Apa Itu Puasa Syawal?

20 Jun 2018 18:35 2336 Hits 0 Comments
Walau Ramadhan berlalu, masih banyak amalan utama yang dianjurkan untuk dilakukan pada bulan Syawal. Salah satu yang paling terkenal adalah puasa sunnah selama 6 hari pada bulan Syawal.

Walau Ramadhan berlalu, masih banyak amalan utama yang dianjurkan untuk dilakukan pada bulan Syawal. Salah satu yang paling terkenal adalah puasa sunnah selama 6 hari pada bulan Syawal.

Sebagaimana yang tertera di dalam hadits : “Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim no. 1164). Artinya pahala itu merupakan balasan dari paket puasa Ramadhan yang dilanjutkan dengan 6 hari puasa pada bulan Syawal. Selain itu, puasa sunnah selama 6 hari pada bulan Syawal berfungsi sebagai penyempurna dari kekurangan ibadah pada bulan Ramadhan sebelumnya.

Timbul pertanyaan mengenai tata cara 6 hari puasa, apakah harus berturut-turut ataukah boleh dipisah-pisah para ulama membebaskan memilih antara keduanya? Berdasarkan pendapat beberapa ulama, dapat disimpulkan bahwa puasa Syawal boleh berturut-turut enam hari langsung semenjak tanggal 2 Syawal ataupun di pisah-pisah, keduanya dianggap sahih.

Mengenai syarat dan rukunya sama seperti puasa Ramadhan. Harus ada niat dan juga menghindari semua hal yang membatalkan puasa.

Adapun hikmah disunnahkannya puasa 6  hari pada bulan Syawal adalah untuk menjaga agar diri kita tidak lepas kontrol setelah sebulan penuh melaksanakan puasa dan mengekang berbagai macam pantangan, kemudian dibebaskan untuk makan dan minum. Lebih dari itu, puasa Syawal adalah ibadah sunnah yang sangat dianjurkan oleh ajaran agama kita.

Untuk memantapkan hati, ulama menganjurkan seseorang untuk melafalkan niatnya.

"Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.”

Artinya, “Aku berniat puasa sunah Syawal esok hari karena Allah SWT.”

Adapun orang yang mendadak pada pagi hari ingin mengamalkan sunah puasa Syawal, diperbolehkan baginya berniat sejak ia berkehendak puasa sunah. Karena kewajiban niat di malam hari hanya berlaku untuk puasa wajib.

Untuk puasa sunah, niat boleh dilakukan di siang hari sejauh yang bersangkutan belum makan, minum, dan hal-hal lain yang membatalkan puasa sejak subuh. Ia juga dianjurkan untuk melafalkan niat puasa Syawal pada siang hari.

Berikut ini lafalnya.

"Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.”

Artinya, “Aku berniat puasa sunah Syawal hari ini karena Allah SWT.”

Namun apabila masih memiliki hutang puasa pada bulan Ramadhan, lebih baik melunasi hutang puasanya terlebih dahulu sebelum melakukan puasa Syawal. Karena melunasi hutang puasa di bulan Ramadhan hukumnya wajib, sedangkan puasa Syawal hukumnya sunnah.

Jadi, ayo kita puasa 6 hari di bulan Syawal dengan niat yang lurus, untuk Allah SWT. semata untuk menambah pahala, kebaikan, dan Insyaa Allah semua amalan kita diterima oleh Allah SWT.

Tags

About The Author

Akmal Athallah 41
Ordinary
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel