Begitu Idul Adha tiba, banyak dari kita baru nyadar pentingnya berkurban. Namun, karena kendala ekonomi atau karena lupa, kurban pun tidak bisa ditunaikan. Nah, biar kurban bisa dilakukan tiap Hari Raya Idul Adha, kita perlu tahu dari pos-pos manakah uang itu sebaiknya disiapkan. Penasaran? Berikut ini pos-pos keuangan yang sebaiknya digunakan untuk alokasi hewan kurban:
1. THR (Tunjangan Hari Raya)
Menyiapkan dana untuk hewan kurban sejak menerima THR Idul Fitri adalah langkah paling bijak. Oleh sebab itu, saat menerima uang THR, jangan menjadi kalap dan jangan dihabiskan untuk Lebaran. Alokasikanlah sebagian uang THR tersebut untuk memenuhi kebutuhan membeli hewan kurban begitu Idul Adha tiba.
2. Gaji ke-13, sertifikasi guru atau hasil panen
Gaji ke-13, uang sertifikasi guru atau hasil panen adalah contoh lain dari sumber keuangan yang bisa digunakankan untuk kurban di saat Idul Adha. Oleh sebab itu, begitu menerima uang tambahan tersebut, selalu ingatlah Idul Adha. So, jangan dihabiskan. Jika sekali alokasi sudah cukup untuk membeli hewan kurban maka berkurbanlah tiap tahun. Namun jika belum mencukupi, kembangkanlah uang tersebut.
3. Alokasi rutin tiap bulan
Uang untuk hewan kurban juga bisa dialokasikan dari gaji atau pendapatan bulanan. Nominalnya tentu saja bergantung dari kapan mau berkurban: 1 atau 2 tahun lagi dan berapa harga hewan kurban di masa depan. Setelah itu, kita tinggal konsisten menyisihkan uangnya dari gaji bulanan.
4. Uang Lifestyle
Uang gaya hidup orang perkotaan yang biasa nongkrong di kafe sebenarnya bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan dana hewan kurban. Bukan rahasia lagi, kebiasaan nongkrong di kafe atau berburu kuliner tentu butuh duit yang tidak sedikit. Seandainya tidak bisa mengendalikan gaya hidup ini, tak ada salahnya mengurangi frekuensinya. Yang tadinya seminggu 3-4 kali, tentu bisa dikurangi frekuensinya demi bisa berkurban saat Idul Adha.
Setelah tahu pos-pos mana saja yang bisa dialokasikan untuk hewan kurban di Idul Adha, tentu saja uang yang terkumpul tidak dibiarkan alias dianggurkan begitu saja, apalagi sekadar ditampung di tabungan konvensional yang justru akan menggerus saldo.
Untuk mengembangkan dan memaksimalkan uang untuk hewan kurban di atas, instrumen investasi bisa menjadi pilihan karena akan memberikan imbal hasil jauh di atas bunga tabungan atau pun bunga deposito.
Salah satu investasi yang layak dipertimbangkan yakni investasi saham syariah. Nah,untuk memulainya, investor tinggal memanfaatkan IPOT Syariah yang dikeluarkan oleh PT. Indo Premier Sekuritas.
IPOT Syariah memberikan kemudahan dan kenikmatan investasi saham karena halal alias hanya melakukan transaksi pada saham-saham yang masuk di dalam DES - Daftar Efek Syariah), tidak mengandung “RIBA†karena limit transaksi hanya sebesar saldo kas nasabah.
Dengan menginvestasikan dana di saham-saham syariah melalui IPOT Syariah ini, dana hewan kurban berpotensi berkembang. Dengan begitu, kualitas hewan yang bakal didapatkan pun bisa lebih baik.