Pasar smartphone di Indonesia kembali panas, khususnya di segmen flagship. Di saat perhatian nyaris seluruh pecinta perangkat telekomunikasi mobile sedang seru-serunya mengamati dan menyaksikan kehadiran serta kehebatan sang flagship dari Korea, yakni Samsung Galaxy Note 9, mendadak Xiaomi menghadirkan bom.
Ya, lewat Poco, anak perusahaan yang sengaja dibuat untuk menghancurkan pasar kompetitor dengan menghadirkan smartphone flagship dengan harga jauh lebih murah lagi dari Xiaomi sendiri, mereka menghadirkan Pocophone F1.
Smartphone seri perdana dari Poco ini tak main-main. Ia hadir dengan prosesor terkencang di dunia saat ini yakni Snapdragon 845 besutan Qualcomm. Tak hanya itu, ia juga menawarkan RAM besar yakni 6GB ataupun 8GB dengan storage mulai dari 64GB, 128GB sampai 256GB. Spesifikasi setinggi ini biasanya hanya tersedia pada smartphone yang harganya 8, 9, atau bahkan Rp10 juta ke atas. Bahkan Asus saja baru bisa membuat smartphone dengan prosesor Qualcomm Snapdragon 845 dengan RAM 6GB dan storage 128GB di harga 6,7 jutaan.
Yang sangat hebat, Xiaomi Pocophone Poco F1 ini dijual mulai dari harga Rp4,3 jutaan dan langsung hadir di Indonesia dalam waktu hanya selang 1-2 minggu saja. Tentunya kalau tidak ghoib, maka smartphone ini dipastikan sanggup mematikan LG G7 ThinQ, Oppo Find X dan apalagi Asus Zenfone 5z yang tak kunjung bisa dibeli orang.
Ketiga flagship dari kompetitor Poco F1 tersebut memang menawarkan berbagai macam fitur yang sangat menarik dan sesuai dengan kebutuhan penggemarnya masing-masing. Akan tetapi, bukan orang Indonesia namanya kalau tidak suka dengan barang murah tapi bagus.
Siapa yang tidak ingin punya smartphone dengan prosesor Snapdragon kasta tertinggi? Siapa yang tidak ingin punya smartphone dengan RAM 6GB atau bahkan lebih. Siapa yang tidak ingin kalau semua itu bisa mereka dapatkan dengan harga murah?
Tetapi yang menarik untuk diteliti tentunya adalah, bagaimana Pocophone bisa merilis Poco F1 dengan harga yang sedemikian murah. Jualan online tanpa banyak menghamburkan biaya distribusi dan sewa gudang tentu sudah pasti bisa menekan harga. Tidak beriklan di media massa juga merupakan pilihan penghematan yang bisa dan biasa dilakukan oleh induk perusahaannya, yakni Xiaomi.
Tapi, apakah cukup dengan itu saja mereka bisa membuat smartphone yang harusnya dijual di harga 8 juta menjadi hanya 4 juta saja? Faktor apa lagi yang dikurangi? Kualitas? Daya tahan? Pemilihan komponen dan sparepart? Menarik untuk disimak kalau Poco F1 sudah beredar di pasaran Indonesia. Semoga tidak diserbu tengkulak lalu jadi barang ghoib. Pasalnya, Poco F1 ini flagship yang murah pake banget!
Faktor menarik lainnya, perlu disimak langkah diam-diam apa yang akan dilakukan oleh induk semangnya, yakni Xiaomi untuk semakin "merusak" pasar tetapi justru semakin menguntungkan calon pengguna.