Mengenal Lebih Detail Mengenai Lisensi Liga Dan Klub Di PES Dan FIFA

25 Jul 2018 20:43 9989 Hits 0 Comments
Kali ini saya akan menjelaskan mengenai apa sih lisensi dalam FIFA maupun PES tersebut, beserta jenis-jenis lisensi tersebut.

Game sepakbola saat ini seperti halnya 2 game sepakbola terbaik, yaitu FIFA dan PES, saling bersaing dengan inovasi mereka masing-masing. EA Sports dengan Frostbite Engine-nya berhasil membuat FIFA menjadi game yang sangat menarik dengan atmosfer stadion yang sangat realistis beserta gameplay pertandingan yang mereka buat terasa sangat nyata. Sementara, Konami dengan Fox Engine merancang PES sebagai game dengan grafis yang sangat nyata seperti wajah pemain yang begitu sama persis dengan wajah pemain di dunia nyata.

Namun, persaingan mereka tidak berhenti sampai disitu. Kedua aparel game sepakbola terbaik saat ini tersebut juga bersaing untuk mendapatkan berbagai lisensi klub maupun liga-liga yang ada di seluruh dunia. Contoh terbaru yaitu FIFA yang berhasil menjalin kerjasama dengan UEFA untuk menampilkan Liga Champions, Europa League dan UEFA Super Cup di game terbaru mereka, yaitu FIFA 19. Sementara, PES berhasil menggaet kerjasama dengan berbagai liga-liga terbaik di dunia, seperti Liga Rusia, Denmark, Swiss, Skotlandia, Portugal, Argentina, dan yang terakhir adalah Liga 1 Perancis.

Dengan semua lisensi tersebut, maka mereka dapat menampilkan Liga-liga yang berhasil mereka dapatkan di game mereka. Namun, yang menjadi pertanyaan adalah apakah EA Sports maupun Konami dapat menampilkan Liga-liga tersebut tanpa harus menjalin kerjasama dengan liga tersebut?

Nah, kali ini saya akan menjelaskan mengenai apa sih lisensi dalam FIFA maupun PES tersebut, beserta jenis-jenis lisensi tersebut.

Mengacu pada pertanyaan diatas, kita ibaratkan lisensi tersebut dengan sebuah film yang laris di pasaran, contohnya Avengers. Ketika film Avengers laris di pasaran seperti bioskop, maka akan banyak stasiun TV (ibaratkan TV tersebut adalah EA Sports atau Konami) yang ingin mendapatkan film tersebut. Bagaimana cara mereka untuk mendapatkan film tersebut?Ya, pastinya mereka harus membeli film tersebut (di FIFA atau PES disebut dengan kontrak kerjasama dengan pemilik lisensi). Jika mereka mendapatkan film tersebut tanpa membeli dari perusahaan yang menggarapnya (pemilik lisensi), maka mereka bisa terkena pelanggaran hak cipta. Karena hal tersebut, maka stasiun TV tersebut bisa diadukan ke pengadilan oleh sang pemilik film untuk meminta ganti rugi.

Nah, di FIFA dan PES pun berlaku hal serupa. Bila mereka menampilkan liga-liga seperti Liga Champions atau Liga Top Eropa tanpa kerjasama dengan liga tersebut, maka mereka juga dapat melanggar hak cipta dari liga tersebut dan liga yang dirugikan dapat meminta ganti rugi, atau bahkan dapat meminta agar EA Sports ataupun Konami untuk berhenti memproduksi FIFA dan PES lagi. Wow...sangat merepotkan juga ya lisensi ini.

Tapi, ya mau bagaimana lagi. Bila ingin menampilkan Liga-liga tersebut, yang pastinya mereka harus menjalin kontrak kerjasama. Meski merepotkan, namun kerjasama ini benar-benar menguntungkan kedua pihak (EA atau Konami dengan Liga yang digaetnya). Apa keuntungannya?

Dengan menjalin kerjasama, maka pemasukan kedua pihak dapat meningkat pesat. Dari sisi developer game, yaitu EA dan Konami, pemasukan mereka dapat meningkat beberapa kali lipat dibandingkan dengan mereka menampilkan game tanpa adanya Liga-liga yang mereka ajak kerjasama. Statistik mencatat, ketika Konami merilis game PES 2016, mereka mencatat banyak pemasukan dari total sekitar 1.500 orang yang membeli game tersebut lewat Steam (harga PES 2016 saat itu mencapai 100 dollar) dalam satu hari. Itu artinya, mereka berhasil meraup keuntungan sebesar 150.000 dollar hanya dalam sehari saja. Penghasilan mereka saat itu adalah pemasukan yang tertinggi yang pernah Konami dapat ketika merilis PES dalam satu hari saja.

