Berbicara tentang sepakbola, jelas banyak sekali drama yang terjadi di suatu pertandingan yang dilakoni. Baik itu drama yang mengharukan maupun drama yang sangat menyayat hati seluruh pecinta sepakbola itu sendiri. Bukan hanya sekedar drama perebutan juara, drama adu penalti, namun juga terdapat drama seperti halnya sebuah insiden pemain yang tiba-tiba tak sadarkan diri saat mereka bertanding.
Seperti halnya Abdelhak Nouri setahun yang lalu. Wonderkid asal Belanda yang bermain untuk Ajax ini tiba-tiba tidak sadarkan diri ketika timnya beruji coba dengan Werder Bremen. Nouri pun harus dilarikan ke rumah sakit. Setelah menjalani perawatan selama 2 minggu, dokter yang menangani Nouri pun mengatakan kalau Nouri mengalami kerusakan pada otaknya. Dengan hal tersebut, dipastikan kalau Nouri tidak dapat bermain sepakbola lagi dan pensiun dini di usianya yang baru 21 tahun sekarang ini. Nouri pun mengalami koma selama 1 tahun. Namun, Nouri akhirnya kembali sadar pada beberapa minggu kemarin.
Hal tersebut merupakan kabar yang menggembirakan bagi seluruh pecinta sepakbola. Apa yang didapat Nouri sekarang ini merupakan sebuah mukjizat bagi dirinya karena dirinya mengalami koma yang sangat lama, yaitu 1 tahun. Tidak seberuntung beberapa pemain lainnya yang mengalami hal serupa namun akhirnya dinyatakan meninggal.
Belajar dari insiden Nouri ini, apa sih yang menyebabkan banyaknya pesepakbola tiba-tiba tidak sadarkan diri bahkan hingga meninggal dunia?
- Kondisi Kesehatan Dari Pemain Itu Sendiri
Faktor ini merupakan faktor yang sangat penting bagi pemain manapun. Mau bagaimana pun, bila kita bekerja dalam kondisi kesehatan yang tidak stabil, kita tidak akan bisa bekerja secara optimal seperti biasa. Namun, bila kita memaksakan kondisi kesehatan kita dengan pekerjaan yang berat, tentu akan sangat berbahaya bagi diri kita sendiri.
Apa yang didapat Nouri tersebut bisa dijadikan sebuah contoh. Meski secara kesehatan dia terlihat bugar, namun berbeda dari apa yang dirasakan oleh Nouri sendiri. Mungkin dirinya tidak menyadari kalau kesehatannya terganggu. Karena itulah kesehatan merupakan kunci nomor satu dalam sebuah pekerjaan apapun.
- Pemain Tidak Tahu Mengenai Keselamatan Berolahraga
Faktor ini juga bisa masuk kedalam penyebab banyaknya pesepakbola yang tidak sadarkan diri hingga meninggal. Meski tanpa diberitahu pula oleh tim maupun rekan-rekannya, pemain sudah tahu apa saja yang dapat membahayakan keselamatan dirinya ketika bertanding dan hal apa saja yang harus dilakukan.
Mungkin kasus kiper Persela Lamongan, Choerul Huda bisa masuk kedalam kategori ini. Memang sebenarnya usaha yang ia lakukan untuk menyelamatkan gawangnya dari kebobolan harus dilakukan. Namun, sepertinya hal itu terlalu memaksakan diri karena disisi lain, ada rekannya yang ikut membantu untuk membuang jauh bola tersebut dari lapangan, walaupun tidak diselamatkan Huda sendiri. Jadi, dalam pekerjaan apapun, kita harus tahu mengenai keselamatan kita dalam melakukan pekerjaan tersebut.
- Tensi Pertandingan Yang Tinggi
Secara tidak langsung, faktor ini juga masuk dalam penyebab insiden fatal yang dialami pemain. Pertandingan yang cepat, keras, dan disiplin menjadi hal yang menyebabkan fisik maupun mental dari pemain bisa terkuras. Belum lagi, duel pertandingan bigmatch antara tim-tim besar maupun pertandingan tim sekota selalu menyajikan pertandingan dengan tensi yang tinggi.
Adanya provokasi, tekel yang keras dan ambisi setiap pemain dan sebuah tim untuk memenangkan pertandingan dengan segala cara membuat mereka lupa akan keselamatan diri mereka sendiri, sehingga terkadang ada banyak insiden fatal yang dialami oleh seorang pemain.
- Jadwal Pertandingan Yang Padat
Jadwal pertandingan memang sering menjadi penyebab kondisi fisik pemain menjadi tidak prima. Seperti contohnya di liga-liga top Eropa, beberapa tim dari mereka bahkan harus memainkan 3 sampai 4 pertandingan dalam 1 minggu. Apalagi di Liga Inggris, mereka memiliki jadwal Boxing Day pada bulan Desember, yang memaksa mereka bertanding sebanyak 4 pertandingan dalam rentang waktu paling cepat hari.
Hal ini juga bisa menjadi pemicu kelelahan fisik yang mereka terima. Bila mereka terus bertanding tanpa henti, kemungkinan besar mereka bisa terkena masalah kesehatan yang lebih buruk dari sekedar kelelahan, dan bisa berakibat fatal bila tidak ditangani dengan baik.
- Tidak Adanya Atau Kurangnya Pembinaan Mengenai Keselamatan Pemain
Meski tidak perlu diberitahu oleh siapapun, pemain juga telah mengetahui prosedur keselamatan mereka ketika bertanding. Namun, bukan berarti kita tidak perlu memberikan penyuluhan mengenai hal tersebut. Terkadang, pemain lupa terhadap keselamatan tersebut karena tensi pertandingan yang sangat tinggi dan menguras mental dan fisik mereka.
Penyuluhan terhadap pemain mengenai hal ini biasanya dilakukan oleh fisioterapis maupun tim medis dari tim sepakbola bersangkutan. Karena mereka paling paham mengenai karakter dari setiap pemain di tim tersebut. Namun, hal ini terkadang kurang diberikan oleh tim medis dari tim tersebut sehingga sering terjadi insiden fatal yang mengakibatkan nyawa pemain melayang.
- Kelalaian Tim Medis
Faktor ini juga sering menjadi penyebab nyawa pemain melayang karena insiden fatal yang mereka alami. Biasanya kelalaian tersebut bisa berupa mereka tidak membawa alat medis yang tepat untuk insiden yang dialami pemain, lalu tidak bergerak cepat dalam insiden tersebut menjadi faktor bagaimana banyaknya pemain yang akhirnya kehilangan nyawa mereka akibat insiden yang terjadi.
Bukan hanya tim medis yang dimiliki oleh tim saja, namun tim medis dari luar tim, yaitu dari rumah sakit juga harus bersinergi supaya nyawa pemain tidak melayang. Tidak cukup sampai disitu, reaksi tim medis yang tidak begitu tenang dalam menangani pemain yang mengalami insiden juga termasuk dalam kelalaian tersebut. Mengapa?Meskipun harus ditangani dengan segera, namun bukan berarti harus terburu-buru. Tim medis pula harus dengan tenang dalam menangani pemain tersebut.
Itulah faktor yang menyebabkan banyaknya insiden yang mengakibatkan pesepakbola meninggal seketika diatas lapangan.