Pekan ke-8 Liga Inggris akan menyajikan sebuah pertandingan yang klasik. Dua tim yang sama-sama sedang berada pada performa terbaik mereka di ajang domestik akan unjuk gigi untuk menunjukkan kepada seluruh dunia kalau merekalah yang terbaik di dataran Inggris saat ini.
Ya, Stadium Anfield akan menjadi saksi dua tim yang punya kedalaman skuat yang luar biasa dan ketajaman lini depan mereka. Liverfool akan menjamu sang juara bertahan Manchester City. Laga ini akan menjadi duel yang sepadan, pasalnya kedua tim sama-sama berada di posisi teratas dengan City unggul selisih gol dari sang calon tuan rumah.
Meski begitu, bukan berarti Liverfool tidak memiliki persiapan apapun untuk menghadapi masalah ini. Musim ini, Liverfool tercatat hanya kebobolan 2 gol dari 7 pertandingan mereka di Liga Inggris. Jumlah ini benar-benar ciamik karena musim lalu mereka seringkali kemasukan banyak gol. Kedatangan Alisson sebagai penjaga gawang anyar mereka ditambah solidnya permainan Virgil Van Dijk di lini pertahanan The Reds, menjadi faktor The Reds mendapatkan banyak cleansheet hingga menuju ke pekan-8 ini.
Selain itu, ketajaman Sadio Mane yang sudah melesakkan 4 gol sejauh ini akan menjadi senjata utama dalam memporak-porandakan lini belakang The Cityzens yang juga tidak kalah solid. Meski Mohammed Salah belum setajam musim lalu, namun kekompakan Liverfool sampai saat ini dimana mereka tidak terpaku pada satu pemain menjadi kekuatan utama dibalik ketajaman Mane serta kokohnya barisan pertahanan mereka.
Namun, kekompakan itu akan diuji oleh sang juara bertahan EPL musim lalu. The Cityzens dibawah asuhan Pep Guardiola benar-benar tampil apik dan menakutkan seperti halnya musim lalu. Sergio Aguero benar-benar menjadi ujung tombak yang sama beringasnya. Berlabel sebagai top skorer Manchester City sepanjang masa membuat Aguero harus diwaspadai oleh pertahanan The Reds.
Bukan hanya itu, kemungkinan bertandingnya kembali jenderal lini tengah City, Kevin De Bruyne akan membuat lini tengah City sangat mendominasi. Akurasi passing serta tendangan kerasnya benar-benar sangat berpengaruh pada sistem permainan The Cityzens. Bagaimana tidak, musim lalu City menjadi tim yang paling banyak menguasai bola dengan rata-rata penguasaan bola hingga 67%. Jumlah yang sangat tinggi mengingat Pep adalah pelatih yang bertipikal fokus pada penguasaan bola.
Tak hanya De Bruyne yang jago passing, melainkan juga seluruh pemain The Cityzens termasuk kiper mereka, Ederson mampu memberikan passing yang akurat. Tercatat, kiper Manchester City ini mampu mencatat rata-rata passing hampir 80% musim lalu. Belum lagi, kemampuan dia dalam mendeteksi pemain yang bergerak bebas menjadi keunggulan dari kiper asal Brasil ini.
Walaupun City tengah dalam tren menanjak menyusul sejumlah kemenangan yang mereka petik, sementara Liverfool mulai kesulitan mendapatkan kemenangan dalam 3 pertandingan mereka di seluruh kompetisi, bukan berarti City akan menang mudah. Musim lalu, Anfield menggelar pertandingan antara 2 tim ini sebanyak 2 kali. Yang dimana hasilnya Liverfool mampu memenangkan 2 pertandingan tersebut.
Di ajang Liga Inggris, Liverfool musim lalu mampu memberi kekalahan perdana bagi City setelah tak terkalahkan selama 22 pertandingan dengan skor 4-3. Pertemuan kedua terjadi di ajang perempat final Liga Champions. Liverfool kembali tampil kesetanan dengan menyarangkan 3 gol tanpa balas ke gawang Ederson yang membawa mereka lolos ke semifinal Liga Champions musim lalu. Catatan ini akan menjadi pelajaran yang harus dicermati oleh Pep Guardiola agar memikirkan cara terbaik untuk meraih kemenangan di Anfield.
Itulah pembahasan mengenai super big match antara Liverfool vs Manchester City. Siapa yang akan menjadi pemenang?