Setiap orang pasti lebih suka bepergian ke tempat yang jauh menggunakan pesawat terbang, dikarenakan bisa menghemat waktu daripada harus bepergian menggunakan transportasi darat. Tidak hanya cepat sampai tujuan, melainkan pelayanan dari awak kabin yang ramah hingga pemandangan dari atas yang menakjubkan, membuat banyak orang lebih memiliki moda transportasi yang satu ini. Namun, dibalik itu, tidak sedikit pula yang takut untuk naik pesawat terbang. Alasannya berbagai maca, dimulai dari mual – mual hingga kecelakaan. Tapi beberapa penelitian yang sudah dilakukan mengungkapkan sebenarnya ada lokasi (khusunya tempat duduk) teraman di dalam pesawat.
Suatu media asal Amerika Serikat, Popular Mechanic, pada tahun 2007 lalu pernah membuat penelitian mengenai seat teraman didalam pesawat. Dilansir HuffingPost, sebelumnya, majalah ini menganalisis setiap kecelakaan pesawat yang terjadi sejak tahun 1971. Hasilnya menyimpulkan bahwa penumpang yang duduk di kursi belakang pesawat memiliki peluang 69 persen lebih besar untuk selamat. Bahkan peluang ini lebih besar daripada mereka yang duduk di bagian tengah dan depan.
Untuk penumpang yang duduk di tengah memiliki kemungkinan selamat sebesar kurang lebih 56 persen. Sementara posis paling riskan ada di bagian awak penerbang, yaitu sebanyak 49 persen. Penelitian ini berbeda dengan hasil yang dikerjakan oleh TIME yang didasari pada studi kecelakaan pesewat terabng dalam 35 tahun terakhir. Melalui Federal Aviation Administration’s CSTRG Aircraft Accident Database, mereka mempelajari dari kecelakaan dan korban jiwa.
Analisis menemukan bahwa penumpang yang duduk di bagian belakang pesawat memiliki tingkat kematian sebesar 32 persen. Kemudian penumpang pada seat tengah kemungkinan kematian sebesar 39 persen dan di depan sebanyak 38 persen. Tapi, angka kematian paling kecil ditujukan pada mereka yang duduk lima baris dari posiss paling belakang. Penumpang pada seat ini kemungkinan mengalami kematian hanya 28 persen. Selanjutnya, ada juga hasil penelitian dari Universita Greenwich yang diterbitkan pada tahun 2007 lalu. Universitas yang bertempatan di London ini mengatakan penumpang yang berada di dekat pintu keluar memiliki kemungkinan bertahan hidup lebih besar.
Kemudian ada juga analisis dari Galea pada tahun 2011 lalu yang menyimpulkan bahwa tempat duduk di bagian pesawat dan di dekat lorong lebih aman. Kesimpulan ini didapat setelah menganalisis sekitar 100 kecelakaan pesawat dan melakukan wawancara terhadap kurang lebih sekitar 1.900 korban yang selamat dari kecelakaan. Tapi terlepas dari itu, Alison Duquettte, juru bicara Federal Aviation Administration, mengegaskan kecelakaan bisa terjadi saat pesawat ada di udara, saat pendaratann, bahkan pada waktu lainnya. Oleh karena itu dirinya menambahkan tidak ada ursi di pesawat yang benar – benar aman saat kecelakaan terjadi.
Dan bila sebagian besar penelitian mengungkapkan jika bagian belakang pesawat lebih aman, sebenarnya semuanya itu tergantung kerusakan yang terjadi pada pesawat itu sendiri.