Gajah adalah Seekor mamalia besar dari familia Elephantidae dan ordo Proboscidea (awas keseleo lidahnya). Herbivora satu ini dapat di temui di berbagai habitat, seperti sabana, hutan, gurun dan rawa-rawa dan cenderung berada dekat dengan air. Masa hidup mereka tuh hampir sama dengan manusia pada umumnya yang berkisar di angka 60 hingga 70 tahun. Para gajah ini melakukan komunikasi melalui sentuhan, penglihatan, penciuman dan suara (infrasuara). Tak hanya itu, gajah terkenal dengan kecerdasannya yang lebih tinggi daripada primata dan cetacea (sejenis mamalia laut) lainnya, yang smana dari kecerdasan itu membuat mereka seakan memiliki kesadaran diri dan menunjukan rasa empati mereka kepada gajah lain yang hampir atau sudah mati.
Mereka tak sekuat yang kita kira
Berdasarkan rasa empati yang dimiliki para gajah-gajah ini, selama ini kita hanya mengetahui bahwa gajah hanya akan menangis ketika kehilangan salah satu dari anggota dari keluarga atau kelompoknya. Kita hanya sebatas tahu tentang hal itu.
Nah, kali ini saya mau kasih info nih buat kalian yang belum tahu. Pertama-tama, tahukah kalian struktur tulang yang dimiliki para gajah? Perlu kita ketahui bahwa struktur tulang belakang gajah terdiri dari tonjolan tulang-tulang tajam yang hanya di lapisi oleh jaringan yang tipis. Hal ini akan lebih parah lagi ketika seorang pawang gajah memberi dudukan untuk kita tunggangi di atasnya. Tentu, seekor gajah tersebut akan semakin terluka dan bisa menyebabkan cedera tulang belakang dalam jangka yang cukup panjang.
Pernah gak sih kita menyadari hal tersebut ketika kita menunggangi seekor gajah? Sementara kita, yang baru tulang belakangnya berasa sakit sedikit aja langsung teriak-teriak kesakitan. Nah, gajah bisa apa? Tidak ada Gajah terlatih di dunia ini.
Jika kalian seorang Traveler, mungkin kalian pernah menjumpai seekor gajah yang bisa di ajak Berfoto di jalan, Meminta uang dari turis-turis, Melukis, dan lain sebagainya. Mungkin kita hanya tahu bahwa mereka ini Terlatih. Dibalik itu, dengan perbedaan bahasa yang kita miliki (antara gajah dan manusia); melatih mereka dengan ucapan dan perintah sangatlah susah. Semua cara yang lebih cepat untuk mendapatkan uang pun di lakukan manusia dengan mencambuk para gajah itu. Untuk apa dicambuk? Untuk menjadikan mereka sebagai Gajah yang (kelihatannya) Terlatih. Sementara di balik itu, mereka terlihat terlatih dikarenakan perasaan mereka yang mengerti perintah agar tidak terkena Cambukan dari sang pawang.