9 Tips Agar Handset Anda Aman

28 Oct 2011 17:00 3901 Hits 0 Comments Approved by Plimbi

Adalah sebuah kebutuhan yang wajib Anda ketahui untuk lebih meng"aman"kan *handset* yang Anda miliki, baik dari serangan virus atau pun peluang dimanfaatkannya *handset* dari orang yang tidak bertanggung jawab. Berikut ini adalah 9 tips yang bisa Anda terapkan demi keamanan *handset* Anda, mau tahu? Simak beberapa *point* di bawah ini:

Adalah sebuah kebutuhan yang wajib Anda ketahui untuk lebih meng" aman" Akan handset yang Anda miliki, baik dari serangan virus atau pun peluang dimanfaatkannya handset dari orang yang tidak bertanggung jawab.

Berikut ini adalah 9 tips yang bisa Anda terapkan demi keamanan handset Anda, mau tahu? Simak beberapa point di bawah ini:

1. Pastikan bahwa software Anda up to date.

Hal pertama, pastikan semua software yang Anda miliki selalu up to date. Sebelum melakukan perjalanan, periksa lah website atau browsing Google untuk melihat update-an software terbaru yang sudah tersedia. Anda tak perlu buru-buru untuk men-download, kecuali ada review yang positif dari orang-orang yang pernah men-downloadnya sebelumnya.

2. Gunakan password yang "kuat".

Pastikan Anda menggunakan kombinasi kata kata, angka dan atau karakter karakter spesial dari 8 karakter atau lebih. Hindari penggunaan kata-kata dalam kamus. Atau gunakan singkatan untuk hal-hal seperti lagu favorit, restoran atau hal-hal lain yang hanya Anda yang mengetahuinya. Sebaiknya Anda juga mengganti password Anda secara berkala, paling tidak setiap 6 bulan. Jika Anda merasa tidak cukup pintar untuk membuat password Anda sendiri, program seperti Roboform dapat melakukannya untuk Anda.

3. Jangan mengganti security setting.

Sebagian besar setting-an standar browser di Android, iPhone, dan BlackBerry cukup aman. Jadi jangan mengganti setingan keamanannya.

4. Hindari meng-unencryp wireless network di tempat umum.

Beberapa jaringan WiFi di tempat umum tidak mengharuskan adanya autentifikasi atau password, sehingga setiap orang bisa mengaksesnya, termasuk orang orang jahat. Dalam beberapa kasus, orang-orang jahat akan memakai jaringan yang terbuka untuk menjebak orang orang yang tidak menduganya. Jaringan yang tidak dikunci, di sisi lain juga ada yang mengharuskan adanya ID atau password untuk mengaksesnya. Anda akan menemukan beberapa jaringan di banyak hotel, dan cafe yang menawarkan akses WiFi. WEP (Wired Equivalent Privacy) dan WPA (Access protect WiFi): yang kedua disebut adalah yang paling aman. Bahkan network yang di-password, meskipun memiliki resiko, masih memungkinkan untuk orang-orang jahat untuk mendapatkan akses ke jaringan yang tidak di-password di hotel atau cafe, atau singkatnya, berhati hatilah terhadap hal hal yang Anda lakukan di jaringan seperti ini. Di samping menghindari koneksi ke jaringan yang tidak terproteksi, matikan WiFi Anda ketika Anda tidak menggunakannya. Hal ini akan menghindarkan Anda dari koneksi otomatis ke jaringan-jaringan lain (dan akan memperpanjang lamanya batterai Anda).

5. Membayar jaringan WiFi tidak berarti aman.

Dengan membayar biaya untuk mengakses jaringan WiFi, bukan berarti jaringannya aman.

6. URL yang diawali dengan https lebih aman (tapi tidak sepenuhnya terbukti).

Kapanpun dan dimana saja Anda mengakses sebuah site harus pastikan bahwa Anda melakukannya dengan aman. Huruf 'S' di https berarti bahwa Anda terhubung ke website melalui Soket tingkat aman. Dalam peraturan layman, artinya setiap data yang Anda masukkan ke website itu melalui internet diprotect. SSL juga tidak mudah; jika Anda sedang terhubung dengan jaringan yang unencrypted, Anda masih mungkin untuk menjadi subjek dari serangan man in the middle. Ini merupakan sebuah bentuk "menguping"Â dimana orang jahat membuat koneksi secara independen dengan dua pihak dan kemudian membuat keduanya percaya bahwa mereka berbicara secara langsung. Serangan seperti ini merupakan hal yang jarang terjadi, tapi untuk berjaga-jaga dari mereka, yakinkan bahwa Anda berdua terhubung ke jaringan yang aman, dan website yang menggunakan https ketika Anda memasukkan informasi yang sensitif. Sebagai tambahan, kebanyakan penyedia servis email memiliki sebuah pilihan teks, (yang mengirimkan data yang tidak diproteksi) dan sebuah pilihan encryption. Yakinkan Anda memiliki pilihan SSL yang sesuai.

7. Gunakan VPN.

Jika Anda memiliki akses ke VPN (jaringan virtual privat) maka gunakanlah. Sebuah VPN menyediakan akses ke sebuah jaringan organisasi dan mengizinkan Anda untuk online dengan menggunakan "lapisan aman"Â yang melindungi informasi Anda.

8. Matikan cookies dan autofill.

Jika perangkat mobile Anda secara otomatis memasukkan password dan informasi login ke website yang Anda kunjungi secara rutin, matikan fitur yang memungkinkan hal ini. Hal ini nyaman, tapi juga bisa menjadi sebuah resiko keamanan. Untuk mendapatkan kembali beberapa kenyamanan ini, Anda dapat mencoba aplikasi dari pihak ketiga, tersedia di hampir semua platform, yang dapat mengatur password yang disimpan dengan tingkat keamanan yang lebih tinggi. Mac OS X, singkatnya, datang dengan password manager yang sudah tersedia jaringan kunci (keychain). Keepass merupakan sebuah sumber daya password manager terbuka yang gratis untuk beberapa versi windows. Untuk iOS dan Android, ada Lastpass, 1 password, dan splashed. Penggunaannya tidak seaman mematikan autofill secara bersamaan, tapi hal ini merupakan salah satu cara untuk mendapatkan keseimbangan yang baik. Pada akhirnya, sebuah kenyamanan kecil dapat didapat lebih dengan tambahan keamanan.

9. Waspadai Aplikasi Anda!

Aplikasi memang menyenangkan apalagi kalau aplikasinya gratis. Akan tetapi patut diperhatikan bahwa tidak semua aplikasi itu aman maka sebaiknya Anda selektif men-download aplikasi. Caranya: Anda amati setiap review dan komentar dari aplikasi tersebut di Android Market atau Apple's App Store untuk memperhitungkan layak atau tidaknya aplikasi tersebut. LN

About The Author

Plimbi Editor 999
Administrator

Plimbi Editor

Plimbi Chief Editor
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel