebabkan banyak nya masyarakat ‘awam’ yang sebelumnya tidak mengerti dan mungkin mereka memang tidak paham tentang perbedaan bendera HTI dan tauhid turut menyuarakan gerakan #aksibelatauhid. Pandangan kedua inilah yang menurut saya menjadi salah satu  penyebab memanasnya kasus ini. Sebab jika tokoh-tokoh agama ini tidak mengatakan demikian dan lebih memilih untuk menelusuri kebenarannya terlebih dahulu, kemudian menyuarakan di publik dengan tidak memberikan pandangan yang menjurus kepada konflik, maka tidak akan mungkin terjadi kasus seperti ini. Disinilah pentingnya peran dari para tokoh-tokoh agama untuk mempersatukan umat beragama. Disisi lain, anggota yang diduga banser juga tidak seharusnya membakar bendera tersebut didepan umum, apalagi disaksikan oleh 4.000 pasang mata dalam acara tersebut. Menurut saya hal tersebut tidak etis untuk dilakukan. Sekalipun itu bendera HTI yang di kibarkan, ada baiknya hanya menurunkannya dan mengamankan agar bendera tersebut tidak dikibarkan lagi. Karena akibat dari video pembakaran bendera tersebut di khalayak umum membuat banyaknya dugaan-dugaan terhadap bendera tersebut, apakah itu bendera HTI atau tauhid. Masyarakat juga sudah seharusnya bersikap kepala dingin didalam menyikapi hal ini, apalagi jika kita belum mengetahui kebenaran yang terjadi. Sekalipun sudah terbukti bersalah, tidak seharusnya lah kita memperbesar masalah yang ada, karena hal ini menurut saya adalah perbuatan yang justru menimbulkan terjadinya perpecahan antar masyarakat di Indonesia. Berikanlah kepercayaan kepada para aparat penegak hukum untuk menjalankan tugas dengan sebagaimana mestinya.
Untuk yang membaca tulisan saya kali ini, semoga anda adalah orang yang bijak, orang yang menilai segala sesuatu dari berbagai perspektif sehingga tidak menitik beratkan pada satu pandangan saja. Karena bagaimana pun persatuan dan kesatuan bangsa adalah hal yang utama. Dengan bersikap kepala dingin untuk menjunjung tinggi nilai rukun dan perdamaian, maka hal itu sudah memberikan kontribusi yang besar untuk persatuan agama sekaligus menjunjung tinggi integrasi bangsa.