Lalu, disisi tim atau liga yang diajak kerjasama, mereka juga mendapat pemasukan dari merchandise yang dijual oleh EA atau Konami dari game mereka. Benar-benar bisnis yang menguntungkan bukan?

Lanjut nih ke pertanyaan berikutnya, kenapa bisa Ligue 1 Perancis bekerja sama dengan PES, padahal mereka juga menjalin kerjasama dengan FIFA?Lalu, meskipun Arsenal, Liverfool, Barcelona berlisensi di PES namun tetap berlisensi di FIFA?Dan, kenapa Premier League, La Liga Spanyol hanya berlisensi di FIFA saja?

Ya, pertanyaan ini juga sering membingungkan berbagai user PES maupun FIFA. Sebenarnya sih ada beberapa jenis lisensi liga maupun klub yang dibagi menjadi 2 macam. Yaitu Exclusive License dan Non-Exclusive License. Dari namanya saja kalian sudah bisa membedakan kalau yang satu didapatkan dengan mudah dan yang satunya tidak.

Bagi yang ekslusif, lisensi ini hanya akan didapatkan oleh satu game yang berada pada bidang yang sama. Contohnya, Premier League dan La Liga Spanyol. Mereka bisa bekerjasama dengan FIFA, namun tidak dengan PES. Kenapa tidak?Konami dan EA adalah perusahaan yang bergerak pada bidang yang sama, yaitu bidang game, gamenya sepakbola lagi. Makanya, untuk mendapatkan lisensi yang ekslusif, mereka harus saling sikut untuk mendapatkannya. Ibaratkan saja dengan pertandingan final sepakbola. Dimana, mereka sama-sama memperebutkan trofi (ibaratkan dengan lisensi yang ekslusif tersebut). Jelas sekali kan, kalau pertandingan final harus ada satu tim (tim diibaratkan EA atau Konami) yang mengangkat trofi, tidak bisa kedua tim tersebut.

Sementara, lisensi Ligue 1 Perancis ini sifatnya non-eksklusif, sehingga bisa digaet oleh EA atau Konami sekaligus.

Berlanjut ke bagian pertanyaan kenapa Barcelona bisa berlisensi di PES namun tetap ada di FIFA?

Lisensi yang didapat Konami sendiri hanya sebatas klub Barcelona saja, tapi tidak dengan liganya, yaitu La Liga yang sudah ada di FIFA. Konami sendiri hanya ingin menampilkan semua bagian yang ada pada Barcelona saja, seperti stadion, pemain dan hal apapun yang menyangkut mengenai Barcelona. Sementara, FIFA memiliki lisensi liga Spanyol secara utuh, meski Barcelona bekerja sama dengan Konami.  Lisensi Barcelona maupun La Liga sendiri sama-sama eksklusif. Bedanya adalah, dengan kerjasama Konami dengan Barcelona, membuat lisensi La Liga di FIFA sedikit dibatasi. Contohnya, FIFA tidak dapat menampilkan Camp Nou di FIFA, namun Camp Nou tersedia di PES.

Lalu, kenapa Arsenal dan Liverfool bisa menampilkan stadion mereka di PES, padahal mereka juga terdaftar di Premier League pada FIFA?

Nah, untuk lisensi Arsenal dan Liverfool sendiri sifatnya non-eksklusif. Makanya, Konami bisa menampilkan Emirates Stadium dan Anfield di PES. Apalagi hubungan mereka hanya sebatas partnership, namun bersifat non-ekslusif tersebut juga.

Jadi, bila begitu kenapa PES tidak mengontrak seluruh tim di setiap Liga supaya lisensi mereka full team?

Kalau memang begitu, itu sama saja dengan mengontrak lisensi yang eksklusif. Selain itu, ada juga kesepakatan kalau perusahaan yang bergerak di bidang yang sama hanya dapat menjalin kerjasama dengan maksimal 3 tim dari setiap liga yang sifatnya eksklusif. Jadi, Konami hanya bisa mendapatkan jatah maksimal 3 tim di setiap liga yang mereka gaet. 

Ada lagi pertanyaan berikutnya, kenapa Bundesliga tidak dibuat fake team nya di PES, sementara liga lain seperti Premier League dan La Liga ada?

Kalau ini sudah berbeda lagi. Liga-liga seperti Premier League dan La Liga sendiri sudah terdaftar pada lisensi FIFPro, sementara Bundesliga tidak. Apa itu lisensi FIFPro?

Lisensi FIFPro merupakan semacam dasar lisensi untuk menggunakan aset pemain sepakbola. namun Bundesliga tidak termasuk kedalam lisensi tersebut.

Oke, mungkin seperti itu ulasan saya mengenai lisensi yang ada di FIFA dan PES.

Tags

About The Author

Aldi Saepurahman-4 39
Ordinary

Aldi Saepurahman-4

My Coding My Adventure
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel