Kurang Beruntung, Coba Lagi Lain Waktu

29 Oct 2018 09:56 1431 Hits 0 Comments
Apa yang menjadi penyebab kekalahan Indonesia dan apa yang harus diperbaiki para pemain Garuda Muda untuk bisa tampil lebih maksimal nantinya?

Harapan untuk melaju ke Polandia tahun depan pupus sudah. Garuda Muda gagal menaklukkan tim Samurai Biru yang tampil solid sepanjang pertandingan. Bukan karena Indonesia tidak tampil solid sepanjang pertandingan, namun karena kemampuan Jepang yang levelnya masih terlalu tinggi untuk dilewati oleh Indonesia U-19.

Meski berbekal semangat hari Sumpah Pemuda, namun para pejuang muda ini masih kewalahan menghadapi tangguhnya tim Samurai Biru. Alhasil, impian menuju Piala Dunia pun harus pupus kembali. Walaupun begitu, kekalahan dari Jepang patut menjadi pelajaran bagi para pemain untuk berjuang lebih keras lagi agar mereka mampu mewujudkan cita-cita Indonesia menuju Piala Dunia U-20 yang sudah lama mereka dambakan.

Kekalahan 2-0 pun bukan hasil yang buruk mengingat di pertemuan bulan Maret lalu, Indonesia juga takluk dari Jepang dengan skor 4-1. Cukup ada peningkatan dari segi solidaritas permainan mereka. Dan ini juga membuktikan kalau sepakbola Indonesia tinggal selangkah lagi untuk menuju ke ajang Piala Dunia.

Berbicara mengenai pertandingan Indonesia melawan Jepang, apa yang menjadi penyebab kekalahan Indonesia dan apa yang harus diperbaiki para pemain Garuda Muda untuk bisa tampil lebih maksimal nantinya?

Sejak awal pertandingan, Indonesia memilih mencadangkan Egy Maulana Vikri yang sedang tidak fit akibat cedera ketika pertandingan menghadapi UEA lalu. Egy sendiri digantikan oleh Kadek yang merupakan seorang bek tengah. Alhasil, Indonesia pada pertandingan ini bermain dengan skema 5-3-2 dengan Saddil dan Saghara sebagai penyerang.

Kurang Beruntung, Coba Lagi Lain Waktu

Sejak awal pertandingan, Indonesia lebih sering menunggu di daerah pertahanan mereka sendiri, dan melancarkan serangan balik cepat melalui Witan, Abimanyu dan Saddil Ramdani. Namun, pemain Jepang beberapa kali mampu menghentikan laju serangan balik Indonesia tersebut. Sejak awal, Jepang menguasai pertandingan dengan mengepung wilayah pertahanan Indonesia. Strategi high press inilah yang menyulitkan Garuda Muda untuk melakukan serangan balik.

Pola permainan Jepang sendiri mengandalkan kedua sayap mereka ditambah kontribusi dari seorang Takefusa Kubo yang bermain sebagai playmaker. Inilah yang menjadi kekuatan Jepang hingga saat ini. Pertahanan Indonesia sudah cukup baik dengan tidak memberi ruang bagi pemain Jepang untuk melakukan penetrasi kedalam kotak penalty mereka di babak pertama, yang membuat mereka kesulitan untuk membuat peluang. Bahkan, gol pertama Jepang tercipta dari tendangan jarak jauh yang sulit diantisipasi oleh Muhamad Riyandi.

Sepanjang babak pertama, Indonesia lebih fokus dalam organisasi pertahanan mereka agar Jepang tidak mampu mengeksploitasi pertahanan Indonesia. Beberapa kali baik Firza Andika dan Asnawi mampu mengagalkan akselerasi pemain cepat Jepang di sisi sayap. Namun, lagi-lagi, masalah mereka ada di lini depan yang kesulitan membangun serangan balik ke pertahanan Jepang yang tampil solid. Hingga turun minum, skor 1-0 untuk keunggulan Jepang.

Masuklah di babak kedua, Indra Syafri memerintahkan Garuda Muda untuk menguasai bola lebih lama dan mendikte permainan agar mampu menciptakan peluang ke gawang Jepang. Permainan mereka sudah sangat baik, bahkan mampu menciptakan sekitar 3 peluang emas, namun penyelesaian akhir menjadi problem dari Indonesia.

Tidak hanya itu, dibabak kedua ini, Jepang lebih bermain bersabar dengan menunggu di daerah pertahanan mereka dan mengandalkan serangan balik melalui Kubo. Yang menjadi lebih sulit adalah Jepang melakukan high press kepada siapapun pemain Indonesia yang menguasai bola, bahkan mereka menekan Indonesia sejak Indonesia pertama kali menguasai bola dari lini pertahanan.

Kurang Beruntung, Coba Lagi Lain Waktu

Takefusa Kubo benar-benar menunjukkan kemampuannya dipertandingan ini. Bukti kalau dia adalah seorang ‘Messi’ Jepang benarlah adanya. Kemampuan mendribbling bola, membuka ruang, dan melakukan shooting pun mirip dengan mega bintang Argentina tersebut. Terbukti beberapa kali pemain Indonesia melanggar pemain yang bernomor punggung 9 ini tadi malam.

Seperti halnya Messi, Kubo mampu menarik perhatian 3-4 pemain lawan untuk mengepung dirinya dan menyisakan celah di posisi yang menguntungkan timnya untuk mencetak gol. Gol kedua Indonesia pun membuktikannya. Kubo mampu menarik perhatian Kadek dan Firza Andika untuk mengepung nya sambil memberi celah bagi Taisei Miyashiro untuk menciptakan gol kedua Jepang di pertandingan ini. Bahkan beberapa kali dia melakukan hal serupa setelah gol tersebut yang mengakibatkan pertahanan Indonesia kocar-kacir dibabak kedua.

Kurang Beruntung, Coba Lagi Lain Waktu

Hingga pertandingan usai, Indonesia gagal mengejar ketertinggalan mereka dan harus mengakui keunggulan sang raja Asia kali ini. Bisa disimpulkan kalau Indonesia punya kendala dalam menghadapi tekanan lawan yang sangat kuat seperti Jepang, dan konsentrasi pemain Indonesia perlu ditingkatkan kembali bila ingin menciptakan sejarah hebat di masa yang akan datang.
Tags

About The Author

Aldi Saepurahman-4 39
Ordinary

Aldi Saepurahman-4

My Coding My Adventure
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel