Tidak Seberuntung Nouri, Pemain-Pemain Ini Harus Meregang Nyawa Di Atas Lapangan

24 Aug 2018 21:19 1144 Hits 0 Comments
Siapa sajakah pemain-pemain tersebut?

Sebelumnya saya membahas mengenai Abdelhak Nouri yang baru dinyatakan sadar oleh tim dokter selama 1 tahun koma di rumah sakit akibat mengalami kolaps ketika bertanding di atas lapangan. Lalu, apa yang terjadi bila Nouri justru mengalami hal yang lebih buruk dari sekedar mengalami kolaps saja?Nah, pemain-pemain berikut ini merupakan pemain yang mengalami nasib yang demikian, yaitu pemain-pemain yang harus kehilangan nyawa mereka. Siapa sajakah pemain-pemain tersebut?Berikut inilah pembahsannya.

  • Choerul Huda

Nama pertama berasal dari Indonesia. Ya, hampir setahun yang lalu, dunia sepakbola Indonesia dirundung duka akibat meninggalnya salah satu kiper legendaris Indonesia yang juga menjadi legenda hidup Persela Lamongan, yaitu Choerul Huda. Pada pertandingan pekan ke-30 Liga 1 Indonesia, Choerul Huda mengalami kolaps setelah mengalami benturan pada kepalanya dengan rekan setimnya, Ramon dan membentur lapangan pula.

Choerul Huda sendiri sebenarnya sempat masih bisa duduk setelah benturan tersebut. Namun, karena adanya kelalaian dari tim medis, akhirnya Huda pun pingsan di lapangan seketika dan dilarikan ke rumah sakit terdekat. Di rumah sakit, nyawa Huda tidak tertolong sehingga akhirnya dirinya dinyatakan meninggal dunia pada usia 39 tahun. Di pertandingan tersebut, Persela menang 2-0 atas lawannya Semen Padang. Untuk menghargai loyalitas dari sang kiper, Persela pun memutuskan untuk mempensiunkan nomor punggung 1 yang sering digunakan Choerul Huda.

  • Piermario Morosini

Nama kedua ada dari Italia, yaitu Piermario Morosini. Morosini saat itu merupakan pemain yang berstatus pinjaman dari Udinese ke Livorno. Pada musim itu, yaitu musim 2011-2012, Livorno bermain di ajang Serie B, atau kasta kedua Liga Italia. Pada 14 April 2012, Morosini mengikuti pertandingan lanjutan Serie B bersama Livorno. Namun, ditengah pertandingan dirinya tiba-tiba terjatuh. Sempat berdiri dan akan berlari kembali, namun dirinya kembali terkapar dan tidak bergerak. Dalam perjalanan menuju rumah sakit, Morosini dinyatakan meninggal dunia karena serangan jantung. Karena kejadian ini, FIGC selaku federasi sepakbola Italia menunda seluruh pertandingan Liga Italia, baik Serie A, B, maupun C pada pekan tersebut untuk menghargai mendiang Morosini.

  • Miklos Feher

Nama berikutnya berasal dari Hungaria, namun bermain di ajang Liga Portugal. Miklos Feher merupakan pemain asal Hungaria yang bermain untuk Benfica. Karir dirinya sebenarnya cukup cemerlang karena mampu memberikan kontribusi yang positif bagi timnya. Namun sayang, dirinya harus kehilangan nyawa di usia 25 tahun akibat serangan jantung. Hal itu terjadi ketika Benfica bertanding menghadapi Vitoria Guimares di ajang lanjutan Liga Sagres Portugal. Sebelum kejadian, dirinya sempat tertawa karena mendapatkan kartu kuning dari wasit akibat mengulur waktu. Namun, tidak lama berselang dirinya tiba-tiba merasakan sesak pada dadanya dan akhirnya terjatuh pingsan. Sempat mendapatkan penanganan medis yang serius, namun dirinya dinyatakan meninggal di tengah malam karena serangan jantung tersebut.

  • Marc-Vivien Foe

Berikutnya ada nama Vivien Foe. Semasa dirinya bermain, dirinya merupakan sosok sentral dibalik hebatnya Kamerun diajang Piala Dunia 2002 lalu. Mengalami masa keemasan ketika membela RC Lens, Foe benar-benar menjadi sosok idola yang sangat diharapkan untuk kembali membawa Kamerun berjaya di ajang internasional. Namun, impian seluruh rakyat Kamerun pun harus dibalas dengan kesedihan. Piala Konfederasi 2003 di Perancis lalu menjadi ajang yang sangat menyedihkan bagi seluruh rakyat Kamerun dan dunia sepakbola. Pada pertandingan menghadapi Kolombia, Vivien Foe tiba-tiba terjatuh di tengah lapangan tanpa ada satu orang pemain di dekatnya, dan tak lama kemudian, Foe dinyatakan meninggal.

  • Antonio Puerta

Nama terakhir adalah Antonio Puerta. Pemain asal Spanyol ini harus kehilangan nyawanya 3 hari setelah dirinya bertanding bersama Sevilla diajang Liga Spanyol. Pada pertandingan tersebut, Puerta tiba-tiba mengalami masalah pada tenggorokannya karena ada sesuatu yang mengganjal pada mulutnya. Namun, dengan kecerdikan tim medis, Puerta pun masih bisa diselamatkan. Namun, setelah pertandingan tersebut, Puerta langsung dilarikan ke rumah sakit karena buntut panjang dari insiden tersebut. Setelah 3 hari dirawat di rumah sakit, Puerta dinyatakan meninggal akibat serangan jantung. Untuk menghormati jasa Puerta, Sevilla pun menetapkan pada setiap menit ke-16 pertandingan untuk menampilkan wajah Puerta di papan skor.

Itulah pembahasan saya mengenai pemain yang harus kehilangan nyawa mereka di atas lapangan. Dari apa yang saya bahas, bisa kita simpulkan bahwa umur manusia tidak bisa ditebak. Jelas sekali memang dari beberapa pemain yang saya bahas diatas, ada pemain yang usianya dibawah 23 tahun seperti Puerta yang harus kehilangan nyawa akibat bertanding. Ada pula yang kehilangan nyawanya ketika usia mereka akan kepala empat seperti Choerul Huda. Hal itu jelas memperingatkan kita semua agar tetap selalu berbuat baik pada sesama dan taat beribadah pada yang Maha Kuasa. Semoga pembahasan saya ini bisa bermanfaat bagi kalian semua.

Tags

About The Author

Aldi Saepurahman-4 39
Ordinary

Aldi Saepurahman-4

My Coding My Adventure
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel