Alam pedesaan desa wisata Karang Tengah yannalami ,indah menjadi destinasi wisata yang mempesona .Selain itu ,desa wisata Karang Tengah dikenal alam pedesaan yang indah desa ini juga dikenal sebagai pengrajin batik .
Â
Batik yang berasal dari desa wisata Karangtengah dikenal sejak ratusan tahun yang lalu .Desa karangtengah berada dusun Mojolegi,Desa Karangtengah,kecamtan Imogiri ,Bantul yang berjarak 2 km dar makam raja raja Imogiri atau 15 km atau arah tenggara kota Yogyakarta ini juga dikenal berbagai kerajinan tangan yang menarik mulai bubut kayu,pembuatan kerangka keris,kuliner bakpia ,peyek hingga jamu instant.
Â
Kacang mete banyak diburu,dicari sebagai cemilan atau oleh-oleh,namun masyarakat Yogyakarta kini tak perlu jauh jauh berburu kacang mete.Desa wisata Karangtengah dapat menjadi tempat berburu kacang mete ,pasalnya desa Karangtengah sekarang menjadi penghasil mete di Yogyakarta .
Â
Hampir setiap rumah di desa Karangteng dapat dengan mudah dijumpai tanaman jambu mete hingga tak heran desa Karangtengah penghasil mete di Yogyakarta sejak tahun 2005 .
Â
Kala itu kebun jambu mete menempati areal atas pemilikan keraton Yogyakarta 60 ha yang dikelola masyarakat setempat .Kini jumlah tanaman jambu mete mencapai 60 ribu pohon yang dilengkapi gazebo sebagai ruang pameran, laboratarium ulat sutera,area wahana outbond .Sensasi lain dari keindahan desaÂ
Â
Karangtengah adalah tempat budidaya sutera liar ,tanaman indighovera yang menjadi bahan utama pembuatan batik tulis.Wisatawan bisa belajar ,mengenal, melihat langsung bagaimana cara budidaya ulat sutera yang ada di pohon jambu,alphokat.mete,sirsat,mahoni.
Â
Sensasi yang tak terlupakan akan keindahan desa Karangtengah pasalnya lokasi desa ini berada daerah perbukitan perpadu dengan kawasan hijau tanaman ulat sutera hingga tanaman sebagai media budi daya ulat sutera sudah mencapai 10.000 pohon .
Â
Budidaya ulat sutera alam desa Karangtengah yang dikelola oleh kelompok tani Catur Makaryo .Kini menjadi kawasan hijau yang mempesona dengan budidaya ulat sutera ini terus mengalami perkembangan tidak saja bertambahnya luas area kawasan hijau tempat budidaya ulat sutera dari 12 hektar menjadi 60 hektar, melainkan juga bertambahnya koleksi tanaman hijau yang sekarang mencapai puluhan pohon .
Â
Budidaya ulat setera yang dikelola kelompok tani Catur Makaryo juga mengalami kemajuan pesat mampu menghasilkan benang sutera sebagai bahan baku testil yang kemudian bahan ini diekspor ke Jepang melalui perusahaan milik GBR Pembayun yang berlokasi di Yogyakarta .
Â
Kawasan hijau Karangtengah yang kini menjadi icon desa akan diperluas hingga 60 hektar secara bertahap ini adalah tanah sultan atau sultan ground yang menghantarkan desa Karangtengah memperoleh penghargaan sebagai desa wisata dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.